Sedangkan dirumah sakit Meen berdecak kesal karna telfonnya diabaikan oleh Ping, lalu menatap Kearah tujuh orang temannya yang sekarang berdiri menatap kearahnya juga.
"Kalian Mau ngapain, tawuran? " tanya Meen mencoba duduk sedikit menekan perutnya.
"Sialan lo, siapa yang membuat lo seperti ini? " tanya Marco, dia yang tadi di markas langsung melajukan motornya kerumah sakit setelah mendapat kabar dari sahabatnya yang lain.
"Bukan masalah besar, gue baik-baik aja! " Meen bukannya tidak mau cerita, ini semua tidak ada hubungannya dengan kelompok mereka, jika tau Meen terluka karna Ping, teman-temannya pasti marah.
"Meen! "
"Diam deh lo, gue tidak apa-apa! " suara Meen memecah di ruangan itu membuat semuanya terdiam.
Takut pastinya, Meen tidak Suka basa basi kalau nggak ya nggak jangan banyak bicara padanya.
"Jangan bilang anak-anak yang lain, gue baik-baik aja, besok gue ke markas. "
"Baiklah Meen, oh ya, pendaftarannya sudah dibuka! " ucap Marco memberikan ponselnya pada Meen.
"Bagus! , lakukan yang terbaik , gue bakalan nemuin orang yang akan jadi sponsor terbesar kita." Meen mengembalikan ponsel Marco setelah mengucapkan itu.
"Apa hadiahnya sekarang? "
"Dua buah motor dan uang, gue nggak tau pastinya berapa, pemilik Elang Crop itu tidak mengatakannya. "
"Ping ikut Meen? " tanya Marco lagi setelah mengangguk dengar penjelasan Meen.
"Lo fikir dengan hadiah sebesar ini Ping akan menolak? "
"Mustahil sih, pria lo itu kan gila! ."
Meen hanya menaikkan alisnya tanda setuju, dia tau Ping pecinta balapan apalagi hadiah nya besar,
Walaupun begitu Ping tidak pernah menikmati hadiah nya sendiri , waktu itu Meen melihat Ping pergi menemui anak panti, memberikan makanan, baju bahkan memperbaiki panti asuhan.Meen semakin menyukai Ping, lebih dari sekedar suka Meen mencintai Ping, dia tidak ingin kehilangan Ping.
"Meen! " panggil Marco membuat lamunan Meen terhenti.
"Apa? "
"Pemilik Elang crop memiliki satu putra ya? Siapa sih? katanya masih 18 tahunan. " tambah Marco.
"Ya gue juga pernah dengar tuh, tapi nggak pernah dipublish, dan lagi katanya dulu pemilik Elang Crop itu pernah nolong orang yang nggak dia kenal dengan minjemin bantuan modal, tapi dia juga tidak mau dipublis sampe saat ini dan nggak mau juga dana itu dikembaliin. " teman Meen menambahkan.
"Minjemin dana?."
"Mmm, cerita bokap gue sih,gue pun dengar tak dengar waktu itu, mereka tidak kenal namun pemilik Elang Crop setuju memberinya dana karna mengajukan proposal menjanjikan, diwakilkan juga pertemuan mereka Ngak tau deh sama siapa, privat banget. "
Meen sedikit mengingat cerita sang Daddy kalau dulu dia dibantu, tapi kan orangnya Broto, kalau difikir fikir lagi, 2 M, sedangkan Broto hanya pemilik perusahaan akuntans biasa kok bisa punya uang sebanyak itu,Meen mulai meragukannya.
"Woii, kenapa bengong lo? " Marco menepuk pundak Meen.
"Tidak, cerita itu sedikit mirip sama cerita Daddy."
"Yakali daddy Dirga Meen. "
Meen ikut mengangguk tapi dia akan menyelidiki ini, Broto sudah keterlaluan memanfaatkan Daddy dan mommynya, jika tau mereka berbohong Meen akan memberi mereka pelajaran.
"Penasaran gue sama Elang crop! "
Ping yang membuka pintu kamar Meen terdiam mendengar sekilas nama Elang Crop yang disebut oleh Marco.
"Maaf phi, kalian lanjut saja!. "
"Ping sini! " Ping hanya mengangguk dan berjalan kearah Meen.
"Kalian bahas apa? " tanya ping setelah berada disamping Meen.
"Hanya sponsor, temenin aku nanti ketemu mereka. "
Ping hanya mengangguk , temannya Meen yang lain saling tatap apa mereka tidak dianggap lagi sekarang.
~~~
Dua hari setelah Meen keluar dari rumah sakit, sesuai janjinya dengan Elang Crop ,Meen membawa Ping kesebuah restoran mewah tempat yang telah ditentukan.Ping hanya mengikuti saja, dan sekarang mereka sudah berada di dalam satu ruangan vvip yang telah dipesan.
"Selamat siang ,maaf kalau saya....! " Elang terdiam saat melihat Ping disana. "Maaf saya ada meeting tadi! " tambahnya menghiraukan Ping yang sekarang menatap kearahnya.
kenapa Ping tidak sadar kalau yang mereka bahas kemaren,Elang crop ltu adalah perusahaan sang papa.
Meen yang sudah berdiri ketika melihat Elang mengangguk sopan, Ping melakukan hal yang sama jangan sampai deh sang papa melakukan hal yang aneh-aneh.
"Tidak apa-apa tuan Elang, kami juga baru sampai,saya Meen tuan dan ini Ping teman saya, salah satu pembalap yang akan tuan sponsori. "
"Hallo ,salam kenal saya Elang,panggil om aja biar akrab."
"Baik om!" Meen mengangguk lalu mengikuti Elang duduk, begitu juga dengan Ping.
"Ok,kita bahas sambil makan siang. " Elang melambaikan tangannya langsung saja beberapa Orang menyediakan makanan untuk mereka.
Ping lebih dulu mengambil makanannya, Elang hanya tersenyum putra nya ini tentu tidak akan membiarkan makanan begitu saja bukan, apalagi yang membelikan sang papa.
Elang juga bergantian menatap Meen, pria disamping putranya tentu saja Elang kenal, dia sengaja jadi sponsor buat Meen tapi tidak menyangka bakal bertemu putranya disini.
"Jadi berapa orang persertanya," tanya Elang membuat Meen yang sedari tadi Menatap Ping makan sedikit kaget.
"Ada 16 grup om, dalam grup hanya Ada Dua peserta balap, tapi hadiahnya tetap perkelompok."
"Baiklah, om akan menyiapkan dananya, untuk motor kalian bisa datang ke sorum krittanun , sebut saja nama om. "
Ping mengantung sendok yang hendak masuk kedalam mulutnya, itu bengkel sekaligus sorum pribadi miliknya lalu menatap kearah sang papa.
"Baiklah om, Terima kasih banyak! " ucap Meen tanpa mempersalahkan nama sorum yang disebut tadi.
"Baiklah kalian lanjut saja, om Ada janji juga dengan calon besan! ."
Uhuk uhuk.. Ping menutup mulutnya menahan agar makanan yang baru saja masuk mulutnya tidak keluar, sialan papa nya itu pasti sengaja.
"Ping pelan- pelan makannya! " Meen menyerahkan minum pada Ping.
"Makasi! ." ucap Ping
"Haha , lucu ya kalian, lain kali kita bertemu lagi!. " Meen mengangguk saja kearah Elang,mengabaikan kepergian pria paru baya itu karna dia masih khawatir sama Ping.
Ping menatap kesal kearah punggung Elang , lihat saja nanti dia akan balas pak tua itu.
∘₊✧──────✧₊∘
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
MY PING
RomanceMeen, ketua basket terkenal di high school internasional,anak tunggal kaya raya,yang tiba-tiba menyukai adik kelasnya yang notabenya adalah seorang laki-laki "bernama Ping, dia mengklaim Ping adalah miliknya padahal Ping sudah menolaknya berkali-kal...