MP 32

982 62 3
                                    

Meen terbangun dari tidurnya, membalik badan dan meraba tepat sampingnya, dia tidak merasakan apa-apa.

"Ping! " panggil Meen mencoba duduk. melihat sekitar kamar tapi tidak ada siapa-siapa.

"Kemana Ping? Jam berapa sekarang? " gumamnya lalu mengambil ponsel dan menyandarkan tubuh nya .

Meen melihat 15 panggilan dari Daddy dan juga Saras, kakak sepupunya.

"Tumben mereka nelfon."  Meen membuka selimutnya lalu berdiri mencoba menghubungi kembali Sang Papa tapi tidak diangkat.

"Ada apa dengan mereka? " telfon tidak juga diangkat Meen keluar dari kamarnya mencoba mencari Ping.

Kekasihnya itu tidak terlihat, "Ping, kamu dimana? " panggil Meen menatap kebawah rumah besar yang semalam dijadikan tempat mereka pesta.

Rumah itu sudah bersih dan Meen melihat dua orang wanita yang sedang merapikan lagi rumah besar itu.

"Maaf, dimana semua orang? " tanya Meen setelah sampai dibawah.

Dua wanita itu saling pandang pasalnya Meen tidak memakai baju tepatnya bertelanjang dada.

"Heii ,? " panggil Meen melihat mereka tidak menjawab malah melihat kearah tubuh Meen.

"Ohh, ma _ma _affkan kami tuan, tuan Ping menitipkan ini tadi. " jawab mereka cepat

"Mmm."

Meen berjalan kembali keatas setelah mengambil pesanan Ping ,dia masuk kekamar yang ditempatinya bersama Ping semalam lalu membuka paper bag yang diberikan dua wanita dibawah. Ada note di dalamnya.

/"Phi aku ada urusan, maaf tidak menunggu phi bangun,HP ku juga lowbat nanti aku hubungi , aku sudah menyiapkan pakaian mu, love u./"

Meen tersenyum membaca note singkat dari Ping lalu dia masuk kekamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.

~~

Tidak butuh waktu lama untuk Meen bersiap sekarang dia sudah didalam mobilnya dan bersiap untuk pulang.

Meen menatap ponselnya tapi Ping belum juga menghubunginya sebenarnya kemana Ping pergi, dia mencoba untuk berfikir tenang melajukan lagi mobilnya dengan kecepatan sedang ke rumah sang tante.

30 menit Meen sudah sampai dirumah, Saras yang sedang gelisah langsung mendekati meen.

"Meen."

"Kenapa? " tanya Meen menatap Saras.

"Apanya yang kenapa? Kamu tidak apa-apa kan, ? "

"Aku baik-baik saja, apa masalahnya? "

"Huh, kamu tidak bisa kami hubungi , wanita murahan itu memberi kamu obat kan? "

Meen mengangguk, dia tidak bercerita pada tante dan kakaknya ini, tapi mereka tahu dari mana.

"Sudahlah aku tidak apa-apa, Ping juga cepat nyelamatin aku phi. "

"Ya, terimakasih buat Ping, oh ya Meen, sebaiknya lo kekantor Papi lo deh. "

"Kenapa? "

"Sudah, pergi saja! "

"Ck, baiklah. "

Meen kembali mengemudi mobil nya kekantor sang Papa, kenapa semua serba terburu-buru gini.

Juga tidak butuh waktu lama, Meen sudah sampai dikantor sang papa.

Dia masuk disambut ramah oleh asisten sang Papa

"Daddy didalam om? " tanya Meen sopan.

"Ya tuan muda, beliau sudah menunggu, silahkan masuk? "

"Baik om terimakasih. "

Meen masuk setelah dibukakan pintu, dan langsung menyapa Daddynya yang sedang memeriksa beberapa berkas.

"Kamu akhirnya datang. "

"Ada apa Dad? Ada masalah? ."

"Mmm, ternyata Broto bukanlah orang yang menolong kita dulu. "

"Cih, sudah kuduga, dari mana Daddy tau? "

"Daddy dikirimkan data oleh seseorang, Daddy tidak tau siapa, dan semua buktinya juga ,lihatlah!."

Meen membaca semua dokumen yang ada di laptop papanya.

"Jadi, siapa ya Dad yang membantu kita waktu itu?."

"Entahlah, kita harus bertanya langsung pada Broto, Daddy sudah menyuruh anak buah Daddy menangkapnya. "

"Ya Dad,,dia sudah mengambil keuntungan yang banyak dari kita, jangan beri ampun, ahh Dad, teman Meen ada menyebut Elang crop pernah menolong seseorang  dulu, apa.... "

Dirga menghentikan pergerakannya membalik dokumen, lalu menatap sang putra.

"Kita belum bisa mengambil kesimpulan nya Meen, biar Daddy yang urus. "

"Okey."

Meen mengambil ponselnya yang bergetar, berharap Ping yang menghubungi ternyata tidak.

"Daddy Meen ke markas dulu. "

"Tunggu Meen, "

"YYes Dad ? "

"Papi mau kamu menyelidiki dia!. "

Meen melihat foto yang diletakkan papinya diatas meja, kaget tentu saja foto itu adalah foto Ping.

"Ping Krittanun? , Daddy gila,kenapa aku harus menyelidiki Ping, dia..... "

"Daddy tau dia kekasihmu, tapi kamu harus berhati-hati dengannya, cari taulah dulu tentangnya. "

Meen hanya diam, lalu mengepal tangannya , kenapa Daddynya tiba-tiba menyuruh menyelidiki Ping, pria yang baru saja menjadi kekasihnya.

Susah payah Meen mendapatkan Ping, apa sekarang sang Daddy tidak menyukai Ping.

╞═════𖠁𐂃𖠁═════╡
TBC.

MY PINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang