MP38

577 64 7
                                    

Tiga hari berlalu.

Ping berlari cepat kerumah sakit setelah dihubungi Phi Mike. Elyn menghilang membuat Ping panik.

Ini sudah tiga hari, Ping juga mencoba mencari Meen untuk berbicara tapi pria itu selalu saja menghindar darinya. Sedangkan Dirga masih berada dalam pengobatan dirumah sakit sang papa.

"Phi Mike! ."

"Ping, syukurlah kamu datang.... "

"CCTV....! " ucap Ping tanpa basa basi.

Phi Mike langsung mengerti, mereka hendak berjalan keluar menuju ruangan kontrol tapi Ping menghentikannya.

"Lama kalau kita keruangan pantau, phi izinkan aku mengecek CCTV rumah sakit..!. " ucap Ping lalu langsung mengeluarkan ponselnya dan mengutak-atik sebentar.

Phi Mike hanya melihat Ping dengan kagum, adik tingkatnya ini benar-benar menakjubkan ,dia menyukainya ~Eh.

"Ketemu...... rooftop...!  Sial, Tidak mungkinkan..... ?"

Ping langsung ke luar dengan cepat dari ruangan itu, fikiran nya melayang jauh tentang Elyn yang berada Dirooftop.

"Ping... ! "

"Phi Mike, biar Ping saja yang kesana , pasti nyonya Dirgantara tidak akan nyaman kalau kita kesana bersama. "

"Baiklah Ping.. Phi serahkan padamu. "

"Mmmm, " Ping mengangguk lalu kembali berlari menuju rooftop.

Benar saja, sesampainya Dirooftop Ping melihat Elyn berdiri dipembatas rooftop sambil menangis dan berteriak keras.

"Aku kotor , aku tidak pantas lagi hidup , aku hina, aku menjijikan...! " teriak Elyn membuat hati Ping sakit.

Meskipun bukan orang tuanya entah kenapa Ping tidak sanggup melihat seorang wanita menderita seperti ini bagaimana jika itu mamanya .

"Tante Elyn ...! " panggil Ping lembut.

Elyn memutar pelan tubuhnya , bisa Ping lihat berapa hancurnya wanita yang ada didepannya saat ini.

"Jangan mendekat, ngapain kamu kesini? " bentak Elyn tapi Ping masih mendekat.

"Tante ayo kita bicara, jangan seperti ini, Ping ada disini buat tante.. "

"Pergi?! , aku mau m*ti.. Aku tidak pantas hidup di dunia ini. "

Setelah mengucap itu Elyn kembali berbalik, "maafkan Aku mas, maaf kan Aku putra ku...! "

Elyn hendak melompat, tapi Ping lebih cepat,dia berdiri disamping Elyn ,memegang tangan wanita itu dan membawanya turun.

"Lepas! , lepaskan Aku! ,, lepassss! " teriak Elyn namun Ping tidak melepaskan Elyn hingga dia merosot dan terduduk di lantai diikuti Ping yang menyamakan tingginya dengan Elyn.

"Tante tenanglah, semua bisa ....! "

"Bisa apa,,? bisa apa hah,,? apa yang kamu tahu Ping,, ? , Ping tante  hina , tante menjijikkan Ping, tante....! " teriak Elyn, air mata mengalir deras di pipi nya semakin membuat Ping sedih.

"Sudah tante, tidak ada hal itu, semua akan baik-baik saja, tante tidak bersalah, anak itu tidak bersalah. " Ping mengusap tangan Elyn hingga Elyn memeluk erat tubuh Ping.

Kenapa bukan Meen yang berbicara seperti ini padanya padahal Meen putranya, tapi Meen malah mengabaikan nya.

Ping hanya menerima saja,dia mengusap punggung Elyn dengan pelan,membiarkan Elyn menangis dipelukan nya.

~

Sementara itu Meen yang mendapat kabar bundanya masuk rumah sakit setelah 3 hari segera bergegas, karna egonya sendiri , dia mengabaikan sang mama yang juga butuh support darinya.

"Dokter di mana bunda saya?. " tanya Meen melihat ruangan Bundanya kosong.

"Meen!."

"Phi Mike... Dimana bunda Meen phi? "

"Meen tenanglah , bunda kamu Dirooftop sama....! "

Sebelum Mike menyelesaikan perkataannya, Meen sudah berlari keluar menuju rooftop,fikiran buruk langsung melintas di kepalanya.

Sesampainya Dirooftop Meen melihat sang bunda berpelukan dengan seseorang dan.....

"Ping... Apa yang kamu lakuin haaa? " Meen dengan cepat mendorong Ping dengan keras hingga Ping terduduk di lantai. Kaget tentu saja.

"Phi meen...! "

"Meen....! "

"Bunda,bunda tidak apa-apa kan, apa dia menyakiti bunda? " tanya Meen menatap Ping dengan emosi.

Ping yang kaget tambah kaget lagi mendengar pertanyaan Meen pada Elyn . Sedangkan Elyn sudah gemetar ketakutan, bukan karna dia ketahuan berpelukan dengan Ping tapi, tentang dirinya yang lagi hamil.

Elyn belum siap memberi tahu Meen tentang ini, tapi sekarang Meen ada didepannya.

"Apa maksud phi? " tanya Ping berdiri , Meen juga ikut berdiri.

"Kenapa kamu memeluk bunda phi hah? . "

"Dengar aku dulu, ini tidak..... "

"Ping, kamu kekasih phi, bukan berarti kamu bisa melakukan apa yang kamu mau pada keluarga phi... "

Ping lagi-lagi terdiam mendengar ucapan Meen,tanpa mendengar penjelasan kenapa malah dia yang dituduh melakukan sesuatu.

"Phi, aku tidak melakukan apapun....."

Buggh!.... Kepala Ping menoleh kesamping karna pukulan kuat dari Meen, bahkan bibir bawahnya robek dan mengeluarkan darah.

Ping mengusap darahnya lalu menatap Meen, setelahnya menatap Elyn yang juga menutup mulutnya karna kaget.

"Kita putus, menjauh dari keluarga gue! " ucap Meen lalu berbalik mendekat kearah bundanya.

"Meen apa yang kamu lakukan haah, Ping dia...  "

"Kenapa bunda membela dia, apa bunda menyukai pria ini, apa bunda mengkhianati Daddy lagi. "

Lagi! ...... Lagi.... ! Perkataan Meen berputar diotak Elyn ,tubuhnya gemetar kuat karna dia disalahkan , dia tidak pernah mengkhianati suaminya.

"Tidak....! " teriak Elyn kuat dan menjauh dari Meen.

Ping yang tidak tega melihat wajah sedih Elyn ,langsung menarik Meen menjauh dari Elyn, lalu menghajar Meen dengan brutal.

"Brengsek, berhenti bicara bajingan, Lo ngak tau apa-apa phi, lebih baik lo diam... ! "

Meen hendak membalas ucapan Ping tapi Ping kembali memukul wajahnya.

"Ping hentikan Ping! " Mike yang baru bisa datang menarik Ping dari Meen.

"Ck ," Ping melepas gengaman tangannya dari leher Meen ,dia mencoba mengatur emosinya....

"Phi Mike, Ping titip tante Elyn, rawat dia dengan baik...!. "

Setelah mengucapkan itu Ping pergi dari sana tanpa menoleh lagi,dia kecewa , hatinya sakit saat mendengar orang yang dicintai menuduhnya yang tidak-tidak.

Brengsek......! "

:♡.•♬✧⁽⁽ଘ( ˊᵕˋ )ଓ⁾⁾*+:•*∴

👉😑👈

TBC,

MY PINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang