Ping mencoba mengangkat tubuhnya yang berpegang pada sisi tembok pembatas jalan.
"Shiit, tangan gue sakit! "Umpat Ping lalu kembali melihat satu mobil terjun bebas di depannya, jatuh kedalam jurang cukup dalam.
Sedangkan Ping sendiri,pas melihat satu truck besar di depannya tadi melaju kencang ,langsung melepas gengaman tangannya pada stang motor , dia Juga melaju dengan kencang jadi Ping tidak Mungkin mengelak dengan motornya.
Dia lebih memilih melompat dari atas motor besar nya hingga terguling melewati pembatas jalan, untung saja dia masih bisa mendapat pegangan.
"Brengsek, siapa yang main-main seperti ini! "Umpat Ping mengepal satu tangannya, bunyi teriakan dan pecahan kaca karna benturan masih Ping dengar.
Dia mencoba meraih sesuatu dengan kakinya, untuk berpijak saja ,yang pasti dia bisa menahan bobot badannya sendiri.
Berhasil Ping mendapat akar dari sana, cukup kuat untuk Ping bisa memanjat keatas. Melihat polisi datang Ping segera pergi menjauh, mencari tepat persembunyian.
Ping mengambil ponselnya, mengabaikan pangilan Meen karna batrai ponselnya hampir habis.
*tolong jemput gue, dijalan tol 07 . "
*Mmm, cepat! ."
Ping mematikan ponselnya setelah itu, tidak lama sebuah mobil sedan berwarna silver berhenti di depan Ping.
"Bos, lo kenapa? "
"Kecelakaan depan, brengsek emang. " jawab Ping setelah masuk Kedalam mobil.
"Siapa? ."
"Nggak tau, pastinya bukan hanya satu, kalian selidiki deh. "
"Baik bos, kita ke rumah sakit. "
"Tidak biar begini saja ,kita ke markas dulu! "
Anak buah Ping mengangguk dan membawa Ping dari sana, bisa Ping lihat banyaknya korban dari kecelakaan itu, meskipun jalanan sepi namanya mobil truck pasti membawa 3 sampai 4 mobil biar berhenti.
~~
Appart Ping.Nngh! " Ping terbangun dengan memegang kepalanya yang sangat sakit, Ping juga merasakan tangan Meen diperutnya.
"Phi meen! " panggil Ping pelan, ini sudah siang sekitaran jam 11 . Meen ketiduran dengan satu tangan diperut Ping dan satunya j a di sandaran kepala menghadap Ping.
"Ping, kamu sudah sadar?" Tanya Meen reflek. Berdiri lalu duduk kembali disamping Ping.
"Kenapa phi tidur seperti itu, tubuh Phi sakit nanti? " Meen malah mengeleng melihat Ping masih khawatir padanya.
Meen memegang tangan Ping yang berusaha untuk duduk, ada beberapa perban tipis ditubuhnya.
"Ping "panggil Meen membawa ping kedalam pelukannya, "Jangan kayak gini lagi Ping, aku kira aku akan kehilangan kamu. " tambahnya.
"Aku tidak akan pergi ke mana-mana phi! ".
Ping membalas pelukan Meen, dia sengaja tidak ingin diobati oleh anak buahnya, melihat Meen seperti ini perasaannya menghangat.
Selain itu Ping juga tidak mau jika dia diobati banyak pertanyaan bermunculan nantinya, jadi biarkan saja dia terlihat seperti kebetulan selamat dan jalan kaki pulang ke appart.
"Kamu kemana saja? Kenapa meninggalkan tempat kejadian? " nah ini pertanyaan yang gimana harus Ping jawab .
"Aku terguling kebagian kiri dan tidak sadarkan diri, tau-tau sudah malam saja, semua orang sudah pergi , tapi mereka tak nemuin Aku! "
Meen Mengingat, bagian kiri kan jauh kenapa Ping bisa kesana,
"Sudah lah phi, aku baik-baik saja kan, Tuhan masih sayang sama aku ,jadi ya aku masih hidup! "
"Aku yang mati! "
"Jangan dong! , kalau phi mati Aku sama siapa? "
"Masih saja bercanda! "
"Arrgh sakit! "
"Ping, apa yang sakit, maaf Aku........ " Meen mendongak menatap wajah Ping yang tersenyum kearahnya, dia hanya mendorong bahu Ping pelan tadi.
"Kau mengerjai ku! "
"Jangan mudah panik makanya. "
Meen mengangguk, mengusap tepi wajah Ping lembut, ada lebam diwajah Ping dan goresan kecil dibagian hidungnya.
"Apa ini sakit? "
"Tidak phi, kalau sakit Aku tidak akan sampai disini."
"Benar juga, kamu istirahat dulu, phi akan memesan makanan untukmu. "
Ping mengangguk lalu kembali merebahkan tubuhnya, kepalanya masih sakit.
~~~
Tiga hari berlalu dari kecelakaan itu, Miki dan yang lainnya sudah dikabari, namun Ping tidak memperbolehkan mereka datang.
Drrtth drrtth drrtth! Ponsel diatas meja kecil disamping ranjang berbunyi membuat Meen terbangun, mungkin sudah lebih dari 5 atau 6 kali .
Meen tidak tau jelas,ini masih terlalu pagi untuk seseorang menelfon ,tanpa melihat Meen mengangkat telfon dan menspeker ponsel itu, matanya masih sangat berat untuk dibuka.
"Hallo! " jawabnya meletakkan ponsel diatas bantal.
"Ping keterlaluan kamu, sudah......! Tunggu dulu ini bukan Ping, siapa kamu? Dimana putra saya?."
Meen terduduk mendengar suara lantang itu, ini bukan ponselnya, tertera nama papa disana Meen menelan ludah kasar. Papa Ping galak kah? .
"Ha ha llo Om , Ping dia. ! "
"Lancang sekali kamu mengambil ponsel putra saya, siapa kamu? "
Meen tidak tahan lagi, dia tidak berani menjawab lebih memilih membangunkan Ping.
"Ping bangun!
"Mm, phi five minutes, "
"No ping, your dad called! "
"Biarin aja! ", Ping memutar badannya setelah itu, membuat Meen berdecak kesal.
"Ping, wake up,,,,Your daddy called and I already answered."
"Ohh,,, hah? " Ping membuka matanya, sial, dia segera mengambil ponselnya dari tangan Meen.
*Hallo pa! " Ping mematikan speaker nya bisa dia dengar sang papa tertawa keras disana.
*Mmm, nanti ping kesana! "
*minta dihajar hah? "
*okey pa, Ping bawa arlo nanti. "
*mmm".
Meen meliat kearah Ping ,hanya begitu saja, sekarang Meen tau dari mana sifat galak Ping berasal, tentu dari sang papa yang juga galak.
"Jadi , apa tuan Meen yang terhormat tidak akan mandi, ini hampir jam 7."
"Mmm! "
Meen menganguk,dia bangun lalu masuk kedalam kamar mandi membuat Ping mengeleng.
Apa yang papa lakukan? .
━━━━━━♡♥♡━━━━━━
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY PING
RomantikaMeen, ketua basket terkenal di high school internasional,anak tunggal kaya raya,yang tiba-tiba menyukai adik kelasnya yang notabenya adalah seorang laki-laki "bernama Ping, dia mengklaim Ping adalah miliknya padahal Ping sudah menolaknya berkali-kal...