MP 47

549 46 4
                                    

Ping hentikan....! " Suara keras seseorang membuat tubuh Ping membeku.

Ping yang awalnya kalap mata menyerang dan membantai semua anak buah Ruko yang juga menyerangnya. Seketika terhenti, tubuhnya tidak bisa digerakkan , mata Ping yang awalnya merah menyala berganti dengan mata hitam teduhnya, jiwa Krittanun dalam dirinya menghilang.

Siapa lagi yang bisa melakukan itu kalau bukan Meen, hanya lelaki itu yang bisa menghentikan nya,  kenapa dia bisa ada disini?.

Ping berbalik, mata mereka bertemu, dia melihat Meen masih memakai baju rumah sakit bersimpuh didepan Ruko. Tangannya diikat ke belakang , dengan tatapan memohon Meen menatap Ping.

Dean yang melihat Meen langsung tersenyum, ini kesempatan nya membalas dendam, dia menatap bos nya yang siap melumpuhkan Ping.

Doorr dorrr...! " Ping mundur kebelakang saat kedua bahunya ditembak oleh Ruko namun Ping masih bisa berdiri.

Tenaga Ping menghilang bersama jiwa Krittanun yang juga menghilang hingga dia tidak bisa mengelak. Ruko menemukan kelemahan Ping .

"Bos....! " Remon yang baru saja datang hendak mendekat kearah Ping namun dia ditahan oleh anak buah Ruko.

Sempat melawan membuat Remon dilempar pisau oleh Dean ,tubuhnya ambruk ,dia dihajar oleh anak buah Ruko setelahnya ,tentu saja semua anggota Ping ikut ditaklukkan detik itu juga.

Ruko, Dean dan anak buahnya yang lain tertawa keras melihat lawannya menyerah.

Ruko berjalan ke depan tidak jauh ,dia mengambil dokumen yang sedikit terkena percikan darah lalu membaca nya.

"Kau jujur rupa nya.." ucapnya setelah membaca dokumen yang sudah Ping tanda tangani.

Proyek besar yang Ping rebut dari nya, tidak tepatnya memang bersaing dan Ping memenangkannya karna memang konsepnya lebih unggul , hanya menurut Ruko saja Ping merebut proyek itu.

Memanfaatkan Antonio dan juga Dean sebagai anak buah kepercayaan padahal tidak,dia akhirnya mengetahui kelemahan Ping. Dasar bocah-bocah bodoh dan labil.

Dean memberitahu cara menghilangkan sisi jiwa iblis Ping .. Yaitu dengan suara Meen. Dari mana Dean tau,perlu diingat dia juga anggota blue rider, dan dia pernah melihat Meen menenangkan Ping yang mengamuk saat itu.

Benar saja, satu teriakan yang keluar dari mulut Meen bisa menghentikan Ping bahkan tanpa memegangnya sama sekali. Ruko puas dengan kinerja Dean.

~

Meen melihat wajah Ping yang babak belur tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Dirga, Saras dan Diana, ditahan oleh Ruko, bagaimana bisa. Dirga tidak sekuat dulu yang masih memiliki anak buah kuat.

Semenjak kembarannya menghancurkan organisasi Dirga sendiri. Perlindungan nya hanyalah segelintir untuk mafia besar seperti Ruko Menangkap mereka hal yang mudah.

Meen tidak tahu harus berbuat apa,jika Memilih Ping pasti keluarga nya mati karna bom yang dipasang Ruko dibadan Dirga.

Tapi sekarang dia menyesal, tatapan kecewa Ping menembus relung hatinya... Melihat Ping terluka dirinya juga terluka. Seharusnya dia memilih Ping, Ping pasti akan menyelamatkan kedua orang tuannya. Tapi sekarang apa?

"Hajar dia! . "

Dean yang mendengar itu langsung maju dengan tiga anak buahnya, Dean menendang Ping dan memukul perut Ping tanpa ada perlawanan sedikitpun.

"Hahaahh.. Ping, lo mati ditangan gue! " Dean menendang tubuh Ping kuat hingga Ping terkapar dilantai.

Tidak sampai disitu Dean memukul wajah Ping , dia puas melihat darah mengalir dari mulutnya bahkan bibir Ping robek.

Meen mengepal tangannya melihat itu semua, dia ingin menolong Ping, air matanya menetes.

"Ping kenapa kamu tidak melawan.. Ping bangun lah! " teriak Meen . Dia yang menyebabkan semua , suaranya pun tidak akan pengaruh bagi Ping saat ini. Malah membuat Ping semakin lemah.

Meen mencoba berdiri , namun Ruko terlebih dahulu menendang kaki belakangnya hingga Meen terduduk kembali.

Plaaakk! " Diam kau! " maki Ruko menampar keras pipi Meen yang berani berteriak didepannya.

"Gantung dia! " anak buah Ruko mengangguk , dia menyeret Meen ketiang gantungan dan menarik tali yang mengikat Meen keatas dengan alatnya.

Air mata Meen kembali menetes, benarkah dia tidak bisa melakukan apa-apa ,dia hanya melihat Ping yang sekarat karna dihajar habis-habisan oleh Dean di bawah sana.

Meen memejamkan matanya tidak sanggup, Meen berdoa agar seseorang datang menolong Ping.

"Hentikan aku mohon hentikan, Dean dia dulu juga keluargamu. ! " teriak Meen memohon, mendengar itu Dean berhenti  , dia berdiri lalu menendang perut Ping kuat.

Darah kembali keluar dari mulut Ping, dia mengulung  badannya menahan sakit , menekan perutnya mencoba menenangkan diri.

"Keluarga lo bilang, cih, gue ngak sudi memiliki keluarga kayak dia. "

Lagi Dean menendang perut Ping , Ping yang menghalangi perutnya dengan tangan merasa tangannya akan patah.

Dia meringis, Ping sudah mencoba mengumpulkan tenaganya tapi semakin dia mencoba semakin hilang  kekuatan nya.

"Meen lebih baik lo diam, setelah dia mati lo bakalan ikut dengannya! Hahahah... " Tawa Dean,sedangkan Ruko hanya melihat saja anak muda di depannya bermain, dia duduk di kursi yang sudah disiapkan anak buahnya dengan cerutu yang setia menemani bibir  Ruko , dia menghembuskan asapnya tenang.

Dia sudah puas karna mendapat tambang berlian dari Ping, dia tidak akan repot-repot mengotori tangannya membunuh Ping, toh ada anak buahnya yang bodoh ini.

Dooor doorrr... Dean terkapar dan  meregang nyawa saat dua peluru bersarang dikepalanya.. Ruko yang kaget pun langsung berdiri melihat siapa yang berani menganggu kesenangan dirinya saat ini dan membunuh anak buah kesayangan nya.

Sedangkan Ping bernafas lega setidaknya sang papa datang tepat waktu , Ping memejamkan matanya

"Elaangg....! "

»»————> 𝑡𝑏𝑐 <————««

MP❤🤍

MY PINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang