Bab 27 : Sikembar Langit & Bumi

243 46 11
                                    


Sore,...
( Di dalam mobil )

Asia terlihat bersandar di bahu lebarnya Langit ( Bumi ) sambil menggenggam erat jari tangannya.

Langitnya Asia yang baru lebih berbau alam daripada Langitnya yang lama yang berbau parfum.

Rasanya nyaman banget meskipun hanya bersandar pada tubuh lelakinya ini.

Sedangkan Langit ( Bumi ) sendiri terlihat sudah pulas tidur tanpa peduli oleh kemacetan Jakarta pas jam pulang kerja, sehingga mobil mereka nyaris tidak bergerak.

Asia cuma menatap sesekali wajah suaminya dan tidak ingin mengganggu.

Langit ( Bumi ) pasti kecapean parah setelah bawa motor hampir 5 jam lamanya. Dan setelah itu malah nemenin istrinya di sebuah acara selama 3 jam.

Asia memandangi alisnya Langit yang sangat lentik dan cantik seperti alis milik perempuan. Lalu bibirnya yang merah alami dan nyaris seperti bibir seorang bayi.

Asia ;
" Suatu saat semua ini bakal Aku miliki seutuhnya,...!!! "

Gumam Asia yang begitu menyukai setiap detail wajah ganteng sang suaminya.

--------------------------------------------

Bandung,...
( Ruang Perawatan Bumi )

Eyang Widuri sedang menatap wajah Bumi yang sedang tidak berdaya dengan banyak sekali peralatan medis yang menopang hidupnya.

Eyang Widuri melihat nama pasien di ranjangnya.

" Bumi Mahameru "

Lalu jadi ingat saat Langit baru sadar dari Koma setelah 3 bulan. Dia menyebutkan nama yang sama.

Eyang Widuri ;
" Kalian memang cucu kembarku satu-satunya. Bahkan Kakakmu jauh dibawah alam bawah sadarnya ingat dengan adik perempuannya yang sudah lama terpisah,...!!! "

Gumam Eyang Widuri sambil memegang tangannya Bumi yang terasa dingin dan juga kaku.

Eyang Widuri berkaca-kaca.

Eyang Widuri ;
" Eyang minta maaf karena sudah membuangmu cucuku. Tolong sembuhlah Sayang,...Maka Eyang akan menebus semua kesalahan yang sudah lakukan hampir 28 tahun lamanya nak,...!!! "

Beberapa saat kemudian,...

Eyang Widuri keluar dari ruangan Bumi dirawat dan saat akan pergi bersama sekertarisnya, beliau malah berpapasan dengan Mama Lestari.

Keduanya saling menatap tajam selama beberapa saat.

Ada sorot kemaraham di mata Mama Lestari sedangkan ada sorot mata rasa bersalah dari Eyang Widuri ketika mereka bertatapan.

Mama Lestari ;
" Untuk apa Ibu datang kesini,...??? "

Eyang Widuri ;
" Saya hanya ingin menjenguk cucu perempuanku,...!!! "

Mama Lestari jadi tertawa sinis.

Mama Lestari ;
" Setelah sekian lama,...???

Eyang Widuri ;
" Maafkan kesalahan Saya dulu Tari,...!!! "

Mama Lestari ;
" Setelah Kami di buang 28 tahun lalu,...??? Dan justru mengambil Langit di saat usianya baru 3 tahun,... ??? "

Eyang Widuri ;
" Saya tahu,...Saya datang terlambat untuk meminta maaf padamu dan juga Bumi. Tapi setidaknya ijinkan Saya menebus kesalah Saya dulu pada kalian sebelum Saya Mati Tari,...!!! "

Mama Lestari semakin terlihat sinis dan murka.

Mama Lestari ;
" Sebaiknya Anda segera pergi dan tidak pernah kembali lagi. Selama ini Saya dan putriku hidup cukup baik tanpa belas kasihan Anda Bu Widuri,...!!! "

Bumi Di Langit AsiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang