Bab 47 : Papi & Panda

230 46 6
                                    


Pagi,...

Papi Josep dan Asia sedang duduk di meja makan sambil sama-sama anteng mengoleskan selai pada roti yang akan mereka santap untuk sarapan.

Sedangkan Pak Langit ( Bumi ) sedang sibuk membuatkan kopi special untuk sang Papi mertua dan juga istrinya tercinta.

Asia ;
" Pih,...Boleh tau kemarin Papi ada urusan apa di Bandung ??? "

Papi Josep melihat putrinya sejenak sebelum menjawab, karena biasanya Asia gak pernah tertarik dengan semua urusannya apalagi soal pekerjaannya yang sebagai seorang Lawyer.

Papi Josep ;
" Ada hal yang harus Papi urus buat Ibu Widuri,...!!! "

Asia ;
" Apa soal urusan kantor,...??? "

Papi Josep kembali menatap Asia lalu melirik kepada Langit yang masih sibuk meracik kopi. Sebab semua itu ada hubungannya dengan mereka semua.

Papi Josep ;
" Sebenarnya bukan sih,.. Ini ada hubungannya soal keluarga Kita juga As,...Tapi Papi belum bisa kasih tau soal apanya. Sebab ini masih rahasia dan sepertinya cuma Ibu Widuri yang berhak bicara lebih dulu baik sama Langit maupun sama Kamu,...!!! "

Asia jadi semakin bingung jadinya, ada rahasia apa soal keluarga Kusubandio. Kenapa justru malah tentang Eyang Widuri. Padahal Asia sempat sedikit mencurigai tentang Papinya.

Asia ;
" Oh oke baiks,...!!! "

Tapi,...

Sepertinya Asia mengerti, meskipun sekarang mereka sudah jadi satu keluarga. Bagaimanapun juga pekerjaan Papinya sangatlah profesional. Jadi Asia gak berhak maksa buat minta penjelasan lebih jauh lagi.

Tak lama Langit ( Bumi ) datang sambil membawa 3 cangkir kopi dan ikut bergabung duduk di meja makan.

Langit ;
" Ini Kopi special buat Papi,...Dan ini khusus si cantiknya Aku,...!!! "

Langit menaruh gelas kopi buatannya di depan Papi Josep satu dan di depan Asia juga 1 cangkir.

Papi Josep ;
" Duh,...Dari wanginya aja Papi udah candu banget deh sama kopi bikinan Kamu Lang,...!!! "

Papi Josep menghirup aroma nikmat dari cangkir kopi yang ada di hadapannya.

Asia ;
" Makasih ya Sayangku,...!!! "

Langit ( Bumi ) jelas tersenyum bahagia melihat wajah yang penuh kepuasan dari sang mertua dan juga senyum indah yang Asia berikan padanya.

Asia juga segera menyuapi Langit roti yang sudah dia olesi dengan selai dan Langit dengan senang hati langsung melahapnya.

Papi Josep tersenyum bahagia sekali saat melihat putri dan menantunya selalu mesra dan penuh perhatian, sehingga sudah menghilangkan kesan jika mereka menikah karena sebuah perjodohan.

Asia ;
" Oh iya Pih,...Apa Papi gak ada rencana buat nikah lagi ??? "

Papi Josep langsung mendelik oleh pertanyaannya anaknya yang tiba-tiba saja. Bahkan Langit ( Bumi ) saja ikut terdiam dan menatapnya heran.

Papi Josep ;
" Kok tiba-tiba aja ini anaknya Papi nanya ginian,...??? "

Asia ;
" Yaaa,...Papi kan udah lama hidup sendirian. Sekarang Aku juga udah dewasa, udah nikah dan sibuk kerja. Takutnya Papi kesepian aja !!! "

Papi Josep tersenyum kecil sambil kembali menyeruput kopi miliknya.

Papi Josep ;
" Cuma Mami Kamu satu-satunya perempuan yang selalu hidup dihatinya Papi As,...Meskipun dia sudah lama meninggalkan Kita berdua. Tapi Papi gak mau menggantikan posisinya dengan wanita lain,...!!! "

Bumi Di Langit AsiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang