Bab 24 : Perjalanan

223 48 6
                                    


Malam,......
( Tenda Asia & Langit )

Hujan turun lagi dengan cukup deras. Asia memandangi terus wajahnya Langit yang sedang berusaha untuk tidur.

Sepertinya Asia mengharapkan sesuatu yang lebih dari Langit terlebih di malam yang cukup dingin itu. Sebab Asia terus memandangi wajahnya Langit dengan sangat lekat bahkan sampai tiap sudutnya tanpa ada yang terlewatkan satupun.

Pria yang sudah Asia nikahi hampir 5 bulan lalu itu memang seperti orang baru baginya. Sikapnya, sifatnya, dan juga caranya saat menatap dirinya sangat berbeda dengan Langit yang dulu.

Jujur saja,.....

Kalau Asia benar-benar sudah jatuh cinta sama lelaki ini dari sejak awal dia bangun dari komanya.

Lama-lama Langit ( Bumi ) sadar karena terus dipandangi seperti sinar laser sama Asia. Apalagi Langit ( Bumi ) belum bisa tidur juga karena dia juga gelisah oleh semua perasaannya sama Asia. Termasuk kejadian tadi yang jelas banget kalau Asia sudah ingin mencium bibirnya jika saja Papi Josep dan temannya tidak keburu datang.

Langit ( B ) ;
" Kok Kamu malah liatin Aku,... Bukannya tidur. Kan Kita harus bangun pagi buat pulang ke Jakarta,...??? "

Akhirnya Langit ( Bumi ) bertanya juga sambil menatap balik Asia.

Asia ;
" Aku pengen ciuman sama Kamu,...!!! "

Langit ( Bumi ) langsung pucat dan membeku, apalagi Asia mengatakan itu dengan sangat serius sekali.

Asia ;
" Aku juga pengen seperti pasangan suami istri lainnya. Bukan cuma sekedar status pernikahan saja. Aku pengen Kita berciuman dan bercinta juga Lang,...Dan Aku sangat serius soal semua itu,...!!! "

Bumi stress dan frustasi berat. Karena dia juga merasakan hal yang sama. Tapi Asia itu bukan miliknya. Dan tubuhnya Langit juga cuma sekedar pinjaman untuk sementara waktu saja.

Asia ;
" Emangnya Kamu gak mau menjalankan kehidupan rumah tangga Kita seperti orang lain pada umumnya yah,...??? "

Langit ( B ) ;
" As,... Bukan Aku gak mau. Tapi,...Tolong Kamu tunggu sampai ingatanku pulih dulu yah. Sebab ingatan Aku yang sekarang belum tentu sama dengan ingatan Aku yang lama,...!!! "

*** Maksudnya Bumi adalah,... Asia itu harusnya ngomong sama Langit asli jika jiwanya mereka udah sama-sama balik normal lagi. Alias jiwa bumi balik ke tubuh aslinya. Dan jiwa Langit juga balik ke tubuh yang sekarang dia tinggali saat ini ***

Matanya Asia sudah terlihat sedikit berkaca-kaca, karena bukan jawaban itu yang dia harapkan keluar dari mulutnya Langit.

Asia ;
" Aku gak percaya Kalau Kamu juga belum bisa cinta sama Aku,...!!! Kenapa sih Kamu selalu menghindari perasaan Kamu sendiri,...??? Apa jauh di lubuk hati Kamu yang paling dalam masih gak rela buat Aku bisa gantiin posisinya mantan tunangan Kamu Jessica itu,...??? "

Bumi tidak bisa menjawab pertanyaan Asia itu.

Asia lalu segera membalikkan posisi badannya dan jadi memunggungi Langit ( Bumi ). Air matanya sedikit menetes karena dia sedih seperti selalu saja di tolak mentah-mentah sama Langit.

Hatinya Bumi juga terasa sangat sakit karena tidak bisa melakukan apa-apa. Terlebih mewujudkan cinta mereka yang sangatlah MUSTAHIL.

Sebab,....

Ini bukanlah kehidupannya Bumi,
Asia bukan juga pasangannya Bumi,
Karena semua ini adalah miliknya Langit yang asli, bukan miliknya Bumi.

Setelah beberapa saat mereka sama-sama diam dalam pikiran dan kesedihan di dalam hati masing-masing.

Bumi Di Langit AsiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang