Bumi Di Langit Asia

Bab 20 : Warning !!!

Karena matahari semakin naik dan cukup terik Asia sudah masuk ke dalam tendanya.

Sedangkan Langit dan Papi Josep masih betah memancing. Mereka baru dapat 3 ekor ikan ukuran sedang. Sejauh ini mertua dan menantu palsu itu cukup akrab meskipun Langit ( Bumi ) masih terlihat agak canggung.

Papi Josep ;
" Lang,...Jujur saja Saya sempat punya sedikit penyesalan sudah menikahkan Kamu dengan putri kesayanganku Asia,...!!! "

Langit ( Bumi ) sedikit terhenyak ketika mendengarkan kalimat itu.

Papi Josep ;
" Kondisi psikismu sebelumnya adalah faktor utamanya. Di satu sisi Saya ingin membantu Eyangmu Ibu Widuri tapi di sisi lain Saya juga harus merelakan Asia ikut menanggung semuanya. Termasuk apa yang selalu Kamu alami sebelum-sebelumnya,...!!! "

Langit ( Bumi ) ;
" Maaf Pih,...Saya tidak tau apa yang sudah terjadi. Sehingga Saya bingung ingin memperbaikinya harus dengan seperti apa,...!!! "

Cuma kalimat itu saja yang bisa Bumi pikirkan saat menjawab sebagai perwakilan Langit saat ini.

Papi Josep ;
" Entah kenapa justru dengan Kamu lupa ingatan seperti ini malah membuat Saya merasa sangat lega Langit. Ibaratnya,... Kamu sudah seperti terlahir kembali sebagai seorang Langit yang baru. Langit yang tidak punya kenangan pahit. Dan Langit yang bisa menjadi pendampingnya Asia yang jauh lebih kuat. Apapun yang terjadi kedepannya nanti, Saya hanya ingin minta tolong, jagalah Asia jadi sesuatu yang paling berharga dalam hidup Kamu. Maka Saya juga akan pastikan putriku adalah salah satu gadis terbaik yang tidak akan pernah melukaimu dalam hal apapun,...!!! "

Bumi kembali dilema, apalagi Asia dan Papinya seperti jauh lebih menyukainya yang jadi Langit daripada Langit yang asli.

Papi Josep tersenyum tulus pada menantunya.

Papi Josep ;
" Papi bilang ini karena Asia sudah terlihat menyukaimu selayaknya seorang pendamping yang dia pilih sendiri saat memutuskan akan menikah. Yang harus Kamu tahu adalah, meskipun Asia adalah anak yang cukup aktif dan jahil, tapi dia selalu akan menjaga semua yang sudah dia sayangi dengan sungguh-sungguh. Papi cuma tidak ingin Asia terluka,...!!! "

Langit ( B ) ;
" Saat ini Kami berdua sedang berproses Pih. Saya akan usahakan yang terbaik sehingga hubungan Kami berdua bisa seperti harapannya Papi Josep sama Eyang Widuri. Terutama buat kebahagiaannya Asia,...!!! "

Papi Josep menepuk bahu Langit ( Bumi ) pelan.

Papi Josep ;
" Terima kasih jika Kamu memahami semua ucapan serta permintaanya Papi,...Dan maaf ya jika Papi egois dan lebih ingin memilih Langit yang sekarang daripada Langit yang lama. Bukannya Papi gak mau Kamu ingat lagi soal semua yang jadi masa lalumu. Hanya saja,... Bukankah masa depan justru akan sangat jauh lebih berarti daripada kenangan lama dengan penuh luka,...??? "

Langit ( Bumi ) cuma bisa mengangguk tanpa bisa mengelak. Sebab jujur saja jika Bumi tidak punya seorang Ibu yang sedang menunggunya kembali ke tubuhnya Bumi, mungkin dirinya sama sekali sudah tidak ingin kembali.

Bumi merasa ingin selamanya menjadi Langit agar bisa untuk selalu mendampingi dan mencintai Asia sepuas hatinya, tapi semua itu sepertinya cukup mustahil.

Tubuhnya Langit hanya pinjaman sementara, dan entah sampai kapan pemiliknya akan kembali pulang.

Seolah-olah takdir itu selalu mempermainkan hidupnya Bumi tanpa henti.

Bumi sempat melamun untuk waktu yang sedikit lama.

Hingga akhirnya,...

Papi Josep ;
" Lang,...Semua pancingan Kita dimakan ikannya, ayo cepat tarik !!! "