14

6 1 0
                                    

Waktu seolah berjalan lambat selama seminggu di rumah sakit Washington. Hari-hari berlalu dengan pengobatan dan pemulihan, namun bayangan tentang kejadian di gurun es dan semuanya masih segar di pikiranku. Saat aku akhirnya kembali ke California, rasanya aneh berada di tengah kehidupan yang tampak berjalan normal, seolah tidak ada yang berubah.

Aku mengendarai mobil Tesla Roadster Founder Series milikku, meluncur mulus melewati gerbang Aberforth International Highschool. Deru halus mesinnya mengiringi pikiranku yang masih dipenuhi dengan pertanyaan dan kekhawatiran. Aku berhenti di pelataran parkir, lalu mematikan mesin. Dari kejauhan, aku melihat sosok yang tak asing—Dyna.

Dia berjalan ke arahku, senyum ceria terpasang di wajahnya. Tapi aku tahu itu hanya topeng, senyum palsu yang dia pasang untuk dunia. Aku tersenyum miring, penuh sinis, saat pandanganku mengunci padanya. Bagaimana mungkin dia bisa begitu mudah melupakan apa yang baru saja dia lakukan padaku?

Dyna. Dia yang mendorongku dari tebing dengan tatapan tanpa rasa kasihan, seolah aku tak lebih dari penghalang kecil dalam jalannya. Wajahnya saat itudingin, tanpa emosi dan masih tergambar jelas di benakku. Namun sekarang, dia berjalan seolah-olah tidak ada yang terjadi, seolah aku hanyalah mimpi buruk yang tak penting.

Aku tahu aku tidak bisa mempercayainya. Dan meski dia berusaha bersikap manis di depanku, aku tak akan lagi terjebak dalam permainan liciknya.

"Krystal, bagaimana keadaanmu? Kau baik-baik saja?" Tanyanya.

"Bukankah seharusnya aku yang menghawatirkan keadaanmu?"

"Apa?" Kejutnya.

"Bagaimana bisa kau bersikap seolah tidak terjadi apapun?"

Dyna tertawa pelan.

"Apa yang akan terjadi padaku? Sahabatku akan selalu melindungiku, bukan?"

Aku tertawa hambar. Dia berjalan perlahan berputar di sekelilingku.

"Aku sangat khawatir! Apakah ini sungguh Krystal? Kupikir kau akan mati saat itu juga!"

Aku menatapnya tajam lalu menarik rambutnya.

"Kau pikir aku akan membiarkanmu begitu saja?"

"Arghh, Krystal!"

"Kau pikir aku akan membiarkan hidupmu tenang setelah apa yang kau lakukan padaku, hah?"

"Argghh, Sakit!!"

"Kupikir kau benar-benar temanku, Dyna!"

"Bagaimana denganmu? Apa kau benar-benar pernah menganggapku temanmu?" Jawabnya.

"Menurutmu, tidak?" Cetusku mengeratkan jambakanku.

Dia merengek. Benar-benar membuatku muak.

"Argghhh, Krystal!"

Aku menatap sekelilingku. Banyak orang telah berkerumun disekitarku.

"KRYSTAL!! DYNA HENTIKAN!!!!!" Seru Jeff berlari mendekati kami.

Aku mengeratkan tarikanku.

"Jeff.. Arghhh!" Rintih dyna.

Aku menatap Wajah sandiwaranya muak.

"Krystal, dengar! Apa ini? Apa yang terjadi disini? Apa yang kau lakukan?" Seru Jeff.

Aku tertawa pelan.

"Krystal, kau menyakitinya!" Sentak Jeff.

"Dia hampir membunuhku, Jeff!"

Jeff menggeleng kuat lalu melepaskan cengkeraman tanganku di rambut Dyna.

"Krystal, apa yang kau katakan?" Tanyanya pelan.

"Dia mendorongku dari tebing saat camp!"

"Krystal, omong kosong apa ini!?"

Aku tertawa pelan.

"Aku tahu tidak akan ada yang percaya padaku!"

"Dan kau!" Cetusku lalu mengulurkan jari telunjukku di hadapan wajah Dyna.

"Kembali ketempatmu!"

Dyna menatapku tajam sampai seorang wanita paruh baya datang menghampiri kami.

"Dyna!"

Kami menoleh.

"Bibi Elly?" Sahut Dyna.

Aku tersenyum miring.

"Tuan Joseph memintaku untuk membawamu kembali ke San Jose, Dyna!"

Dyna menatapku tak percaya lalu meraih kedua tanganku.

"Krystal, itu tidak benar, bukan?"

"Krystal, jangan lakukan ini padaku!"

"Krystal, kumohon.."

"Krystal, aku tidak ingin kembali ke panti! Kumohon.."

Aku menghempaskan kedua tanganku kuat.

"Apa kau ingat, Saat aku memohon kepadamu untuk tidak mendorongku di tebing? Kau tetap mendorongku! Kau nyaris membuatku mati kedinginan semalaman!! Kupikir kau benar-benar sahabatku, tapi?"

Dyna menggeleng kuat.

"Mengapa kau tega melakukan ini? Aku tidak mengerti! Sungguh bukan aku! Bagaimana mungkin aku yang mendorongmu jatuh dari tebing? Itu sangat tidak mungkin!" Elaknya.

"Seharusnya kau cukup berterimakasih kepadaku, karena aku hanya mengembalikanmu ketempat asalmu! Bukan membiarkanmu hidup di sel seumur hidup!"

Saat aku menatap Dyna dengan sinis, suasana tiba-tiba pecah oleh teriakan Jeff yang menggetarkan seluruh pelataran parkir.

"Krystal! Apa yang kau lakukan?"

Kata-katanya penuh kemarahan, dan aku terkesiap, hatiku terasa dihantam keras. Jeff, sahabatku yang seharusnya ada di sisiku seolah berusaha membela Dyna tanpa sedikit pun rasa percaya padaku. Aku terdiam sejenak, tidak percaya bahwa dia memilih untuk membela Dyna, meskipun aku tahu kebenaran tentang apa yang terjadi.

Aku mencoba berbicara.

"Jeff, kau harus mendengarkankhu. Dyna mendorongku dari tebing."

Namun, Jeff tampak menolak untuk mendengar, tatapannya tetap penuh ketidakpercayaan.

Rasa sakit dan kecewa semakin membekas. Aku merasa terasing dan dikhianati oleh orang yang kuanggap sahabat. Tidak ada lagi kata-kata yang bisa kulontarkan untuk meyakinkannya, dan aku tidak ingin mempermalukan diri lebih jauh. Dengan hati yang berat dan penuh rasa sakit, aku memilih untuk berpaling, meninggalkan mereka di pelataran parkir.

Aku melangkah pergi dengan cepat, setiap langkah terasa semakin berat, meninggalkan belakangku kekacauan dan ketidakadilan yang menyakitkan. Dyna dan Jeff, yang dulu aku anggap dekat, kini hanya menjadi bayangan dari masa lalu yang menyakitkan.


FATE'S CRUEL KINSHIP (SELESAI)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang