34

6 3 0
                                    

Saat aku dan Jeff sedang mengobrol ringan, menikmati minuman mahal yang disajikan dengan elegan, mataku tiba-tiba tertuju pada seorang pria yang baru saja melangkah masuk ke dalam hall. Dia berjalan dengan penuh wibawa, auranya begitu kuat hingga tak bisa diabaikan. Aku terkesima sesaat, mengenali sosok itu, Dariel Halton.

Dariel adalah pewaris Berkshire Hathaway Inc., salah satu perusahaan investasi terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Dia berada di acara ini tidak hanya karena latar belakang keluarganya, tapi juga karena perannya yang signifikan dalam dunia bisnis global. Berkshire Hathaway telah lama terlibat dalam berbagai investasi besar, termasuk di sektor teknologi, dan kehadiran Dariel menandakan pentingnya acara ini bagi dunia industri.

Dariel tampak tenang dan penuh percaya diri saat berjalan melewati kerumunan, menyapa beberapa orang penting yang berdiri di dekatnya. Senyum dan caranya berbicara menunjukkan bahwa dia sangat dihormati di kalangan elite bisnis, meski usianya masih relatif muda untuk seorang pewaris perusahaan sebesar itu. Aku hanya bisa memandangnya dari kejauhan, perasaan aneh menggelayut di benakku, campuran kekaguman dan rasa tidak nyaman.

Jeff melirikku, tampaknya menyadari perhatianku yang sesaat teralih ke arah Dariel, seolah memahami bahwa kedatangan Dariel membawa dinamika baru ke dalam malam yang sudah penuh intrik ini.

"Kau akhirnya menyukainya?" Tanya jeff membuyarkan lamunanku.

"Apa? Kau gila? Kau tahu benar, bahwa aku sangat membencinya!"

Jeff mengangkat bahu dengan ekspresi yang sulit ditebak, lalu tersenyum tipis, jelas menikmati reaksiku.

"Membencinya, ya?”ucapnya, dengan nada menggoda. "Tapi bukankah kita semua tahu, kebencian sering kali berjalan beriringan dengan perasaan lain?"

Aku menatapnya tajam, merasa tidak ingin terlibat lebih dalam dalam percakapan ini.

"Jeff, jangan mulai. Kau tahu betul, tidak ada yang kusukai dari Dariel. Dia... arogan, terlalu percaya diri, dan selalu berpikir bahwa dunia berputar di sekelilingnya.”

Jeff hanya tertawa kecil, lalu mengambil tegukan dari minumannya.

"Tentu saja, Krystal. Kau, aku, dan Dariel sama-sama pewaris perusahaan besar. Kita bertiga dibesarkan dalam dunia yang penuh dengan ekspektasi, sorotan media, dan keputusan penting yang akan menentukan masa depan kita. Mungkin, karena itulah kau merasa tidak nyaman saat dia ada di sekitar.”

Aku mendesah, memutar gelas di tanganku sambil melirik sekilas ke arah Dariel yang masih berbincang dengan sekelompok eksekutif di seberang ruangan.

"Jeff, ini bukan soal ketidaknyamanan. Aku hanya tidak bisa memahami kenapa setiap kali dia muncul, seolah dia ingin membuktikan sesuatu."

"Karena dia juga berada di posisi yang sama dengan kita,”kata Jeff, lebih serius kali ini. "Dariel mungkin terlihat sombong, tapi dia tahu tekanan yang kita rasakan. Pewaris Berkshire Hathaway Inc. bukanlah gelar yang bisa dianggap enteng. Sama seperti kau yang akan mewarisi Tesla dan aku dengan Nvidia Corp, kita bertiga berada di bawah bayang-bayang nama besar. Mungkin dia mencoba menunjukkan bahwa dia bisa mengatasi itu.”

Aku terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Jeff. Memang benar, kami bertiga dibesarkan dalam dunia yang penuh tuntutan dan tanggung jawab besar. Meski begitu, ada sesuatu dalam diri Dariel yang selalu membuatku merasa terganggu. entah karena kehadirannya yang penuh wibawa, atau cara dia selalu tahu bagaimana memanfaatkan setiap kesempatan.

"Aku tetap tidak menyukainya," aku mendengus akhirnya, mencoba mengakhiri percakapan ini, meskipun tahu bahwa Jeff tidak akan berhenti menggoda.

"Tentu, tentu,”Jeff terkekeh, jelas tidak sepenuhnya percaya. "Tapi ingat, Krystal, di dunia seperti ini, perasaan yang kita bawa mungkin tidak sesederhana yang kita pikirkan."

"Diam saja, Jeff!"

dia tertawa lalu beranjak dari kursi.

"Aku akan kembali, sebentar saja!"

ಥ_ಥ

Setelah menyapa beberapa klien yang hadir di acara tersebut, seorang petugas mempersilakan Dariel untuk duduk di salah satu kursi yang sudah disediakan. Dariel bergerak dengan anggun, dan saat matanya menyapu sekeliling hall, tatapannya akhirnya tertuju pada satu sosok yang membuat napasnya tertahan sejenak—Krystal Bylee.

Krystal terlihat luar biasa malam itu, gaunnya berkilauan di bawah cahaya lampu, memancarkan pesona yang tak terbantahkan. Saat mata mereka bertemu, waktu seolah melambat. Dariel tak mengalihkan pandangannya; ia tetap menatap Krystal, lalu memberikan senyuman tipis yang sarat makna.

Dalam momen itu, Dariel merasakan sesuatu yang lebih dari sekadar ketertarikan. Di dalam hatinya, ia merasa nyaman, seolah-olah berada di dekat Krystal memberikan kedamaian yang selama ini sulit ia temukan. Ia tahu pasti, perasaan ini bukanlah sesuatu yang sementara. Ia benar-benar jatuh cinta pada Krystal. Cinta itu muncul sejak pandangan pertama, sejak hari di mana ia secara tak sengaja menabraknya—momen yang biasa, namun penuh arti baginya.

Namun, di balik perasaan itu, Dariel mencoba menyangkal. Ada sesuatu yang menahannya, sesuatu yang tak bisa ia ungkapkan saat ini. Dia tahu, hubungan mereka tidak akan mudah, dan mungkin ada hal-hal yang akan menjadi penghalang di antara mereka. Tapi meski begitu, perasaannya pada Krystal tetap tumbuh, meski ia berusaha keras untuk menepisnya.

FATE'S CRUEL KINSHIP (SELESAI)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang