Aku menatap indahnya kota California dari balik kaca mobil Jeff.
Aku suka malam. Malam adalah selimut kesunyian untuk menghangatkan sisi yang kelam dari kejamnya roda dunia. Malam menyampaikan apa yang tak terlisankan terang, sunyi memiliki gaduhnya sendiri, dan kosong tak selalu dapat disinggahi.
Bersama bintang. Bersama bulan. Bersama langit malam. Cukup dengan melihat alam, aku merasakan kedamaian.
"Kau terlihat sangat cantik!" Pujinya.
Aku menoleh.
"Bukankah selalu sangat cantik?"
Jeff tersenyum menatapku. Aku membalas senyumannya.
Awalnya kupikir separuh diriku menghilang seperti siang yang berubah menjadi malam. Nyatanya bukan, dua sisi tersebut cuma pergantian posisi matahari dan bulan.
Beberapa saat kemudian, mobil Jeff memasuki Wonder of the Seas, sebuah kapal pesiar yang sangat tidak asing bagi keluarga konglomerat seperti kami.
Wonder of the Seas merupakan kapal pesiar terbesar di dunia nomor 1 yang memiliki panjang panjang 1.188 kaki, dan lebar 215 kaki.
Kapal ini diluncurkan pada 2022, yang bisa menampung hingga 7.084 tamu di 2.867 kabin dan membawa sebanyak 2.204 awak kapal.
Wonder of the Seas menawarkan Royal Suite Guest Suite Sun Deck dengan kolam renang, restoran pribadi, bar dek, hingga lounge. Area tersebut juga memiliki Ultimate Family Suite terbesar.
Aku menatap sekelilingku.
"Jeff? Are u sure?" Tanyaku tak percaya. Kapal pesiar sebesar ini hanya ada kami didalamnya.
Jeff meraih pinggangku.
"Katakan, apa kau menyukainya?" Tanyanya.
Aku tersenyum lalu mengangguk. Jeff meraih tanganku untuk ikut bersamanya menyusuri kapal.
"Ingin berdansa?" Dia menawari.
Aku tertawa pelan.
"Apa? Aku bukan ahlinya, Jeff!" Elakku.
Jeff mengulurkan tangannya.
"Aku adalah Ahlinya, Krystal!"
Aku tersenyum lalu menyambut hangat tangannya.
Kedua Tanganku melingkar sempurna di lehernya dan kedua tangannya di pinggangku. Wajah kami begitu dekat hingga dapat kurasakan hembusan nafasnya.
Aku menatap pria tampan yang kini berada dihadapanku wajahnya tegas seperti matahari. Bibirnya tipis, tapi memberikan warna cerah di kulitnya yang pucat. Hidungnya mancung dan tak terlalu besar, rangkaian wajah yang sempurna dengan perawakannya yang tinggi serta perut sispaxnya.
"Aku melihatmu dan melihat sisa hidupku di depan mataku. Aku ingin menjadi orang yang bisa membuatmu tertawa dan tersenyum setiap hari."
Aku tersenyum.
"Meskipun aku memiliki banyak hal untuk dikatakan, tetapi kata- kataku bersembunyi dariku dan aku tidak bisa mengungkapkannya. Hal sederhana yang ingin aku katakan adalah aku mencintaimu.."
Hidung kami bertemu.
"Aku mencintaimu, Krystal!"
"Aku ingin kau tahu bahwa aku mencintaimu seperti aku belum pernah mencintai siapapun sebelumnya!"
Jeff menggenggam kedua tanganku.
"Aku mencintaimu dan itulah awal dan akhir dari segalanya!"
Tangannya membelai pipiku.
"Tanganmu menyentuh tanganku. Begitulah cara galaksi bertabrakan!" Ujarku membuka suara.
"Jauh dilubuk hati, aku pun menyukaimu. namun, aku sangat menghargai persahabatan kita!" Lanjut ku.
Jeff menarikku kepelukannya cepat.
Aku membalas pelukannya lalu mendongak menatap wajah tampannya yang juga menatapku.
Kedua Tangannya lebih erat meraih pinggangku mendekat.Bibir kami bertemu. Kami berciuman.
ಥ‿ಥ
"Kini aku mengenalnya."
Aku menoleh menatap Jeff.
"Siapa?"
"Siswa baru itu."
"Benarkah?"
Dia mengangguk.
"Ya. Aku menyuruh anak buahku untuk mencari tahu tentangnya dan mereka menemukannya!"
Aku mengangkat salah satu alisku.
"Dariel halton. Dia adalah putra tunggal sekaligus pewaris Berkshire Hathaway Inc. Berkshire Hathaway sendiri merupakan perusahaan investasi. Jejaring anak usaha grup ini terbentang luas di sektor keuangan, energi, transportasi, manufaktur, sampai ritel." Jelas Jeff perlahan.
Aku mengangguk paham.
"Ya. Aku pernah mendengarnya. Berkshire Hathaway saat ini memegang peranan penting dalam perekonomian Amerika. Dengan Mark Halton sebagai CEO Precision Castparts, perusahaan ini terus memperluas portofolionya melalui akuisisi dan investasi strategis. Kepemimpinan yang visioner, didukung oleh strategi yang matang, menjadikan Berkshire sebagai salah satu perusahaan paling dihormati di dunia." Sahutku.
Jeff menggenggam tanganku.
"Jangan khawatir! Ketika dia tahu siapa kau sebenarnya, dia tidak akan berani mengusikmu! Karena derajatnya pun masih cukup jauh dibawahmu!"
Aku tersenyum miring.
Ponsel Jeff bergetar. Dia meraihnya lalu membuka pesan dari seseorang.
Lalu dia menatapku. Tatapan yang jelas ber-Arti.
Aku meraih ponselnya lalu membuka pesan yang baru saja dikirimkan seseorang untuknya.Aku melihat Dariel berada di satu mobil bersama Dyna. Mereka pergi dari Teluk San Francisco menuju Sutters.
Aku mengerutkan keningku.
Apa ini?, batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE'S CRUEL KINSHIP (SELESAI)✅
Teen Fiction"Cinta ini salah," suaranya bergetar, hampir tenggelam dalam gemuruh ombak kecil. Namun, cinta di matanya tak bisa dipadamkan. "Tapi aku tak bisa berhenti mencintaimu," jawab yang lain, dengan desahan putus asa, seperti seseorang yang sudah lama ter...