56

3 2 0
                                    

Hari menjelang pagi, cahaya lembut matahari mulai menyinari kota. Aku merapikan kerah seragamku dengan hati-hati, memastikan setiap lipatan rapi, lalu menyapu rambut panjang pirangku agar terlihat sempurna. Sambil memeriksa diriku sekali lagi melalui pantulan kaca jendela, aku menarik napas dalam-dalam sebelum membuka pintu mobil Tesla Roadster Founder Series-ku yang telah terparkir di halaman sekolah.

Mobilku, berwarna hitam mengilap dengan desain yang begitu mewah, terlihat mencolok di antara deretan kendaraan lainnya. Dengan satu langkah mantap, aku keluar dari mobil, membiarkan udara pagi menyapu wajahku. Halaman sekolah mulai ramai, tapi aku tetap merasa tenang, seolah waktu berjalan lebih lambat di sekitar mobilku yang elegan.

Aku melirik ke sekeliling, menyadari betapa berbeda rasanya hari ini.

Saat aku melangkah keluar dari mobil dan berjalan perlahan ke arah gedung sekolah, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang cepat menghampiri. Ketika aku menoleh, kulihat Jeff dan Dyna, dua sahabatku sejak kecil, berjalan menuju ke arahku dengan senyum di wajah mereka.

"Krystal! Pagi yang indah, ya?" seru Dyna dengan ceria, melambai sambil mempercepat langkahnya.

Aku tersenyum kecil, mencoba menutupi kekhawatiran yang ada di benakku sejak percakapan dengan ayah tadi malam.

"Pagi!!" sapaku sambil menatap mereka.

Jeff, yang lebih tenang, menyapa dengan anggukan sambil tersenyum tipis.

"Hey, Krystal. Apa kabar? Kau sulit dihubungi kemarin."

Aku tertawa kecil, meski hatiku masih berat.

"Biasa saja. Banyak yang kupikirkan belakangan ini."

Dyna langsung merespon, menautkan lengannya di lenganku.

"Apa yang kau pikirkan? pasti ada yang menarik! Ngomong-ngomong, kau terlihat beda hari ini, lebih cerah"

Aku hanya mengangkat bahu sambil tersenyum samar.

"Tidak ada yang terlalu spesial."

Jeff menatapku dengan sedikit khawatir.

"Kau yakin? Jika ada apa-apa, kau perlu tahu, bahwa ada kami!"

Aku mengangguk pelan, merasa lega melihat perhatian dari mereka berdua.

"Iya, aku tahu. Terima kasih!!"

Deruman mesin Mercedes-Benz EQS 580 4MATIC yang sangat familiar membuat kami bertiga menoleh ke belakang. Mobil hitam mewah itu milik Dariel, dan aku tahu betul apa yang akan terjadi selanjutnya. Dalam beberapa detik, Dariel keluar dari mobilnya dengan tegap, langkahnya mantap seperti biasanya, tanpa ekspresi yang jelas di wajahnya. Mata kami bertemu, dan sejenak ada keheningan yang membungkam.

Namun, yang membuatku lebih kaget adalah ketika pintu sebelahnya terbuka, seorang gadis dengan rambut pirang pendek melangkah keluar dengan senyum lebar. Gadis itu memakai seragam yang sama seperti kami, seolah-olah dia sudah terbiasa berada di sini, di sekolah ini. Dia menatap Dariel sebentar, lalu menoleh dan tersenyum ke segala arah, tampak sangat percaya diri.

Dyna, yang berdiri di sampingku, bergidik sedikit.

"Siapa dia?" bisiknya, lalu ia menatapku dengan tatapan penasaran.

"Apa mungkin dia anak baru?"

Aku tetap diam, mencoba menenangkan pikiranku yang tiba-tiba menjadi kacau. Yang kutahu pasti adalah gadis itu bukan orang asing. Dia gadis yang sama seperti kemarin, yang datang menyusul kami di pulau itu—Emma. Perasaan aneh kembali menguasai hatiku, seperti saat dia tiba-tiba muncul dan menghampiri Dariel di pulau, merusak momen yang seharusnya milikku dan Dariel.

FATE'S CRUEL KINSHIP (SELESAI)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang