Dariel meraih tanganku, dan kami kembali ke aula. Suasana di dalam masih meriah, namun perubahan di antara kami seolah menandai babak baru. Begitu kami muncul, mata Jeff tertuju pada kami, matanya melebar seolah dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Jeff selalu melihatku dan Dariel bertengkar, tetapi malam ini kami tampak begitu dekat, seolah mengabaikan semua sejarah yang ada di antara kami. Aku bisa merasakan ketegangan di udara, terutama saat Jeff menghampiri kami dengan langkah mantap.
Raut wajahnya menampakkan kebingungan dan sedikit kecewa.
"Kau..bersama dia?" tanyanya, suaranya bergetar.
Dariel tidak membuang muka, masih memegang erat tanganku.
"Ya, kami bersenang-senang malam ini," jawabnya, nadanya tenang namun percaya diri.
Jeff menatap tangan kami yang bergandengan, lalu beralih menatapku.
"Krystal, kau tahu dia tidak bisa dipercaya," ucap Jeff, nada dalam suaranya mengandung kekhawatiran.
"Dariel tidak seperti yang kau pikirkan, Jeff,” jawabku mencoba menjelaskan.
"Jika kau menyakitinya, aku akan membunuhmu," tegasnya, menatap Dariel dengan tajam. "Dia sahabatku, Krystal, dan aku tidak suka melihatmu bersamanya."
Dariel membalas tatapan Jeff, tetap tenang meski ada ketegangan di antara mereka.
"Aku tidak berniat menyakitinya atau kau, Jeff. Aku hanya ingin membuat Krystal bahagia."
Aku merasakan perasaan campur aduk di antara kami bertiga. Jeff, sahabatku sejak kecil, yang selalu ada untukku, kini berdiri di sini dengan rasa kecewa dan kemarahan. Dan Dariel, yang telah menarikku ke dalam dunianya, menghadirkan perasaan baru yang sulit untuk kuabaikan.
"Dengar, Jeff, aku tahu kau peduli padaku. Tapi ini berlebihan!" kataku, berusaha menjernihkan suasana.
Jeff menghela napas, tampak berjuang dengan perasaannya.
"Aku hanya ingin yang terbaik untukmu, Krystal," ucapnya lembut, meski tatapannya masih penuh rasa cemas.
"Dan Dariel bisa memberikannya," balasku, berharap bahwa semua yang kami alami malam ini bisa memberi Jeff pemahaman yang lebih baik.
Kami bertiga berdiri di tengah keramaian, dikelilingi oleh suara musik dan cahaya gemerlap, namun hati kami terasa berat dengan ketegangan yang belum terpecahkan.
"Ikutlah denganku! Sepertinya mereka telah datang!"
Dariel mengajakku menyambut orangtuanya di luar hall. Dia menggenggam tanganku erat, seolah ingin memberiku dukungan. Saat kami melangkah keluar, hawa malam yang segar menyambut kami. Lampu-lampu luar memancarkan sinar lembut, memberikan suasana yang lebih intim di antara keramaian.
"Biarkan aku yang memperkenalkanmu,”kata Dariel, nada suaranya penuh keyakinan. "Mereka akan senang melihatmu.”
Aku mengangguk, meskipun sedikit gugup. Begitu kami mendekati pintu masuk, aku bisa melihat mereka sedang berbincang dengan beberapa tamu lain. Dariel melangkah maju, menarikku bersamanya.
"Mom, Dad!”panggil Dariel, suaranya tegas.
"Kami disini!"Mata Mark beralih ke arah kami, dan aku merasakan ketegangan dalam diriku meningkat.
"Krystal Bylee,”Dariel memperkenalkan.“Pewaris Tesla Inc.”
"Senang bertemu denganmu, Krystal! Kami senang bisa menjalin hubungan lebih dekat dengan Tesla,”katanya. "Industri ini membutuhkan lebih banyak inovasi, dan kami berharap dapat bekerja sama di masa depan. Kau terlihat luar biasa, Krystal!”
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE'S CRUEL KINSHIP (SELESAI)✅
Teen Fiction"Cinta ini salah," suaranya bergetar, hampir tenggelam dalam gemuruh ombak kecil. Namun, cinta di matanya tak bisa dipadamkan. "Tapi aku tak bisa berhenti mencintaimu," jawab yang lain, dengan desahan putus asa, seperti seseorang yang sudah lama ter...