16

8 1 0
                                    

Terlepas dari semua yang telah kulihat dan alami, aku masih mendapatkan sensasi sederhana yang sama dari melihat sepetak kecil salju. Salju turun selembut air mata seorang penyair. Faktanya salju sangat menakjubkan.

Aku menatap butiran salju yang perlahan menumpuk di sepatuku, tenggelam dalam keheningan malam yang dingin. Udara begitu sepi hingga aku bisa mendengar napasku sendiri.

"Akhirnya aku menemukanmu!"

Namun, tiba-tiba, seseorang berdiri di hadapanku. Aku mendongak, sedikit terkejut, mataku bertemu dengan sosok pria yang kini menghalangi pandanganku.

Jeff?, batinku.

Sebelum sempat berkata apa-apa, aku merasakan lengan seseorang menyentuh bahuku. Aku menoleh, mendapati pria lain yang berdiri di sampingku, wajahnya penuh ketegangan. Mereka, kedua pria itu, saling bertatapan dengan intensitas yang tak terucapkan, seolah ada percakapan diam-diam yang hanya mereka pahami. Aku bisa merasakan atmosfer yang berubah di sekeliling kami, tegang dan penuh ketidakpastian.

"Dariel?"

Mereka saling bertatapan. Aku menggaruk dahiku yang tidak gatal.

"Apa yang kalian lakukan disini? Aku akan pulang!" Cetusku bersiap melangkahkan kakiku.

Jeff menahan pergelangan tanganku.

"Aku akan mengantarmu!" suaranya terdengar tegas, tapi tak ada waktu bagiku untuk merespons.
Dariel meraih lengan Jeff. Aku membelalakkan mataku lalu menatap dariel.

berandal ini! Apa yang dia rencanakan?, batinku.

Mataku kembali beralih ke Jeff, yang tampak tak terpengaruh oleh kehadiran Dariel. Aku tak bisa menahan diri untuk bertanya dengan nada ketus,

"Bukankah seharusnya kau bersama Dyna?" Tanyaku ketus.

"Krystal-

Dariel menarik bahuku cepat, membuat Jeff melepaskan pergelangan tanganku.

"Bukankah pertanyaannya cukup jelas dimengerti Bahwa dia tidak ingin pergi bersamamu?" Ucap dariel tenang.

Sebelum aku sempat bereaksi, Dariel tiba-tiba meraih lengan Jeff. Aku membelalakkan mata, terkejut dengan apa yang terjadi. Aku medongak, menatap Dariel dengan bingung dan penuh kecurigaan.

Aku benar-benar akan membunuhmu setelah ini, batinku.

Jeff mengepalkan kedua tangannya.

"Kau-

"Pergi, Jeff!" Ucapku pelan.

Namun, sebelum Jeff bisa menyelesaikan kalimatnya, Dariel tiba-tiba menarik bahuku dengan cepat. Gerakan itu membuat Jeff terpaksa melepaskan genggamannya di pergelangan tanganku. Aku terhuyung sesaat, masih terkejut dengan aksi tiba-tiba Dariel yang mengacaukan semuanya.

Dariel menarikku dengan tegas, membawaku menjauh dari hadapan Jeff. Aku hampir terseret mengikuti langkahnya yang cepat, sementara Jeff hanya bisa berdiri di tempat, tampak bingung dan sedikit frustrasi. Suasana di antara kami begitu tegang, seolah udara pun ikut menahan napas.

Aku mencoba melawan tarikan Dariel, tapi dia terus berjalan tanpa menoleh, seakan yakin dengan keputusannya. Jantungku berdegup kencang, campuran emosi antara marah, bingung, dan penasaran.

"Apa yang kau lakukan?!" desisku tajam, menuntut penjelasan.

Tapi Dariel tidak menjawab, langkahnya tetap mantap, sementara suasana di belakangku terasa semakin menjauh, meninggalkan Jeff yang masih berdiri terpaku.

"Bisakah kau melepaskan tanganmu dari bahuku?" Bisikku kesal.

"Tidak disini, bodoh!"

"Yang benar saja, kau baru saja mengumpatku!"

FATE'S CRUEL KINSHIP (SELESAI)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang