23

3 3 0
                                    

Aku duduk di perpustakaan sekolah yang mewah, dikelilingi oleh rak-rak buku yang tertata rapi. Sekolah ini memang elit, dan suasananya selalu tenang. Di hadapanku terbuka buku pelajaran untuk ulangan harian besok, namun pikiranku tak sepenuhnya fokus pada materi.

Lagi-lagi, bayangan Jeff memenuhi pikiranku. Setelah sekian lama kami selalu bersama sejak kecil, aku mulai menjauh darinya. Rasanya sulit, terutama saat aku memikirkan bagaimana dia membela Dyna. Itu membuat hatiku terasa sakit, meski aku tak pernah benar-benar mengungkapkannya.

Tiba-tiba, Dariel datang tanpa peringatan dan duduk di sampingku. Sejenak, rasa kesal menjalar di hatiku. Mengapa dia selalu muncul di manapun aku berada? Seolah-olah dia tak memberiku sedikit pun ruang untuk bernapas.

Aku menghela napas pelan, mencoba menahan diri untuk tidak langsung bereaksi. Meskipun begitu, kehadirannya yang selalu mendadak ini mulai membuatku frustasi.

"Astaga, bagaimana mungkin kau berada dimanapun ku berada?" Kesalku.

Dariel membuka sebuah buku yang dia bawa dan mulai membacanya dengan suara pelan, tetapi cukup jelas untuk kudengar. Kutipan itu sepertinya menarik perhatiannya, karena dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan.

"Persahabatan dan cinta seringkali berjalan beriringan, tapi ada saat di mana keduanya harus dipilih. Dalam persahabatan, kau merasa aman. Namun dalam cinta, kau bersedia mengambil risiko yang lebih besar, bahkan jika itu berarti kehilangan segalanya."

Aku terdiam, terkejut dengan apa yang baru saja dia baca. Rasanya seolah kutipan itu berbicara langsung kepadaku, mengingatkan tentang hubunganku dengan Jeff, tentang persahabatan yang perlahan berubah menjadi sesuatu yang lebih rumit.

Dariel menutup bukunya perlahan dan menatapku.

"Terkadang, kita tidak bisa menghindari pilihan itu, Krystal," ucapnya pelan, seolah dia tahu apa yang sedang kupikirkan.

Dariel menatapku dengan tatapan yang dalam, seolah-olah dia bisa membaca isi pikiranku. Kutipan yang baru saja dia baca tampaknya memberi makna khusus bagi kami berdua.

"Jadi," ucap Dariel dengan nada yang lebih lembut dari biasanya,

"kau merasa seperti kutipan itu menggambarkan situasimu dengan Jeff?"

Aku mengerutkan dahi, bingung bagaimana harus menjawab.

"Aku...tidak tahu. Rasanya semuanya begitu rumit. Kami telah bersahabat sejak kecil, tapi sekarang aku merasa seperti harus memilih antara persahabatan dan perasaan yang lebih dalam."

Dariel mengangguk, tampak memahami.

"Persahabatan yang lama dan kuat bisa jadi sangat sulit untuk diubah. Dan ketika perasaan cinta mulai muncul, semuanya menjadi lebih rumit. Kadang-kadang, kita harus berani mengambil risiko untuk menemukan jawaban."

Aku memandang Dariel, merasa campur aduk.

"Kau berbicara seolah-olah kau punya pengalaman dalam hal ini." Kataku.

Dariel tersenyum samar.

"Mungkin. Aku hanya tahu bahwa kadang-kadang, kita harus menghadapi kenyataan dan membuat keputusan yang sulit."

Seketika, suasana menjadi hening, dan aku merenung. Dariel mungkin benar, aku perlu menghadapi kenyataan dan memikirkan apa yang sebenarnya aku inginkan.

"Aku perlu waktu untuk memikirkan semuanya."

Dariel mengangguk dan berdiri, memberikan ruang bagiku untuk berpikir. Dia pergi meninggalkanku di perpustakaan, membiarkan aku sendiri dengan pikiran dan perasaan yang kini terasa semakin jelas.

Aku memandang kembali buku di hadapanku, mencoba fokus pada pelajaran sambil membiarkan kutipan itu terus bergema di pikiranku.

ಥ_ಥ

Dyna menatap wanita paruh baya di hadapannya dengan tatapan bingung. Dia tidak tahu harus memulai dari mana, merasa terjebak dalam ketidakpastian. Namun, wanita itu menatapnya dengan penuh kasih sayang, seolah-olah ingin menenangkan dan memberikan penjelasan yang tepat.

Wanita tersebut akhirnya mulai berbicara, menjelaskan dengan lembut bahwa Dyna adalah cucunya. Dia menceritakan tentang sebuah peristiwa bencana alam besar yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2004, ketika ia masih bayi. Bencana itu merenggut banyak nyawa, dan wanita itu menjelaskan bagaimana tragedi tersebut berkaitan dengan kehidupannya.

Wanita itu menarik napas dalam-dalam sebelum menjelaskan,

"Itu adalah Badai Katrina. Badai itu menyebabkan banjir besar dan kerusakan yang parah, menghancurkan banyak kehidupan dan komunitas."

Dyna terdiam, mencoba mencerna informasi yang baru diterimanya.

"Jadi, bagaimana semua ini berkaitan denganku?"

Wanita itu memandang Dyna dengan penuh harapan.

"Kau selamat dari bencana itu, dan aku di sini untuk memberitahumu tentang keluarga dan sejarah kita. Ada banyak yang perlu kau ketahui."

FATE'S CRUEL KINSHIP (SELESAI)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang