35

12 4 0
                                    

MC tersenyum lebar di depan para tamu yang sedang duduk nyaman di kursi mereka. Suasana mulai terasa lebih santai setelah sambutan formal dan presentasi selesai.

"Ladies and gentlemen,”ujar MC dengan semangat, memegang mikrofon erat.

"Untuk memeriahkan malam ini, kami akan memutar musik dansa. Ini waktunya untuk melepas sedikit ketegangan dan menikmati momen indah bersama. Jadi, mari kita berdansa!”

Lampu-lampu di hall mulai meredup, dan suasana berubah menjadi lebih hangat dan intim. Dentingan musik jazz lembut mengalun dari speaker, memberikan nuansa klasik yang elegan. Para tamu mulai berdiri dari kursi mereka, beberapa sudah menggandeng pasangan mereka menuju lantai dansa yang kini telah disiapkan di tengah ruangan.

Aku menatap sekeliling, mencari celah di tengah kerumunan. Jeff sedang asyik mengobrol dengan tamu lainnya, dan suasana malam itu mulai semakin meriah dengan iringan musik dansa. Namun, suara lain tiba-tiba memanggil namaku.

"Krystal," suara itu terdengar dalam dan penuh keyakinan.

Aku menoleh, mendapati Dariel yang berdiri tak jauh dariku. Mataku bertemu dengan tatapan Dariel yang tampak tenang dan penuh harap. Dia mengulurkan tangannya ke, mengisyaratkan ajakan yang tak bisa diabaikan.

Aku terdiam sejenak, merasa ada sesuatu yang berbeda dari tatapan Dariel malam ini. Meskipun ada rasa canggung dan keraguan dalam hatiku, senyum tipis di wajah Dariel membuatnya merasa seakan segalanya baik-baik saja.

"Berdansalah denganku," ucap Dariel pelan, suaranya seolah menyelinap di antara dentingan musik yang mulai memenuhi ruangan.

Aku menatap tangan Dariel yang terulur. Perlahan, aku mengulurkan tanganku, menyambut ajakan itu.

"Baiklah,"

Dia menarikku dengan lembut ke lantai dansa. Dariel menarik pinggangku pelan, membuatku merasa seolah-olah dunia di sekitar kami menghilang. Dengan lembut, dia meletakkan tanganku di pundaknya, memberikan rasa aman yang tak terduga. Gerakan kami mengikuti irama musik yang lembut, seolah-olah kami hanyalah dua jiwa yang tenggelam dalam melodi malam itu.

🎼
Just like a star

I stay here for long
While everything is changed
I just cannot help but stay, oh
Just like a star
I don't even see myself get old
It's hard to be explained
I wanna break away
I keep on praying
Oh, why?

If my tears fall
Down in my universe
Turns into a new world
Time to find my way back home
Thousand years' gone
I don't feel nothing no more
You're the one I long for
Now it's time to go
I hover like a star

-Star, Colde-
🎼

Kedekatan itu membuat detak jantungku semakin cepat. Tubuhku bersandar sedikit pada dadanya, merasakan kehangatan yang memancar darinya. Dalam satu gerakan halus, Dariel memutar tubuhku, membuatku melayang sejenak sebelum kembali ke posisi semula, matanya tak lepas menatapku.

Ada sesuatu yang penuh dalam tatapan itu, sebuah pengertian yang mendalam. Dalam setiap langkah, dia membimbingku dengan penuh perhatian, seolah-olah tak ingin merusak momen berharga ini. Musik mengalun lembut, menyatu dengan gerakan kami yang anggun, dan aku bisa merasakan semua ketegangan yang sempat ada mulai larut, tergantikan oleh rasa nyaman yang mengisi ruang di antara kami.

Waktu seolah berhenti. Aku melupakan semua yang mengganggu pikiranku sebelumnya. Yang tersisa hanyalah kami, dalam harmoni yang indah, menari di bawah sorotan lampu yang berkilau, dengan latar belakang suara tawa dan kegembiraan dari tamu-tamu lain.

FATE'S CRUEL KINSHIP (SELESAI)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang