"Omong-omong, ayah Lo sebegitu sukanya sama diksi bahasa Indonesia, sampai-sampai nama Lo dari kutipan diksi dan sansekerta? Aneh banget! Lagian Lo, suka kok sama tulisan?"
"Eh, Lo ga nyadar apa emang tolol? Nama Lo juga banyak diksi nya. Dan asal L...
Bacalah Al-Qur'an! Sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan pertolongan kepada pembacanya. (H.R. Muslim)
Sesungguhnya Allah mengangkat derajat kaum-kaum dengan Al-Qur'an dan menjatuhkan kaum-kaum yang lain juga dengan Al-Qur'an. (H.R. Muslim)
Jangan lupa basahi bibirmu hari ini dengan membaca Al-Qur'an, walau hanya satu huruf. Basahi juga bibirmu dengan berzikir, memuji nama Allah dan ucapkan lah sholawat.
Itu akan sangat berguna untuk hidup, mu!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Syahida menghela nafas jengah kala mendengar suara seseorang yang baru saja ia kenal.
"Ara, tunggu."
Parkiran sudah hampir kosong, hanya ada beberapa kendaraan disana tanpa pemilik.
Syahida tak menolehkan tubuhnya ke belakang membuat Arjun yang harus berjalan ke depan gadis itu. Bersihadap-hadapan.
"Mau pulang bareng, gak?" Tanya nya disertai senyum yang membuat lubang di pipi sebelah kanannya.
"Gue bawa motor."
"Iya, gue tau. Maksud gue, kita bisa berkendara bareng-bareng. Mau, ya. Gue ga biasa pulang sendiri. Biasanya bareng teman-teman, gue. Disini gue juga belum punya teman."
"Gu—"
"Ara pulang sama, gue!"
Aarav muncul dari belakang Syahida. Mengambil posisi di samping gadis itu.
"Panggil temen-temen Lo kesini, lalu pulanglah bersama-sama." Usul Aarav membuat Arjun mengepalkan tangannya di kedua sisi celana nya.
"Tap—"
"Kita mau singgah ke Gramedia dulu. Lo pasti udah ditunggu keluarga Lo di rumah. Kita duluan, ya. Ayo, Ra."
Aarav memberi kode lewat mata pada Syahida di balas cengiran tipis oleh gadis itu.
"Iya, kita mau ngadem dulu. Lo hati-hati pulangnya, ya. Kalo ada penculik bilang aja kalo Lo murid SMA Ugahari."
Syahida berjalan menuju motornya yang berada di dekat motor aarav. Hanya terhalang satu motor. Memakai helm, keduanya bergegas menghidupkan mesin, lalu melajukan motor keluar dari pekarangan sekolah.
"Keluarga? Gue sendiri. Siapa yang bakal nunggu, gue?"
ʘ‿ʘ✈️ʘ‿ʘ
Aarav menghentikan motornya di trotoar jalan membuat Syahida yang berada dibelakangnya pun turut menghentikan motor miliknya.