Bacalah Al-Qur'an! Sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan pertolongan kepada pembacanya.
(H.R. Muslim)Sesungguhnya Allah mengangkat derajat kaum-kaum dengan Al-Qur'an dan menjatuhkan kaum-kaum yang lain juga dengan Al-Qur'an.
(H.R. Muslim)Jangan lupa basahi bibirmu hari ini dengan membaca Al-Qur'an, walau hanya satu huruf.
Basahi juga bibirmu dengan berzikir, memuji nama Allah dan ucapkan lah sholawat.Itu akan sangat berguna untuk hidup, mu!
"Jalan-jalan dulu ga, sih?" Tanya lelaki dengan wajah kebarat-baratan, Tofan— pada teman-teman nya. Pulang sekolah tak lengkap rasanya jika tak jalan-jalan terlebih dahulu.
"Hm—boleh deh. Cafe biasa, yok," setuju Aarav. Ia juga ingin merilekskan tubuh nya di hari yang panas ini. Mungkin dengan segelas minuman kesukaan nya sebelum pulang akan membuat nya lebih segar.
"Kalian aja, ya. Gue harus langsung pulang. Udah di tunggu nyokap buat anterin ke mall." Ujar Rian membuat teman-temannya menghela nafas.
"Hm iya-iya deh. Yang anak mama mah beda. Ya gak, Rav?" Pertanyaan Aris membuat semua teman nya melotot tajam ke arahnya. Kecuali Aarav, yang kini menunduk sembari tersenyum tipis.
"Iya bener. Rian, sana pergi. Anterin nyokap. Ntar tante nungguin Lo lama." Ucap Aarav dengan senyum menenangkan miliknya.
"Iya. Ya udah, gue cabut duluan, ya. Hati-hati Lo semua. Jangan pulang kesorean. Dan ingat tugas kimia, ntar sampek rumah gue kirim halaman nya. Pokoknya Lo semua Jan lupa. Oke?"
"HM, OKE BOSS!!" Jawab mereka berempat kompak, membuat Rian tertawa. Setelahnya, ia jalankan motor sport putihnya keluar dari sekolah, bergegas pulang ke rumah.
Keempat lelaki yang sudah naik ke atas motor mereka masing-masing yang berjejer, ingin segera meninggalkan parkiran. Hanya tinggal menunggu Aarav selesai dengan handphone nya. Mereka tau apa yang di lakukan Aarav. Jika Rian adalah anak mama, maka Aarav adalah anak papa.
Pak Ketua Komite⚠️:
"Pa, Aarav udah pulang tapi ga langsung pulang. Papa jangan khawatir oke?"
"Heh, Anak Muda! Berikan koma pada kalimat, mu. Dan, ingat, dimana kau sedang berada!"
"Pa, Aarav udah pulang, tapi ga langsung pulang. Papa jangan khawatir, ya?"
Dan itulah sebabnya mereka tak mau meninggalkan Aarav saat men-chating papanya. Sebab akan memakan waktu yang lama. Mereka cukup prihatin untuk meninggalkan teman mereka yang satu itu.
Aarav yang tidak terlalu memperdulikan segala yang berhubungan dengan KBBI dan juga tanda baca, akan sangat sulit jika berbicara via chat dengan papanya yang berbanding terbalik dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impian Putra Pak Ketua Komite [TAMAT]
Novela Juvenil"Omong-omong, ayah Lo sebegitu sukanya sama diksi bahasa Indonesia, sampai-sampai nama Lo dari kutipan diksi dan sansekerta? Aneh banget! Lagian Lo, suka kok sama tulisan?" "Eh, Lo ga nyadar apa emang tolol? Nama Lo juga banyak diksi nya. Dan asal L...