d: Proses dan Keajaiban

5 0 0
                                    

Bacalah Al-Qur'an! Sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan pertolongan kepada pembacanya.
(H.R. Muslim)

Sesungguhnya Allah mengangkat derajat kaum-kaum dengan Al-Qur'an dan menjatuhkan kaum-kaum yang lain juga dengan Al-Qur'an.
(H.R. Muslim)

Jangan lupa basahi bibirmu hari ini dengan membaca Al-Qur'an, walau hanya satu huruf.
Basahi juga bibirmu dengan berzikir, memuji nama Allah dan ucapkan lah sholawat.

Itu akan sangat berguna untuk hidup, mu!

Itu akan sangat berguna untuk hidup, mu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg

Bagaimana bisa? Ulah siapa ini? Guru? Tapi pasti guru akan berkordinasi padanya terlebih dahulu. Apakah ada yang ingin bermain-main dengan Syahida?

"Apakah murid atas nama tersebut sudah hadir di lapangan?" Guru tersebut bertanya sebab tak melihat ada satu murid pun yang maju.

"Ara, Ara di panggil tuh!" Lisa menyenggol lengan sebelah kanan Syahida. "Ara mau maju? Udah di tungguin, tuh!"

"Arghh, siapa sih yang buat ulah ngerjain, gue?" Batin Syahida kesal.

Gadis itu memutuskan bergegas ke panggung literasi. Semua mata menatapnya. Ingin rasanya gadis itu mencolok mata semua lelaki yang menjadikannya pusat perhatian mereka.

"Kamu, Ara?" Guru itu memastikan, dijawab anggukan kecil oleh Syahida.

Di berikan mic, gadis itu mencoba berkonsentrasi. Mulai membayangkan ada sosok yang ia cinta, tengah duduk di depan panggung. Tersenyum hangat, mengepalkan tangan memberi semangat.

Sementara itu, di barisan paling belakang remaja lelaki kelas XI IPA 2, tengah menampilkan smirk nya. Dia menikmati ekspresi kesal dan jengkel gadis yang berada di panggung literasi itu. Aarav tidak bodoh dan naif seperti yang lainnya, yang tak menyadari ekspresi gadis itu. Ya, walaupun memang gadis itu membuat ekspresi nya setenang mungkin. Tapi Aarav, tidak pernah salah membaca ekspresi siapa pun.

"Proses dan Keajaiban"

"Bukankah kamu yang meminta pada Allah. agar diberi kesusahan terlebih dahulu, cobaan terlebih dahulu?
Sebab pribahasa bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian, menjadi salah satu prinsip hidup, mu.
Lalu mengapa saat ini, bibir mu mengucap keluhan?
Mengapa raga mu sudah hendak terjatuh?

Jalan rumit yang tak tertolak.
Liku panjang berhias air mata.
Sabar berhias harapan.
Penghujung indah yang menjadi doa.

Jalan insan yang berbeda.
Liku rumit yang berbeda.
Perbandingan menyakitkan,
jangan lakukan jika hanya untuk merendahkan diri.

Jangan tolak kehadirannya.
Nikmati kedatangannya.
Keberhasilan setelah itu,
akan kau peroleh.

Proses benar adanya.
Keajaiban benar keberadaan nya.
Tambah sabar, mu.
Perkuat raga serta mental, mu.

Impian Putra Pak Ketua Komite [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang