"Omong-omong, ayah Lo sebegitu sukanya sama diksi bahasa Indonesia, sampai-sampai nama Lo dari kutipan diksi dan sansekerta? Aneh banget! Lagian Lo, suka kok sama tulisan?"
"Eh, Lo ga nyadar apa emang tolol? Nama Lo juga banyak diksi nya. Dan asal L...
Bacalah Al-Qur'an! Sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan pertolongan kepada pembacanya. (H.R. Muslim)
Sesungguhnya Allah mengangkat derajat kaum-kaum dengan Al-Qur'an dan menjatuhkan kaum-kaum yang lain juga dengan Al-Qur'an. (H.R. Muslim)
Jangan lupa basahi bibirmu hari ini dengan membaca Al-Qur'an, walau hanya satu huruf. Basahi juga bibirmu dengan berzikir, memuji nama Allah dan ucapkan lah sholawat.
Itu akan sangat berguna untuk hidup, mu!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aarav!! Aarav!!!!"
Aris mengguncang badan Aarav yang melengkung di meja. Remaja itu kini perlahan mulai mendapatkan kesadarannya.
"Aarav!!" Persetan jika setelah bangun, Aris dan Tofan akan mendapat bogeman karena telah mengacau tidur lelaki itu, ini harus segera di beritahu.
"Arghhh. Apaan? Kalian udah bosen hidup, hah?!!" Bentak Aarav sembari melenturkan badannya ke kanan dan ke kiri.
"Sekolah pada heboh, katanya pesawat yang dinaikin Ara terjatuh ke laut."
Hampir setengah jam jadwal keberangkatan Syahida, pihak sekolah mendengar kabar bahwa sebuah pesawat hilang kontak. Semua media ramai karena kabar tersebut. Tentu saja, SMA Ugahari juga tengah gampar, pasalnya di sangka bahwa murid yang baru saja di kirim untuk mengikuti perlombaan, menaiki pesawat tersebut.
"Kita ga main-main. Coba Lo cek ke bandara apakah nama Syahida ada di penumpang pesawat itu."
"Apa nama pesawatnya?"
"Lion Air JT 525 Boeing 737 800"
Aarav mencek ponselnya. Membuka room chat nya dengan Syahida. Melihat kembali poto yang Syahida kirim ketika hendak take off tadi.
Remaja itu menggigit jarinya, berharap memberi ketenangan pada dirinya sendiri. Ini tidak mungkin. Bergegas keluar dari perpustakaan yang ia jadikan untuk tidur, menuju ruang kepala sekolah.
Tidak-tidak, jangan ke sana. Pak ketua komite. Papa, dimana pak tua itu?
Tak ada waktu, Aarav langsung menelpon papanya.
"Assalamualaikum, Pa."
"Wa'alaikumussalam. Aarav, kau tenanglah. Papa sedang ke bandara. Mencari tau informasi yang sesungguhnya." Arta langsung memberitahu, tak ingin putranya semakin khawatir.
"Papa, Syahida bakal baik-baik aja 'kan?"
"Pasti, Jagoan. Gadis Pemberani mu pasti akan baik-baik saja."