••••
••••
Sudah tiga bulan kedekatan antara Rafael dan Kaynara terjalin. Teman satu kelas mereka sampai beranggapan jika mereka berpacaran, padahal tidak sama sekali.
Selama tiga bulan itu keduanya sering terlihat bersama atau bahkan selalu terlihat bersama. Kaynara beberapa kali menemani Rafael latihan basket bahkan sudah dua kali gadis itu menonton pertandingan basket sekolah mereka dan bersorak heboh untuk Rafael.
Selain itu Kaynara juga ketika ujian tengah semester kemarin belajar bersama dengan Rafael. Meskipun harus dengan paksaan, tapi pria itu akhirnya mau untuk belajar bersamanya selama satu minggu penuh.
Hasilnya, Rafael berhasil mengerjakan semua ujian tanpa mencontek lagi. Meskipun tidak mendapatkan nilai sempurna, tapi mendapatkan pujian dari Kaynara ternyata lebih membanggakan untuk Rafael.
Bukan hanya itu saja, tapi kedekatan keduanya juga membuat Rafael mulai mengurangi kebiasaan buruknya datang terlambat dan bolos pelajaran. Sebenarnya terkadang Rafael masih melakukannya, tapi tidak sesering dulu bahkan sekarang bisa dihitung dengan jari.
Dan mungkin tanpa keduanya sadari ada perasaan cinta yang mulai tumbuh di hati mereka.
Keduanya sudah semakin mengerti dan cukup mengenal satu sama lain. Hingga perubahan kecil pun dapat mereka rasakan, salah satunya apa yang terjadi siang ini ketika jam istirahat datang.
Tadi Ghea mengajak Kaynara ke kantin, tapi gadis itu menolak hingga Ghea pun pergi bersama yang lain. Rafael pun memutuskan untuk tidak pergi ke kantin juga dan mengikuti langkah kaki Kaynara yang pergi meninggalkan kelas.
Gadis itu bahkan tidak menyadari kalau Rafael sedang mengikutinya. Ia mengikuti Kaynara pergi hingga ke rooftop sekolah. Rafael terlihat bingung ketika Kaynara pergi ke sini dan duduk diam dengan pandangan lurus ke depan.
Rafael jadi bertanya-tanya dalam benaknya, apa yang terjadi? Apa Kaynara sedang memiliki masalah?
"Kay."
Rafael pun memberanikan diri untuk memanggilnya. Dia dapat melihat Kaynara yang tersentak dan langsung menoleh ke belakang. Gadis itu terkejut melihat kehadirannya, tapi dia refleks menggeser sedikit tempatnya duduk ketika Rafael berjalan mendekat.
"Kenapa enggak ke kantin? Memangnya enggak lapar?" tanya Rafael sambil duduk di sampingnya.
Kaynara hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya pelan sebagai jawaban.
"Kenapa, Kay? Lo diem aja dari tadi pagi, enggak kayak biasanya." Rafael menatap Kaynara yang hanya tersenyum menanggapi pertanyaannya barusan.
"Lagi ada masalah? Mau cerita sama gue enggak?" tanya Rafael dengan penuh kelembutan.