Flirtationship (11)

335 51 3
                                    

••••

Pov. Rafael Pradipta to Kaynara Gyanendra⬇️⬇️⬇️

••••

Kaynara menatap layar handphonenya untuk waktu yang lama. Ayahnya sudah pergi bekerja dan Ibunya sedang mengantar kedua adiknya ke sekolah. Kini ia berniat untuk menghubungi Ibu kandungnya yang sekarang tinggal di Bali.

Rasanya Kaynara masih belum bisa mempercayai hal ini sepenuhnya. Sebagian dalam dirinya masih berusaha menyangkal fakta bahwa dia bukan anak kandung Ayahnya. Beberapa menit yang lalu Kaynara mengirimkan foto surat hasil tes DNA yang semalam ia temukan dan meminta Ibu kandungnya itu untuk menjelaskan semua padanya.

Sekitar lima menit sejak pesan itu dibaca Ibunya langsung menelpon yang membuat Kaynara menahan nafasnya selama beberapa detik. Rasa takut mulai menyerangnya hingga dia berniat untuk tidak mengangkat telepon itu.

Tapi, pada akhirnya Kaynara tetap mengangkatnya juga. Selama beberapa menit tidak ada yang memulai pembicaraan, ia dan Ibunya hanya saling diam.

Kaynara tidak tau harus mengatakan apa, jadi dia akan menunggu Ibunya memulai pembicaraan saja.

'Kaynara.'

Satu panggilan itu membuat Kaynara menahan nafasnya lagi, jadi dia harus siap untuk mendengar semuanya.

'Kaynara, dapat dari mana...'

"Memangnya itu penting? Kaynara dapat dari mana surat itu lebih penting dari kebenaran yang mau Kaynara tau?" tanya Kaynara yang entah kenapa merasa begitu emosi.

'Bukan begitu maksud Mama, Sayang.'

Kaynara dapat mendengar helaan nafas yang membuatnya kembali diam dan berusaha mengatur emosinya.

'Mama sama Papa bisa jelaskan...'

"Itu benar atau enggak? Apa yang tertulis disana benar atau enggak, Ma?!" tanya Kaynara sambil menahan tangisnya.

'Mama...'

"Benar atau enggak??? Kaynara cuman mau tau itu!" Kaynara bahkan mulai berteriak karena emosi yang tidak dapat lagi ia tahan.

Perasaan kecewa, marah, bingung dan sedih bercampur menjadi satu hingga membuatnya ingin menangis.

'Mama akan jelaskan nanti, ya. Kita bicara langsung, Mama enggak bisa bicarakan ini lewat telepon atau nanti Mama bicara sama Papa....'

"Jadi, benar? Semua itu benar, kan? Aku bukan anak Papa?" tanya Kaynara dengan lirih.

'Mama jelaskan...'

"MAMA JAWAB!" Kaynara berteriak dan mulai menangis lagi hingga membuat Caitlyn kebingungan karena tidak bisa langsung menemuinya.

"Jangan bohongi Kaynara seperti ini," isaknya sambil memukuli dadanya yang terasa sesak.

FlirtationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang