••••
••••
Rafael tidak pernah peduli dengan orang lain. Sejak dulu ia selalu bersikap acuh apa yang terjadi disekitarnya. Semua itu karena Rafael juga selalu diabaikan sejak kecil, dia tidak pernah mengerti rasanya dipedulikan oleh orang lain.
Orang tuanya mengabaikannya, begitu juga dengan keluarga besarnya yang sama acuhnya. Selain itu pertemanan Rafael yang dibatasi sejak ia masih kecil juga membuatnya tumbuh menjadi seseorang yang minim empati.
Dia abai dengan semua hal yang terjadi disekitarnya, tapi semua mulai berubah ketika Kaynara datang dihidupnya. Gadis ceria yang mulai memberikan berbagai macam warna dalam kehidupan gelapnya.
Kedekatan antara keduanya membuat Rafael mulai mengerti dengan kepedulian antar sesama. Kedekatannya dengan Kaynara juga yang membuat Rafael tidak bisa berhenti mempedulikannya.
Melihat Kaynara sedih apalagi sampai menangis adalah hal yang ia benci. Oleh karena itu setelah memberanikan diri meminta izin pada orang tua gadis itu, ia akan membawanya pergi ke suatu tempat setelah pulang sekolah.
"Tapi, kamu mau bawa aku kemana?"
Kaynara tidak berhenti menanyakan hal itu, tapi Rafael tetap tidak mau menjawab dan menjaganya sebagai sebuah rahasia.
"Ishh jawab!!"
Kaynara yang mulai kesal karena tidak mendapat jawaban mulai mencubit lengan Rafael pelan.
"Nanti juga tau," jawab Rafael seadanya.
"Kalau kamu enggak mau jawab..., aku enggak mau ikut!" ancam Kaynara yang malah membuat Rafael tertawa.
"Gue culik kalau gitu," kata Rafael asal.
"Ishhh mau kemanaaa?" tanya Kaynara kesal, tapi juga penasaran.
"Nanti juga tau, Kay. Sekarang pakai dulu helmnya," kata Rafael sambil tersenyum dan memakaikan sebuah helm yang sengaja ia bawa.
"Lo bakal suka," kata Rafael lagi.
Kaynara menghela nafasnya pelan. Ia pun memilih untuk pasrah dan berhenti bertanya. Rafael tidak pernah bohong, jadi dia akan percaya pada pria itu.
"Yuk."
Satu tangan Rafael terulur untuk membantu Kaynara naik ke atas motornya. Setelah berhasil naik, Rafael memintanya untuk berpegangan sebelum ia melajukan motornya.
Rafael berpikir Kaynara akan berpegangan pada pundaknya, seperti yang biasanya gadis itu lakukan, tapi ia cukup terkejut ketika Kaynara tidak melakukan itu.
Kaynara memeluknya.
••••
Selama perjalanan, Kaynara menebak-nebak kemana Rafael akan membawanya. Beberapa tempat muncul dalam benaknya, tapi pantai bukan salah satunya.