••••
••••
Sudah satu jam sejak Rafael membuka hadiah dari Kaynara dan sudah selama itu pula ia tidak bisa berhenti tersenyum. Hadiah itu datang bersama dengan sebuah surat yang membuat Rafael tidak habis pikir, kenapa Kaynara sampai harus melakukannya?
Surat yang ditulis dengan rapih itu membuat jantungnya berdebar ketika membacanya. Belum lagi hadiah yang ia yakin jika Elang akan tertawa jika melihat benda itu ada di kamarnya.
Kaynara memberikannya sebuah lampu tidur. Setiap malam dia selalu tidur dalam kegelapan, tapi gadis itu memberinya lampu tidur? Bukankah itu lucu?
"Kay, kenapa lo kepikiran ngasih ini coba?" kata Rafael sambil tertawa gemas.
Masih dengan senyum yang sama, ia meraih ponselnya dan mencari nomor handphone Kaynara dari group chat kelas mereka, karena mereka tidak pernah berkirim pesan sebelumnya. Begitu mendapatkannya, Rafael langsung mengirimkan beberapa pesan kepada gadis itu.
Rafael :
Kay, udh gue buka.Makasih.
Gue suka hadiahnya.
Selagi menunggu balasan Rafael membuka foto profil gadis itu dan kembali tersenyum. Dia sampai menggelengkan kepalanya karena merasa aneh dengan dirinya sendiri.