Flirtationship (5)

512 69 1
                                    

••••

••••

Ada yang berbeda dari Rafael hari ini. Kedatangan pria itu pagi-pagi buta ke sekolah membuat banyak orang terkejut, terutama teman sekelasnya. Mereka seolah tidak percaya melihat seorang Rafael Pradipta untuk pertama kalinya kembali datang pagi ke sekolah.

Sekitar pukul setengah tujuh Rafael sudah duduk manis di dalam kelasnya. Ia duduk di tempat duduk barunya yang berada di belakang Kaynara. Bahkan pagi ini dia datang lebih awal dari gadis itu hingga ketika datang raut wajahnya terlihat begitu terkejut.

Kaynara menunjuk Rafael sambil tersenyum lebar. Dia juga berlari dan duduk di tempat duduknya lalu berbalik ke belakang untuk menatap Rafael.

"Kamu enggak terlambat hari ini, keren." Kaynara mengangkat satu jempolnya pada Rafael yang membuat pria itu tersenyum.

Mungkin itu hanya sebuah pujian biasa, tapi bagi Rafael yang tidak pernah mendapatkan apresiasi atas besar kecil usahanya, itu adalah hal berbeda.

"Kamu enggak kesiangan bangunnya, ya?" tanya Kaynara sambil menopang dagu dengan satu tangannya agar dapat menatap wajah Rafael dengan mudah.

Pria itu pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Dia juga membuka tasnya dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sana.

"Gue juga enggak lupa bawa buku tugas yang tadi malam kita kerjain bareng-bareng. Makasih, Kay." Rafael dengan tulus mengucapkan terima kasih pada Kaynara.

"Iya, kamu udah sarapan? Kamu pagi banget berangkatnya," kata Kaynara.

"Belum," jawab Rafael seadanya.

"Kamu enggak lapar? Mama tadi bawain aku bekal, kamu mau makan?" tanya Kaynara dengan semangat.

Gadis itu baru saja berniat membuka tasnya, tapi Rafael dengan cepat menolak.

"Ehh enggak usah. Gue enggak lapar, Kay. Nanti aja makan dikantin bareng sama Elang," kata Rafael sambil tersenyum.

Kaynara pun menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan.

"Elang belum datang? Kayaknya dia bangun kesiangan, ya? Kamu enggak hubungin dia? Supaya dia enggak datang terlambat. Dia udah ngerjain tugas?" Kaynara yang tidak berhenti bicara itu membuat Rafael tertawa karena merasa gemas sendiri.

Kenapa gadis itu sangat perhatian sekali, sih???

"Udah berangkat kok dia. Tugas mah enggak usah ditanya paling udah lihat jawabannya si Satya," jawab Rafael yang kembali ditanggapi dengan anggukan oleh gadis itu.

"Hari ini jangan bolos lagi, ya?" katanya dengan senyuman.

Rafael hanya bergumam saja sebagi jawaban. Dia tidak mau memberikan janji karena takut jika nanti tidak bisa menepatinya.

FlirtationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang