••••
••••
Sepulangnya dari sekolah, Kaynara hanya berdiam diri di dalam kamar seperti yang biasa ia lakukan sejak kedatangannya ke rumah ini. Biasanya Kaynara akan keluar kamar kalau dia mendengar bahwa Ibu tirinya sedang tidak ada di rumah.
Kaynara masih takut jika bertemu dengan Ibu tirinya yang sampai saat ini masih ia panggil dengan sebutan Tante. Sekarang ia hanya memainkan ponselnya sambil membuka akun sosial media miliknya.
Kalau di rumah yang dulu Kaynara punya banyak kegiatan. Raka membuatkan perpustakaan kecil di rumah untuknya karena tau kalau anak-anaknya suka membaca buku. Selain itu di halaman belakang rumahnya juga ada taman bermain kecil yang dibuat untuk kedua adiknya.
Selain itu Kaynara juga suka membantu Alula memasak di dapur, tapi di tempat ini Kaynara tidak berani karena Nindy bahkan tidak memasak sendiri untuk keluarganya. Ada seorang wanita paruh baya yang selalu memasak untuk mereka.
'Beritahu Mas Alex kalau saya pergi mengantar Natasha ke acara ulang tahun temannya.'
Saat kalimat itu terdengar Kaynara langsung meletakkan handphonenya. Dia bangun dan berlari ke arah pintu untuk mendengar lebih jelas.
'Saya mungkin akan pulang malam bersama Natasha.'
Setelah mendengar langkah kaki menjauh, Kaynara berbalik dan mendekat ke jendela kamarnya. Ia menatap keluar untuk memastikan jika Nindy benar-benar keluar dan ketika melihat mobil wanita itu keluar rumah Kaynara menghela nafasnya lega.
Sekarang dia bisa keluar kamar karena sejujurnya Kaynara mulai merasa lapar. Begitu keluar dari kamar yang Kaynara rasakan hanya kesunyian, tapi entah ada atau tidak ada orang di rumah ini, tetap saja selalu terasa sunyi untuknya.
Natasha memang anak yang ceria, tapi anak itu sudah terbiasa dengan aturan tidur pada jam delapan malam. Saat hari libur pun Natasha banyak mengisi waktunya dengan berbagai macam kegiatan yang sudah Nindy atur untuknya.
Sekarang Kaynara sudah berada di dapur. Dia mencari sesuatu yang dapat ia makan karena tidak ada masakan apapun di meja makan.
Apa Bibi tidak memasak untuk hari ini?
"Neng, mau makan? Mau makan apa? Biar Bibi masakin, tadi Nyonya bilang jangan masak karena beliau pulang malam."
Suara itu membuat Kaynara langsung menoleh dan melihat wanita paruh baya yang tersenyum ramah padanya.
"Em aku bisa masak sendiri, tapi Bibi ada mie instan enggak, ya?" tanya Kaynara yang mengundang senyum diwajah wanita paruh baya itu.
"Ada, sini biar Neng pilih sendiri mau masak mie yang mana," katanya yang membuat Kaynara ikut tersenyum.
"Beneran mau masak sendiri?" tanyanya memastikan.
Kaynara tanpa ragu menganggukkan kepalanya. Dia tersenyum sambil menatap Bibi yang berjalan meninggalkan dapur.