Like A Deja Vu

60 11 2
                                    

3rd POV



"Hai Sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Hai Sayang....."


Wajah Taeyong langsung memenuhi layar ponsel Faith waktu panggilan video dari sang suami dijawab oleh perempuan itu.


Faith mengulum senyum melihat bagaimana penampakan Taeyong di layar ponselnya.


"Apa itu di kepalamu ?"


Taeyong melirik ke atas, mengikuti kemana jari telunjuk Faith mengarah.


"Oh, ini ?" Taeyong ikut menunjuk benda yang saat ini terpasang di atas kepalanya. Faith mengangguk mengiyakan.


"Kemarin aku, Doyoung dan si kembar mengunjungi Lotte World. Lily kemudian memaksa Doyoung untuk membelikan benda berbulu ini dan harus terus dipakai. Kalau dia melihat aku melepaskan benda ini, dia langsung mengamuk....." cerita Taeyong dengan senyum yang tidak luntur dari wajahnya.


"Maaf ya..... Kamu jadi harus menjaga anak-anak sendirian....." ucap Faith.


Dia benar-benar merasa bersalah meninggalkan suami dan ketiga anak kembarnya di Seoul sementara dia sendiri sekarang berlibur di Tokyo. Tidak bisa dikatakan sebuah liburan sebenarnya. Jika harus memilih, Faith lebih suka berada Seoul bersama dengan keluarga besarnya. Hanya saja, sang suami bersikukuh supaya dia menerima ajakan Naeun untuk bertemu dengan temannya saat SMP dulu yang saat ini bermukim di Jepang.


"Eiy...... Tidak perlu minta maaf begitu... Mereka juga kan anak-anakku..... Kita membuatnya bersama-sama, ingat ?"


Faith mendecakkan lidahnya. Tidak mungkin juga dia lupa kalau Lily, Lavender dan Jasmine itu merupakan hasil karya Taeyong dan dirinya.


"Bagaimana keadaan di sana ? Daddy baik-baik saja kan ?"


Sekejap, sudut bibir Taeyong turun mendengar Faith bertanya soal keadaan keluarga mereka di Seoul. Tapi kemudian, dia dengan cepat merubah ekspresi wajahnya.


"Aboenim baik-baik saja.... Kembar tiga cukup membuat Aboenim terhibur...."


Faith mendesah pelan. Hening lantas menggantikan percakapan antara pasangan suami istri itu. Suara tawa Naeun dan Seok-Hee samar-samar terdengar di belakang meski Faith sudah berpindah tempat, menjauhi kedua sahabatnya yang sejak tadi tidak berhenti menertawakan sesuatu.


Sebelum Faith menyetujui rencana liburan ini, dia dan Hyukjae sempat berbicara berdua. Saat mendengar kalau Taeyong mengatur liburan ini untuk Faith, Hyukjae mendorong untuk pergi dan tidak perlu mencemaskan kondisi sang ayah. Hyukjae, Daddy-nya, sudah tiba pada titik dimana sudah tidak lagi berharap bisa menemukan Melody dalam keadaan selamat. Hyukjae seperti sudah bisa menerima, bahwa putri bungsunya itu tidak akan kembali lagi kepadanya. Dan Hyukjae juga mengajak Faith untuk belajar mengikhlaskan Melody.


Unmei no Akai ItoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang