Black Clouds

130 31 5
                                    

3rd POV


Sembari satu tangan memegang nampan yang berisi semangkuk kalguksu buatannya sendiri, tangan Taeyong yang lain mendorong pelan pintu kamar Melody. Dia menarik napas panjang ketika dia melihat Faith, terduduk di lantai samping tempat tidur sambil menekuk kedua lututnya dengan kepala tertunduk. Baru saja dokter pulang setelah melepaskan jarum infus yang selama ini menjadi satu-satunya pasokan makanan dan nutrisi untuk tubuh Faith.

Taeyong menutup pintu kamar kemudian berjalan mendekati Faith yang membungkus tubuhnya dengan selimut bergambar karakter kartun Frozen pemberian Heechul saat Melody berulang tahun ke-tiga. Selimut itu menjadi selimut kesayangan Melody dan harus selalu ada di atas tempat tidurnya meskipun selimut tersebut sudah tampak lusuh.

Taeyong terlebih dahulu meletakkan nampan di atas nakas dekat tempat tidur, baru dia berjongkok di depan sang istri yang masih belum menyadari kedatangannya.

Taeyong mengulurkan tangannya, mengusap lengan Faith dengan lembut. "Sayang...." panggil Taeyong.

Perlahan-lahan Faith mengangkat wajahnya. Hati Taeyong kembali berdenyut nyeri melihat wajah pucat Faith dengan kedua mata yang sembab karena terlalu banyak menangis.

Kini kedua tangan Taeyong terulur, menangkup wajah Faith, membawa wajah sendu istrinya itu mendekat ke  arahnya kemudian mengecupi kedua kelopak mata Faith bergantian.

"Uljima.... Heummm...." lirih Taeyong. Satu tangannya bergerak untuk mengusap jejak-jejak air mata yang masih terlihat di wajah Faith.

"Melody.... Masih belum ditemukan ?" tanya Faith dengan suara serak.

Taeyong menggelengkan kepalanya.

"Belum..... Abeonim dan sunbaenim yang lain sedang membicarakan langkah selanjutnya di luar. Entahlah.... Sepertinya Abeonim akan melanjutkan pencarian Melody secara mandiri." jawab Taeyong. Dia menyamakan posisi tubuhnya sama seperti Faith. Tidak lagi berjongkok, tapi ikut duduk bersila di lantai.

"Jangan begini, sayang.... Hatiku sakit melihatnya...." ucap Taeyong sembari satu punggung tangannya mengusap lembut pipi Faith.

"Melody..... dia tidak bisa tidur tanpa selimut ini, Yong-ah.... Aku harus membawakan selimut ini untuk Melody supaya dia bisa tidur...."

"Iya.... Kita nanti bawakan selimut ini untuk Melody..." Taeyong menjeda kalimatnya. Tangannya yang tadi mengusap pipi Faith dia turunkan. Meraih tangan Faith yang sedang memeluk lutut, melepaskan kaitannya kemudian menggenggamnya erat.

"Tapi sekarang, kamu harus makan dulu ya.... Aku tadi membuatkan kalguksu untukmu. Sudah lama kan kita tidak makan kalguksu bersama ? Makan ya sayang....." bujuk Taeyong.

Faith menggelengkan kepala dengan bibirnya terlipat ke dalam.

"Aku nggak mau makan sebelum Melody ketemu.... Bagaimana aku bisa makan kalau aku belum tahu bagaimana nasib Melody, Yong-ah ?"

"Jangan begini, Faith-ah.... Aku mohon jangan siksa dirimu seperti ini.... Ingat anak-anak.... Mereka terus bertanya kapan bisa bertemu denganmu, dengan kita..."

"Tapi Melody.... Melody....." Faith kembali menangis. Membuat Taeyong langsung merengkuh tubuh istrinya yang sepertinya semakin berkurang beratnya karena selama kurang lebih seminggu ini menolak untuk makan dan hanya mau meneguk air putih saja.

Tangan Taeyong bergerak mengusap punggung Faith. Dia mengecup puncak kepala Faith. Air matanya ikut mengalir. Namun dengan segera dia mengusapnya.

Unmei no Akai ItoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang