Shadow

36 11 1
                                    




Potongan mimpi yang aku alami secara langsung semalam membuat begitu banyak kenangan yang lain berputar-putar di kepalaku.


Dua tahun setelah Injun Oppa pergi, saat Jaemin Oppa  dan Jeno Oppa ikut mengantarku di hari pertamaku masuk sekolah, mereka berdua pernah membicarakan soal kondisi kesehatan mental Injun Oppa. Kalimat yang aku ingat yang keluar dari mulut Jaemin Oppa adalah 'Bagaimana kalau dia tidak pernah sembuh ? Bagaimana kalau kondisi Renjun tidak akan pernah bisa kembali seperti dulu ?' dan dijawab oleh Jeno Oppa kalau Injun Oppa adalah orang paling kuat yang pernah ditemui oleh Jeno Oppa.


Renjun pasti kembali..... Percaya padaku.....


Kalimat itu menutup perbincangan antara Jaemin Oppa dan Jeno Oppa. Dia yang dimaksud oleh Jaemin Oppa saat itu kemungkinan besar adalah Sunghoon.


Sayang sekali, keyakinan Jeno Oppa sama sekali tidak terwujud. Sepuluh tahun kemudian, Injun Oppa tidak kunjung kembali.


Jika benar kecelakaan yang menimpa Sunghoon itu yang menjadi alasan mental Injun Oppa jadi terguncang dan memutuskan untuk mundur dari Dream, sepertinya alasan itu terlalu berlebihan mengingat tidak ada nama Injun Oppa dalam setiap artikel yang menulis soal kejadian kecelakaan tersebut.


Ataukah mungkin perusahaan Daddy menyuap media untuk menutupi keterlibatan Injun Oppa di dalam kecelakaan yang menimpa Sunghoon ? Tapi kalau seandainya hal itu benar-benar dilakukan, bukankah Daddy, Appa serta Samchondeul yang lain juga punya andil dalam masalah ini ?


Mungkin, jika dulu mereka mengambil langkah yang tepat, Injun Oppa tidak akan merasa sendirian dalam menghadapi masalahnya dan masih akan berdiri bersama dengan Dream.


Injun Oppa masih akan bersama denganku.....


Aku bangun dengan perasaan berat. Akkinta sudah tidak lagi terlihat di manapun di sekitar flat sederhana milik Kaoru ini.


Atensi pertamaku adalah ke arah ponsel yang sedang tersambung ke kabel pengisi daya. Ada beberapa pesan baru di dalam grup obrolan para pegawai kafe. Seok Hee Eonni sepertinya meminta siapapun karyawan yang bisa masuk lebih pagi untuk mengawasi masuknya stok bahan baku di kafe.


Sebenarnya aku ingin mengiyakan permintaan Seok Hee Eonni itu. Tapi, dengan kondisiku yang sekarang ini, aku pasti tidak akan bisa melakukan tugas itu dengan benar. Aku tidak mau ambil resiko membuat rugi kafe Seok Hee Eonni hanya karena aku yang sulit berkonsentrasi hari ini.


Jadi, kubiarkan saja pesan dari Seok Hee Eonni itu. Akan ada pegawai lain yang akan mengiyakan permintaan bantuan itu. Aku akan berangkat bekerja sesuai dengan jadwalku hari ini.


Ada pesan lain yang hampir luput dari pandanganku. Pesan itu ternyata dikirimkan oleh Injun Oppa.


Hai Kaoru-chan
Aku sudah tiba di Tokyo
Kalau kau punya waktu hari ini
Aku ingin mentraktirmu makan
Sebagai ucapan terima kasih karena
kau sudah membantuku selama aku pergi



Pesan dari Injun Oppa ini tiba-tiba saja membuat rasa berat yang sejak tadi menghimpit dadaku dan membuat aku merasa sesak jadi meluap seketika. Sebelum aku membalas pesan Injun Oppa, aku lebih dulu kembali ke grup obrolan para pegawai kafe dan langsung membalas pesan yang dikirimkan oleh Seok Hee Eonni.


Aku bersedia membantu
Aku akan datang ke kafe sebentar lagi



🎀🎀🎀


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unmei no Akai ItoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang