Requiem

54 12 5
                                    

Renjun POV


Aku tidak berbohong ketika aku mengatakan kalau senyum Kaoru mengingatkan aku pada Melody.


Lee Melody


Anak kecil yang dahulu selalu mengikutiku kemana-mana inilah yang sebenarnya membuatku bisa bertahan hidup di negeri yang asing ini.


Mungkin kalian bingung dengan pernyataanku barusan. Aku masih mengingat Melody dan menjadikan dia sebagai salah satu alasan bagiku untuk bertahan di sini sementara ketika aku bertemu dengan Jun Gege di Korea, aku seperti tidak perduli dengan kabar Melody yang hilang dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang.


Saat itu, saat aku tahu apa yang terjadi pada Melody, apa yang membuat putri dari senior yang aku hormati itu terbang ke Jepang dan menjadi korban kecelakaan pesawat, aku mengutuk diriku sendiri. Meninggalkan Dream, popularitas dan penggemar yang pasti kecewa dengan keputusanku rasanya tidak seberat ketika aku mendengar eksistensi Melody tidak ada lagi dunia ini. Aku bahkan berpikiran untuk benar-benar menghilang dari dunia ini, menyusul dirinya yang mungkin sekarang sudah bahagia bersama mendiang ibu kandung Melody yang tidak pernah dia temui sejak lahir.


Sangat berat, menyadari aku dan Melody lagi menghirup oksigen yang sama, meski kami terpisahkan oleh jarak dan waktu.


Walaupun aku berada di negara ini, meninggalkan pekerjaan, sahabat dan juga keluargaku, bukan berarti aku mengabaikan Melody. Secara diam-diam, aku terus memantau tumbuh kembang Melody. Aku tahu, balita kecil yang lucu dan menggemaskan itu sudah berubah menjadi gadis cantik yang mampu menarik hati para lawan jenisnya. Aku bersyukur, keberadaan Dream di sekitar Melody bisa menjadi pelipur lara ketika gadis itu selalu mencariku di setiap ulang tahunnya, moment yang aku tahu akan membuat dia selalu teringat kepadaku.


Padahal dia hanya tidak tahu,


Aku selalu berada di dekatnya


Di setiap ulang tahunnya


Aku hampir saja mewujudkan niatku untuk menyusul Melody. Akan tetapi, sebuah kenyataan pahit menghantamku. Mengingatkan aku kepada alasan utama kenapa aku bisa terdampar di negeri asing ini.


Aku belum pantas menemui Melody.


Belum


Ketika aku masih harus membayar kesalahan terbesar yang aku telah lakukan di dalam hidupku.


Dan Kaoru


Gadis yang saat ini duduk di hadapanku benar-benar mengingatkan aku pada Melody.


Awalnya, aku sebatas mengenalnya sebagai pelayan di kafe yang berdiri di samping gedung milikku. Aku masih ingat, ketika aku pertama kali melihat Kaoru berdiri memunggungiku, sedang menyiapkan makanan dan minuman yang aku pesan dengan rambut digelung rapi, aku seperti melihat Melody.


Aneh kan ?


Tapi itulah yang terjadi....


Mungkin, karena beberapa hari belakangan aku sedang memikirkan hadiah apa yang harus aku berikan pada Melody pada hari ulang tahunnya.


Hari ulang tahun yang ternyata menjadi ulang tahun terakhir dari perempuan yang aku sangat aku sayangi selain ibuku sendiri. Perempuan yang diam-diam, sudah menguasai seluruh hati dan pikiranku sejak dulu.


Dengan keberanian yang entah datang dari mana, aku lalu mengajak Kaoru berkenalan. Yang aku tahu kemudian, dari percakapan kami beberapa kali ketika dia meluangkan waktu liburnya untuk menemani aku melukis , Kaoru ternyata hidup sebatang kara, tanpa ada sanak keluarga di sampingnya.


Lagi-lagi.....


Yang ada di kepalaku saat itu hanyalah betapa bersyukurnya aku bahwasanya Melody, meski tidak memiliki ibu, tetapi dia punya ayah yang penyayang, kakak perempuan yang tangguh, serta belasan paman dan kakak laki-laki yang selalu berada di sekitarnya, melindungi dia dari kejamnya dunia.


Aku bersyukur, dia tidak tumbuh sendirian seperti halnya Kaoru.


Lalu, sebuah ide tercetus di kepalaku....


Aku ingin meminta bantuan Kaoru untuk memilihkan sebuah hadiah yang cocok untuk perempuan seusia Melody. Lalu, aku akan membujuk Kaoru supaya dia mau datang ke Seoul dan memberikan hadiah pilihanku pada Melody. Tentu saja, dengan kondisi bahwa keberadaanku harus dirahasiakan oleh Kaoru.


Melody punya hati yang lembut, setidaknya itu yang aku simpulkan dari hasil mengamati Melody diam-diam selama belasan tahun ini. Bertemu dengan Kaoru yang sebatang kara, pasti menyentuh hatinya. Aku berharap, dari pertemuan itu, Kaoru dan Melody bisa menjadi sahabat dekat. Karena yang aku tahu, hanya Lui satu-satunya sahabat perempuan yang Melody miliki.


Dan mungkin saja, dengan kedekatan yang terjalin diantara mereka, Melody bisa membantu Kaoru supaya tidak terjebak selamanya menjadi seorang pelayan kafe.


Jika tidak


Aku yang akan membantu Kaoru, selama dia terus bersahabat dengan Melody. Menjaga Melody atas namaku.


Itu adalah rencanaku. Terdengar jahat karena seolah-olah aku hendak memanfaatkan Kaoru. Namun, sesungguhnya tidak demikian. Kaoru akan tetap mendapatkan keuntungan. Dia bisa memperbaiki kehidupannya.


Sayangnya, sebelum rencanaku itu bisa terlaksana, Kaoru tiba-tiba menghilang. Dan sebelum aku bisa menemukan keberadaannya, aku mendapat kabar kalau Melody menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat dengan tujuan Jepang. Dari Jun Gege, kabar yang didapatkan langsung dari mulut Chenle, Melody berada di dalam pesawat itu semata-mata karena dia ingin mencariku.


Bayangkan bagaimana hancurnya aku ketika mengetahui hal tersebut. Aku menyalahkan diriku atas apa yang terjadi Melody, namun aku tidak bisa melakukan apapun. Aku masih terikat tanggung jawab. Aku masih terikat pada janji yang tidak bisa aku ingkari selamanya.


Hidupku semakin mirip dengan cangkang yang kosong.


Hanya kehampaan yang menemaniku, sejak aku membuka mataku di pagi hari sampai saat ketika aku terpejam. Aku seperti terhisap oleh lubang gelap yang tidak berujung.


Tapi kemudian


Kaoru kembali


Ada perubahan yang aku perhatikan antara Kaoru yang aku kenal sebelumnya dengan Kaoru yang saat ini berada di hadapanku. Tetapi aku tidak terlalu memusingkan hal itu. Aku hanya lega, mengetahui gadis itu baik-baik saja.


Dan anehnya, di dalam pikiranku, di dalam benakku, Kaoru yang ini semakin mengingatkan aku pada Melody. Beberapa kali, ucapan Kaoru menjurus pada hal-hal yang pernah aku miliki sebelumnya.


Sahabat yang seperti bunga matahari adalah salah satu contohnya....


Lee Haechan


Matahari yang dulu selalu menyinari hari-hariku yang terasa pengap dan sesak karena kehidupanku sebagai seorang penyanyi idola.


Percaya atau tidak


Aku seolah-olah melihat Melody di dalam diri Kaoru yang sekarang.....


Katakan aku gila atau memang aku sejak dulu terobsesi pada Melody


Katakan aku jahat, karena aku memanfaatkan kehadiran Kaoru untuk menggantikan Melody di dalam hidupku


Akan tetapi, semua yang aku lakukan itu ada alasannya....


Untuk bisa menjalani takdir yang aku pilih sekarang ini, aku butuh sumber oksigen untuk membantu aku bernapas. Aku butuh sinar terang untuk memandu langkahku ketika hanya ada kegelapan yang melingkupiku saat ini. Aku butuh alasan untuk menghadapi hari-hariku yang sepi.


Aku butuh alasan untuk tetap bertahan hidup....



(TBC)

Unmei no Akai ItoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang