Lost but Found

77 13 2
                                    

Renjun POV

Aku menatap Melody yang sedang membuka salah satu kado ulang tahunnya, ekspresi wajahnya yang penuh semangat membuatku tersenyum tipis. Tapi pertanyaan yang tadi kuucapkan menggantung di udara, belum ada jawaban darinya. Melody akhirnya menutup kotak kado itu dan menatapku dengan ekspresi yang sedikit ragu.


"Oppa..." dia membuka mulutnya perlahan, lalu melanjutkan, "Sebenarnya, ada sesuatu yang belum aku ceritakan."


Aku mengerutkan kening, merasa ada sesuatu yang penting yang akan dia sampaikan. "Apa itu, Ody-ah?" tanyaku lembut, mencoba meyakinkannya untuk melanjutkan.


"Sejak aku berada di tubuh Kaoru... aku tidak pernah sendiri," katanya, menunduk sejenak sebelum kembali menatapku. "Ada seseorang... atau lebih tepatnya, roh lain... yang selalu bersamaku."


Aku tertegun. "Roh lain? Siapa dia?"


"Namanya Akkinta," jawab Melody, suaranya nyaris berbisik.


Aku semakin bingung. "Akkinta? Siapa dia? Apa dia kenalan Kaoru?"


Melody menggeleng. "Bukan... Dia bukan kenalan Kaoru. Aku sendiri tidak tahu kenapa dia ada di sini. Saat aku pertama kali sadar di tubuh Kaoru, yang pertama aku temui adalah dia."


"Apa yang dia katakan?" tanyaku, semakin penasaran.


"Dia bilang kalau dia adalah semacam pelindung untuk raga Kaoru yang aku pinjam ini. Tapi semakin lama aku bersamanya, aku mulai menyadari ada sesuatu yang lebih besar," Melody menjelaskan, suaranya terdengar serius.


"Apa maksudmu?"


Melody menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Ada benang merah yang menghubungkan antara aku, Akkinta, dan Oppa."


Aku tercengang. "Benang merah? Apa maksudmu?"


Melody menatapku dengan mata yang penuh kebingungan sekaligus keyakinan. "Akkinta... wajahnya... mirip sekali dengan Sunghoon. Korban kecelakaan yang selama ini Oppa rawat."


Darahku seolah membeku. Aku hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja kudengar. "Apa?"


"Aku tahu ini sulit dipercaya," Melody melanjutkan, "tapi itu kenyataan. Akkinta... atau siapapun dia sebenarnya, sangat mirip dengan Sunghoon."


Aku terdiam, mencoba mencerna informasi yang baru saja disampaikan Melody. Sunghoon... korban kecelakaan mobil belasan tahun yang lalu yang selama ini aku rawat dengan penuh perhatian... Apa mungkin ada hubungan antara dirinya, Melody, dan roh misterius ini?


Melody tampak ragu sejenak sebelum akhirnya bertanya, "Oppa... maukah Oppa bertemu dengan Akkinta? Mungkin dia bisa memberikan jawaban. Tentang kapan aku bisa keluar dari tubuh Kaoru, dan kapan dia bisa kembali ke tubuhnya sendiri."


Aku menatap Melody dalam-dalam, mencoba mencari kejujuran di matanya. Tidak ada kebohongan di sana. Meski sulit dipercaya, aku tahu dia tidak sedang berbohong.


"Baik," kataku akhirnya. "Aku akan bertemu dengan Akkinta."


Melody tersenyum kecil, seolah merasa lega dengan jawabanku. "Aku akan memanggilnya," katanya pelan.


Aku menarik napas panjang, bersiap menghadapi apapun yang akan terjadi. Rasanya ini akan menjadi malam yang sangat panjang.


Aku menatap Melody yang bersiap untuk memanggil Akkinta, pikiranku masih penuh dengan pertanyaan yang belum terjawab. Tapi ada satu pertanyaan yang lebih mendesak, yang tidak bisa aku tahan lebih lama.


Unmei no Akai ItoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang