Getting Closer

105 15 5
                                    

Setelah ditinggalkan sendirian oleh Injun Oppa, aku memutuskan untuk berkeliling pameran seni ini sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Setelah ditinggalkan sendirian oleh Injun Oppa, aku memutuskan untuk berkeliling pameran seni ini sendirian. Selama satu jam berada di dalam hall ini, aku menyadari kalau hampir semua lukisan dalam hall ini bertemakan bunga matahari. Mulai muncul banyak pertanyaan di kepalaku. Apa Injun Oppa sengaja mengajakku kemari karena dia merindukan Haechan Oppa ? Tapi kalau dia rindu, kenapa dia malah kabur tadi? Ataukah dia sama sekali tidak tahu kalau tema pameran lukisan di hall ini dan ucapanku soal dia merindukan bunga matahari membuat dia jadi terkejut ?


Kepalaku mulai berdenyut nyeri. Sedih juga sih, harusnya kan hari ini aku habiskan bersama dengan Injun Oppa. Tapi aku malah terjebak sendirian di hall pameran ini.


"Kemana Injun Oppamu ?"


Aku tersentak kaget saat mendegar suara Akkinta yang muncul dengan tiba-tiba. Segera aku merogoh isi tote bag yang kusandang, mengambil sepasang earphone sebagai kamuflase agar aku bisa leluasa berbicara dengan Akkinta.


Setelah earphone terpasang di kedua telingaku, barulah aku menjawab pertanyaan Akkinta.


"Injun Oppa pergi duluan...."


"Pergi duluan ? Dia meninggalkanmu sendirian di sini begitu?"


"Iya...."


"Tapi kenapa bisa begitu ? Apa dia punya urusan lain yang lebih penting ? Kenapa kau tidak ikut dengannya...."


"Ihhhhh.... Kenapa sekarang kau jadi seperti detektif begitu sih? Bawel sekali...." omelku sebal.


"Tinggal dijawab saja semua pertanyaanku tadi, apa susahnya sih?" Akkinta balas mengomeliku.


Malas memperpanjang masalah, akhirnya aku menceritakan apa yang terjadi antara aku dan Injun Oppa beberapa saat yang lalu. Aku bisa mendegar Akkinta mendecakkan lidahnya. Aku yakin, dia sedang menahan diri untuk tidak mengumpat padaku.


"Dasar gadis bodoh....."


Tuh kan....


Apa kubilang...


Baru saja aku menyelesaikan ceritaku, si roh krisis identitas itu langsung mengatai aku bodoh.


"Aku bukan bodoh !!! Tadi itu spontan.... Refleks !!!" sahutku membela diri.


"Refleks kepalamu !!! Coba kalau kau yang berada di posisi Injun Oppamu.... Orang yang belum lama kau kenal, tiba-tiba mengatakan sesuatu yang aneh. Apa kau tidak akan lari tunggang-langgang setelahnya ?" ketus Akkinta.


Unmei no Akai ItoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang