Mendengar Aric akhirnya mau keluar rumah dan ke kantor. Apa yang bisa Gika lakukan selain bahagia?
Mama Salma bahkan sampai menangis memeluk Aric sewaktu Gika dengan gembiranya menyampaikan itu padanya
Pagi itu, sebenarnya Gika sudah bertanya pada Aric. Apa yang membuatnya berakhir mau untuk kembali ke kantor lagi? Dan pria itu menjawab dia sudah terlalu lama berhenti juga sedang ada masalah disana. Gika akan percaya pada itu
Dengan hati yang berbunga, Gika menyiapkan seluruhnya untuk Aric. Merapikan penampilannya, memilihkannya baju, juga menata rapi rambutnya dengan gel. Aric yang di layani istri mana mungkin tidak merasa senang
"Nanti pulang jam berapa?" Karena hari ini bertepatan dengan ulang tahun Elegiac yang Gika bilang kemarin. Gika akan senang andai Aric mau menyempatkan diri untuk datang
"Saya belum tau" jawab Aric sembari sibuk pada tabletnya. Melihat Aric mau bangkit saja sudah sangat membuat Gika bersyukur. Ia tidak akan memaksa Aric untuk melakukan yang lebih.
Maka Gika akan menerima juga mengerti jika memang Aric tidak bisa, lagi pula memang lebih penting pekerjaan Aric.
Yang ini saja, saking berlebihnya rasa bahagia itu, Gika hampir meminta ikut pada Aric. Tapi tidak, di kafe akan sibuk karena tiap tahun mereka mengadakan diskon lumayan besar menyambut anniversary.
"Makasih Gika" ucap Aric menggenggam tangan Gika. Sebenarnya jantungnya berdentum terlalu keras sekarang. Ia gugup. Nyaris tiga tahun ia tidak pernah lagi meraba dunia luar. Mamanya benar, dia seperti mengisolasi dirinya dari dunia.
"Sama-sama, kamu ganteng banget pake jas ternyata." Balas Gika lalu mengecup pipi Aric sekali. Ia tetap disana hingga Aric masuk ke mobilnya dan pergi.
_______
Namun terlalu bahagia ternyata juga tidak baik. Belum dua puluh empat jam dia tertawa tersenyum juga memeluk Aric berulang kali melampiaskan bahagianya.
Di pukul delapan malam, disaat tubuhnya mulai lelah beraktifitas di kafe dengan sejuta pekerjaan di hari yang semestinya spesial dan tidak terlupakan, Gika justru merasa sangat kecewa.
Bara, mengirimkan sebuah foto padanya tiga jam yang lalu-, yang baru Gika bisa buka sekarang. Foto itu adalah Aric yang mungkin memberi sebuah pidato singkat atas kembalinya dia ke kantor. Tadinya Gika tersenyum karenanya, namun lekas pudar ketika matanya menangkap keberadaan Shania disana. Berdiri tepat di samping Aric dengan kemeja dan rok berwarna krem yang ia kenakan. Menampilkan wanita karier sekali penampilannya itu
Pada foto itu Bara menuliskan sebuah kalimat panjang yang intinya adalah dia terkejut sekaligus senang karena Aric mau kembali ke kantor setelah sekian lama. Gika menanyakan siapa satu-satunya perempuan di sampingnya itu, dan Aric menjawab bahwa dia adalah manager baru yang di pekerjaan sejak kemarin.
Secepat itu Aric berubah pikiran. Dia tidak pernah menginjakkan kakinya lagi di kantor atau dimana pun sejak kecelakaan. Namun dia merubah semua itu hanya dalam waktu satu malam karena mengetahui Shania ada disana. Sama seperti ketika dia datang kemari untuk pertama kali sampai keluarganya menjadi heboh, itu juga karena keberadaan Shania.
Aric juga menolak datang kemari seperti apa yang ia harapkan karena tentu saja disini tidak ada Shania. Begitu kesimpulannya. Gika meremas ponselnya karena merasa begitu marah.
Sekuat itu pengaruhnya, ketika bahkan dia tidak melakukan apapun namun mampu membuat Aric tergerak. Usahanya terasa sia-sia saja
Tega juga Aric melakukan ini padanya.
Gika kemudian pulang dalam keadaan marah, lebih marah lagi ketika nyatanya ia baru sadar-, Aric tidak mengabarinya apapun seharian padahal ia memintanya tadi pagi. Berulang kali, ketika memandikan Aric, memakaikannya pakaian juga mengantarnya hingga ke depan mobilnya. Aric bilang iya, tapi tidak melakukan itu. Tidak mengusahakan itu, mungkin terlalu terlena pada keberadaan mantannya
KAMU SEDANG MEMBACA
BORN TO BE OVERLOVE
ChickLitI can smile because we're together, i can cry because it's you. So what can't i do? - smile flower