Irsyad tau?

589 48 4
                                    

1 jam telah berlalu masih belum ada tanda tanda doktor yang belum keluar.
Fathir dan salma menunggu di luar ruang ICU sedangkan keempat anaknya masih berada disekolah.

Fathir merangkul istrinya lalu mengkecup kening istrinya dan menenangkan istrinya salma.

" Mas rasya gmna mas" ujar Salma,lirih.

" Kamu tenang ya berdoa buat rasya in syaa allah rasya gakpapa kok" ujar fathir menenangkan istrinya.

***
Disisi lain

Naura,gibran irsyad dan adara sedang menuju ke kantin.
Sesampainya mereka dikantin naura langsung duduk karna merasakan pusing.

" Nau lo gakpapa" ujar adara yang melihat naura terdiam sejak tadi.

" Rasya " teriak naura.

" Eh nau kok lo manggil rasya sih kan gue bilang lo-" perkataan adara terpotong karna Naura.

" Gue gakpapa dar tapi feeling gue gak enak kek ada sesuatu apa kita telefon papa aja" ujar naura yang memotong pembicaraan adara.

" Gue juga" kali ini bukan adara yang menjawab melainkan irsyad.

Gibran ? Ia memesan makanan dan minuman di kantin.

" Yaudah deh syad telfon papa sekarang" ujar adara.

" I-iya"

Irsyad langsung mengambil hpnya di saku celana nya dan langsung menghubungi fathir papanya.

PAPA 🌞

Assalamualaikum pa

Walaikusalam syad knpa

Pa papa dimana?

Papa dirumah sakit syang

Loh knpa pa papa sakit

Ngk tapi rasya

Apa rasya sakit pa

Iya

Yaudah nanti pulang kita boleh gak jenguk rasya

Boleh aja kok

Yaudah pa aku sma lainnya mau makan dlu Assalamualaikum

Walaikusalam.

Tut

"Rasya kenpa syad"

" Rasya dirumah sakit kata papa kita boleh jenguk sehabis pulang sekolah"

" Tuhkan kenpa akhir akhir ini rasya sering sakit ya"

" Gue juga gtu nau bang rasya keknya ada yang disembunyikan sma kita"

Tiba-tiba gibran datang membawa mampan berisi makanan dan minuman ia langsung meletakkan diatas meja.

" Knpa ada apa kok gtu bngt mukanya"

" Rasya gib rumah sakit lagi "

" Kok bisa sih "

" Gak tau,tapi pokoknya habis sepulang sekolah kita ke rumah sakit "

" Oke " ujar mereka bertiga.

*****

Kringggg kringgg

Bel pulang telah berbunyi itu adalah menandakan waktunya pulang sekolah,Naura, gibran irsyad dan adara berada diparkiran mereka memutuskan untuk kerumah sakit.

# skip sampai rumah sakit

" Papa " teriak adara.

" Loh udh pulang kok gak tukar baju dulu " ujar fathir.

" Enggak pa kita langsung kesini kalo ke rumah jauh bngt mending ke rumah sakit aja " ujar gibran.

" Bu rasya gakpapa kan?"tanya naura khawatir.

" Enggak rasya gakpapa kok sayang kalian tenang yaa " ujar salma mengelus lembut rambutnya naura.

Tidak lama mereka mengobrol datang seorang laki-laki berpakaian jas dan menghampiri mereka.

" Dengan keluarga pasien?" Tanya doktor rendy.

" Saya orang tuanya dok " ujar fathir.

" Bapak boleh ikut keruangan saya " ujar doktor Rendy.

" B-boleh dok " ujar fathir, sebelum fathir pergi mengikuti doktor ia melirik istrinya salma untuk memberikan izin kepadanya Salma mengangguk sebagai jawaban.

Doktor rendy dan fathir melangkah menuju ke ruangan khusus doktor. Sesampainya mereka disana Fathir langsung diperintahkan untuk duduk.

" Ada apa dok "

" Begini pak saya mengkhawatirkan tentang kondisi rasya sekarang karna rasya mengalami kritis sebaiknya bapak harus melakukan operasi untuk mencegah rasya dari penyakit nya tapi pak saya tidak yakin untuk bisa menyembuhkan rasya. Apakah bapak setuju untuk melakukan operasi kepada anak bapak?" Ujar dokter rendy,panjang.

" Iya saya siap dok lakukan terbaik untuk anak saya " ujar fathir dengan mata berkaca-kaca.

Brak

" Maaf dok saya permisi " ujar fathir setelah menandatangani surat persetujuan operasi rasya,ia memutuskan untuk keluar melihat yang ada diluar.

" Irsyad?"

Yap irsyad yang tidak sengaja menjatuhkan minuman yang dibelinya, Irsyad tadi meminta izin kepada ibunya salma untuk membeli minuman.

" Pa knpa papa sembunyiin ini pa " ujar Irsyad ingin sekali menangis.

" Syad tolong jangan beritahu sesiapa ya termasuk saudara kamu" ujar fathir memohon.

" Ngak pa mereka wajib tau " bentak irsyad tidak lama kemudian ia meneteskan air matanya.

" Syad! Kamu denger papa kan dan kamu mau rasya sembuh kan " tanya fathir mencengkram lembuh bahu irsyad.

" I-iya pa "

" Ini permintaan rasya syad papa gak mau bilang sama kalian karna papa menjalani amanah dari rasya " ujar fathir, irsyad terdiam tak berkutik.

Fathir menghembuskan nafasnya kasar ia melepaskan cengkramannya dari bahu irsyad " kita pergi sekarang hapus air mata kmu kita tunggu di ruangan rasya " ujarnya lalu menarik lengan irsyad dengan lembut.




















Bersambung......

DIARY RASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang