Sosok misterius?

519 53 3
                                    

" Duduk! " titah naura, rasya menurut ia duduk di samping naura.

" kenap-

" Gue gak nyuruh lo bicara! " sentak naura memotong pembicaraan rasya
" sebenarnya lo nyembunyiin apa dari kita sya? " lanjutnya.

Rasya mengenggam tangan naura namun di tepis oleh naura " nau gue, gue gak nyembunyiin apapun dari lo semua " ujarnya, lirih.

" Obat obat yang ada di laci lo apa? Banyak banget ada obat tidur juga lo minum? " tanya naura menatap rasya dengan wajah datar.

Rasya menggeleng kepalanya " Itu obat temen gue, dia nitipin ke gue " ujarnya berharap naura akan percaya.

" Bener? " naura melihat mata rasya tak ada kebohongan disana, tetapi hati nya berasa ada yang disembunyikan oleh rasya.

Rasya menganggukkan kepalanya " iya nau " ujarnya.

" Yaudah, maaf ya gue udah berburuk sangka ama lo " ujar naura mengenggam tangan rasya.

" Lain waktu tanya dulu nau! " ujar rasya kesal.

" Iya iya maaf deh "

" Hm "

" Jangan ngambek dong "

" Enggak! "

" Yaudah gue masuk dulu mau ambil cemilan lo tunggu disini jangan kemana mana! "

" Hm "

Naura melenggang pergi meninggalkan rasya yang duduk di kursi panjang kayu.

Saat rasya mengambil ponselnya di saku celana nya ia melihat sosok yang berpakaian hitam sedang melihat nya, rasya memicingkan matanya setelah itu menghampiri sang sosok tersebut. Sosok misterius itu berlari saat rasya mendapatinya sedang melihat ke arahnya.

" Tunggu! " ujar rasya berlari dengan napas terengah engah.

Sosok misterius itu berhenti lalu memandang rasya yang sedang menetralkan nafasnya.

Setelah itu ia membiarkan rasya yang terduduk lemas di jalanan yang sepi itu.

***

" Sya ini gue baw-

Prang

Piring yang dipegang naura terjatuh sehingga yang ada di rumah terkejut lalu berlari keluar mencari sumber tersebut.

Gibran irsyad dan adara menghampiri naura dengan tubuhnya bergetar serta tangan nya yang bergetar juga.

Gibran mengerutkan keningnya " kenapa nau? " tanyanya kepada naura.

" Rasya gib syad dar, t-tadi gue pamit sebentar ke dapur ambil cemilan terus pas gue kesini rasys gaada ini ponselnya " ujar naura dengan air mata yang berjatuhan di pipinya ia menunjukkan ponsel rasya yang tergeletak di rerumputan.

" Syad lacak keberadaan rasya! Pake anjing pelacak lo " ujar adara panik.

Irsyad menganggukkan kepalanya perasaan nya mulai berkecamuk " ngak jauh dari sini! " ujarnya kemudian berlari menuju tempat tersebut.

Sebelum irsyad menghilang dari pandangan ketiga saudaranya ia berbicara kepada gibran untuk disini saja ia akan mencari rasya sendiri.

*****

Maafin papa nak

Seseorang berujar dalam hatinya, ia melihat anak yang terduduk lemas dengan nafas tak beraturan berada di depannya. Saat ini sosok berpakaian hitam itu sedang melihat keadaan rasya di balik pohon.

" Rasya! " teriak irsyad.

Irsyad menghampiri rasya yang terduduk ia mengambil sesuatu yang ada ditas nya lalu memberikannya kepada rasya.

DIARY RASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang