Memohon

471 48 4
                                    

" Papa ibu? "

" Hai sayang "

Salma memeluk tubuh kedua putrinya dengan erat karna setelah 1 bulan berada di luar kota. Ia rindu dengan kedua putrinya yang bawel itu.

" Ibu sama papa kok pulang nya cepet? Katanya 1 tahun 2 tahun? " tanya adara cemberut.

" Kebetulan udah selesai, sekarang perusahaan papa udah ngak bangkrut kok " jawab salma menguraikan pelukan mereka.

" Yaudah sekarang yuk ngobrol di ruang tamu aja " sahut fathir diangguki kesemuanya.

Kini mereka di ruang tamu dengan dipenuhi obrolan juga candaan sedangkan dipojok sofa rasya sendiri melamun tentang tadi ditaman. Sehingga naura menyadari itu menegur rasya.

" Sya? Lo gapapa? " tanya naura.

Rasya menoleh " E-enggak gapapa " jawabnya.

" Pa rasya mau ngomong sama papa sama ibu boleh? Bentar aja " ujar rasya.

Fathir mengernyit " Ngomong apa? Serius banget udah ngomong aja disini " balas fathir.

" Rasya udah ketemu sama ayah kandung rasya, ayah nyuruh rasya tinggal sama ayah . Papa bolehin? "

" Papa gak bolehin rasya. Ingat kalian belum tes DNA gak mungkin dong tau secepat itu "

" Rasya tau pa tapi-

" Papa bilang gak boleh Rasya! " Sentak fathir.

Sontak semua kaget karna sentakan dari fathir, sebelumnya fathir tidak seperti itu sama mereka.

" Tapi pa rasya pengen tinggal sama ayah "

" GAK BOLEH RASYA! " Bentak fathir.

" KALAU KAMU MAU TINGGAL SAMA DIA JANGAN HARAP PAPA ANGGAP KAMU SEBAGAI PAPA KAMU. DIA ORANG JAHAT RASYA! "

Rasya menunduk dalam " Maaf pa " ujarnya.

Fathir menghembuskan nafasnya panjang
" Papa gak mau kamu berada di tangan yang salah " ujar fathir setelah nya fathir pergi dari hadapan mereka menuju ke ruang kerjanya.

" Rasya ke atas dulu bu " ujar rasya kepada salma, salma menganggukkan kepalanya.

***

Rasya menghempaskan tubuhnya dikasur, ia merasa bingung karna omongan dari papa angkatnya fathir, tentang jahat? Apakah ayah kandung nya jahat? Banyak pertanyaan dibenak nya.

Sampai ia dikejutkan dengan seseorang yang berada di sampingnya.

" Ngapain lo kesini? "

" Heh gue ada lo "

" Pergi lo! "

" Gak mau "

" Pergi atau gue lempar lo pake ini! "

" Kabur aja sih daripada gak diizinin, yaudah gue pergi byee rasya "

" Rasya? "

" Nau? "

" Lo gapapa kan? " tanya naura, terlihat jelas di raut wajahnya cemas.

Bukan cemas apa, melainkan cemas karna penyakit dialami rasya muncul lagi dengan melukai dirinya terlebih lagi tadi naura melihat antaraksi rasya yang mengobrol sendiri.

" Gapapa, emang kenapa sih " jawab rasya.

" Engga " balas naura ia kemudian duduk di samping rasya mengenggam tangannya.

" Sya gue bantu buat papa izinin lo tinggal sama ayah kandung lo " ujar naura.

" Makasih nau " rasya mendekap tubuh naura menyembunyikan kepalanya di celuk leher naura.

" Besok kita ke fsikilogi ya " ujar naura tiba tiba.

Rasya melepaskan pelukan " maksud lo? " tanya rasya.

" Engga, kita ke sana aja boleh ya " mohon naura.

" Hmm iya "

*****

Rasya melangkah menuju ke ruang kerja papanya fathir, karna tadi naura yang bilang kepadanya bahwa fathir menyuruhnya ke ruang kerjanya.

Saat sudah tiba di pintu ruang kerja fathir rasya memutar knop pintu ruang kerja dengan perlahan.

" Papa? " gumam rasya.

" Rasya sini duduk " ujar fathir menepuk tempat sofa disamping nya.

Rasya menghampiri fathir ia kemudian duduk di samping fathir " kenapa pa? " tanyanya.

Fathir menghembuskan nafasnya panjang
" Papa gak izinin kamu tinggal di ayah kandung kamu karna satu alasan " ujar fathir seperti menahan emosi.

" I-iya pa rasya tau, rasya juga udah pikir 2 kali setelah itu rasya udah tau rasya gak mungkin ninggalin papa rasya berhutang nyawa sama papa kalau bukan papa yang nemuin rasya mungkin rasya gak jadi kayak gini " jawab rasya menjelaskan.

Fathir mendekap tubuh putra angkatnya itu ia menyayangi rasya seperti anak kandungnya sendiri " papa minta maaf ya " ujarnya.

" Iya pa " rasya membalas pelukan fathir.

" Nanti kita jalani pengobatan ya sya, kamu mau kan kemoterapi? Papa mohon sama kamu ya "

" Papa tau? "

" Kamu gak boleh sembunyiin apapun dari papa rasya "

" Pa rasya ke kamar "

Fathir menguraikan pelukan mereka
" kemoterapi besok ya? " mohon fathir.

" Iya pa "


























Bersambung.....

Bantu vote dungggg 🙏🏻
Follow juga masa baca cerita ku gak follow sihhh

Semoga suka yawww

DIARY RASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang