Sudah 1 minggu rasya dirawat di rumah sakit kini hari ini sudah diperbolehkan untuk pulang. Rasya dan keempat saudaranya memakai mobil peribadi dengan supir fathir.
Fathir dan salma berangkat ke luar kota 2 hari lalu karna urusan perusahaan yang bermasalah karna karyawan yang cuai.
" Sya jaket lo mana? " tanya naura.
Rasya mengangkat dagunya untuk menggunakan petunjuk di mana jaketnya berada, naura menganggukkan kepalanya lalu mengambilnya naura juga memakainya kepada rasya.
" Nau? " rasya kaget karna diperlakukan seperti itu.
" Pake aja sya di luar dingin ini kan masih pagi banget, lagian ya lo sendiri yang mau pulang awal banget " omel naura.
Rasya hanya menganggukkan kepalanya malas " ya ya bawel lo " ujarnya menyentil kening naura.
Naura meringis ia membalasnya dengan memukul lengan rasya " Ihh nyebelin banget sih lo! " ujarnya.
" Naura... " ujar rasya dengan suara lembutnya " ajak gue jalan jalan yuk, seminggu ini kan gue dirumah sakit terus gak dibolehin keluar lagian besok juga udah mulai sekolah gue " lanjutnya,ini adalah cara satu-satunya untuk meluluhkan hati naura mengajaknya kemana saja.
" Gak! " ketus naura.
Rasya menghembuskan nafasnya pelan
" boleh ya nau? "" Yaudah iya sekarang ayo gue bantuin ke mobil itu gibran, irsyad sama adara nungguin kita lo sih kelamaan " ujar naura lalu melingkarkan tangan rasya ke lehernya " besok lo gak boleh sekolah kata papa istirahat dulu dirumah gue juga izin besok " lanjutnya.
" Ngapain izin? " tanya rasya.
Naura menghentikan langkahnya " jagain lo sya, kalo bukan gue jagain lo nanti lo keluyuran " ujarnya lalu kembali melangkah.
" Terserah deh nau "
Duk
Mereka sudah sampai di mobil, naura mendudukkan rasya di samping gibran.
" Pak kita ke taman biasa ya " ujar naura kepada supir peribadi fathir.
" Baik non "
Di sepanjang jalan tak ada mengeluarkan suara hanya hening yang ada hanya suara burung yang berkicauan karna jalanan masih sepi.
Sehingga gibran memecahkan keheningan " ngapain kita ke taman nau? Kan rasya baru keluar dari rumah sakit " tanyanya kepada naura.
" Gue mau jalan jalan sama naura " sahut rasya.
" Berdua nih? " tanya irsyad ikut menyahuti.
" Gak asik kalian berdua aja " ujar adara ia mecebikkan bibirnya.
Rasya mengangkat satu alisnya " sama gibran tuh nganggur " ujarnya terkekeh.
" Yaudah boleh aja tuh gib kita ke pantai yuk! " ujar adara diangguki gibran.
Irsyad kebingungan " terus gue gimana? " tanyanya.
" Ya lo kemana aja! "
" Gak jadi deh mending gue dirumah rebahan terus buat alat alat gue "
" Terserah lo deh syad ngapain aja "
" Pak kita turun di sini aja " ujar adara, supir fathir menghentikan mobilnya adara dan gibran turun, kebetulan jalanan rumah sakit di dekat pantai.
***
30 minit perjalanan ke taman yang mereka biasa singgahi kini mereka telah tiba disana, naura rasya turun dari mobil lalu naura menarik pelan lengan rasya untuk mengandengkan.
" Sya kita kesana yok! " ujar naura diangguki rasya.
Terlihat disana air terjun yang dikelilingi para penjual jajanan, mata naura berbinar melihat itu ia langsung berlari ke arah penjual es krim sedangkan rasya ia ditinggalkan begitu saja.
Naura kembali membawa dua buah es krim di genggaman nya, rasya melihat itu membalakkan matanya tak percaya. Masa pagi pagi begini makan es krim!.
" Nau? Ngapain lo makan es krim? Lo gak tau ini jam berapa? " tanya rasya dengan raut wajah yang sengaja ia pasangkan. Wajah datar.
Naura cengengesan " hehe pengen aja sya " ujarnya menunduk.
Rasya mengangkat dagu naura sehingga wajah mereka berhadapan sekarang sehingga naura mendapat hembusan nafas dari Rasya.
Sontak naura mendorong pelan tubuh Rasya " Minggir ah! " ujarnya ketus.
" Masih pagi naura! "
" Gue pengen sya "
" Ya bisa kan tengah hari lo kan belum sarapan tadi "
" Iya iya maaf sya "
Rasya menarik pergelangan tangan naura lalu membawanya ke arah cafe terdekat namanya ' Cafeteria ' .
Sesampainya mereka disana mereka langsung duduk di bangku kosong yang terletak di pojok. Tidak lama kemudian datang seorang pelayan cafe menghampiri mereka.
" Mau pesen apa silakan dilihat lihat dulu mba mas " ujarnya.
" Saya mau pesen nasi goreng 2 , teh hanget 1,cuppino 1 sama cheese brownies 2 " ujar rasya ketika naura hendak membuka suara.
" Baik silakan ditunggu ya mba mas " ujar pelayan itu lalu pergi dari hadapan kedua berbeda gender itu.
Naura memukul lengan rasya " Ih sya kan gue maunya spaghetti! " ujarnya sambari mecebikkan bibirnya.
" Makan nasi dulu naura " ujar rasya lembut naura hanya menganggukkan kepalanya malas jika nanti diceramahi lebih banyak.
10 minit kemudian makanan dan minuman mereka telah tiba di meja makan mereka, keduanya langsung memakannya dengan lahap hingga tak tersisa.
Sesaat saat mereka sudah selesai makan naura memutuskan untuk pulang karna ia tak tega rasya yang baru pulang dari rumah sakit, saat rasya menolaknya untuk pulang justru naura memaksanya untuk pulang ia mengancam rasya dengan segala macam.
35 minit perjalanan untuk pulang kini keduanya telah tiba di rumah bernuansa putih megah itu.
" Assalamualaikum "
" Awal banget pulangnya " sahut irsyad.
" Bukan nya ngejawab salam malah ngeledek "
" hehehe walaikummusalam "
" Minggir! Gue mau ke kamar "
" Napa tuh rasya pms dia? "
" Tadi gue paksa dia buat pulang kan baru aja tuh anak keluar dari rumah sakit "
" Iya juga tuh anak "
Irsyad menghembuskan nafasnya pelan
" lagian tuh ya si rasya kan waktu di bawah ke rumah sakit sempat kam-" Ee gue ke kamar duluan ya " lanjutnya.
Hampir aja keceplosan gue - batinnya sambari menaiki anak tangga.
" Maksudnya apa ya ? " tanya naura kepada dirinya sendiri.
Bersambung.....
Gaadaa spesial sih di chap ini
Aku lagi buta alur guys jadi alurnya kemana-mana gak tauSemoga suka ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY RASYA
Teen FictionMenceritakan tentang seorang remaja berusia 17 thn yang menghidap penyakit mematikan , ia berusaha untuk menutupi penyakitnya dari keluarga angkatnya.Rasya adalah anak angkat dari pak fathir dan ibu salma karna ibunya rasya sdh meninggal saat dia ma...