Dibully the beast

485 38 1
                                    

5 hari sudah berlalu kini kelima anak pak fathir sedang bersiap siap untuk pergi ke sekolah.
Mereka berniat untuk memakai kenderaan mereka masing-masing akan tetapi mereka mengurungi niat mereka untuk berangkat menggunakan kenderaan mereka masing-masing karna melihat rasya yang masih terduduk di kursi roda dengan sudah siap memakai seragam sekolah yang berwarna abu Abu.

Mereka akan berangkat menggunakan mobil sahaja karna permintaan fathir.

Sesampai mereka disana banyak pasang mata yang melihat ke arah rasya dengan tatapan tajam termasuk siswi siswi menyukai rasya.

Naura yang mendorong rasya menggunakan kursi roda berjalan di koridor dengan tatapan yang tak suka karna banyak siswa atau siswi yang menatap antara kelimanya namun mereka tak menggapinya.

SMA Cempaka Putih

aduh kok rasya gue lumpuh ya

Yah mana ganteng banget tapi kasian lumpuh

Si ganteng lumpuh ya

Kok bisa

Adudu kasian si rasya

Rasya lo lumpuh hahaha

Anak sok keren itu lumpuh

Gue gak mau deh lagi sama rasya mending dika

Banyak oceh ocehan yang keluar dari mulut di sekolah itu termasuk anggota the Beast.
Sehingga naura membuka suara untuk melerai.

" Heh mending kalian masuk dalam kelas masing-masing daripada mulut kalian yang busuk itu disini buang waktu aja " ujar naura lalu kembali mendorong kursi roda dan memasuki kelas mereka.

" Iya ah mulutnya pedes banget, ayo dar " ujar gibran sambari menarik tangan adara.

" Masuk kalian sana atau gue laporin ke papa gue! " ujar irsyad, ya memang fathir lah yang yayasan di sekolah cempaka putih sekaligus pemiliknya karna diwariskan oleh papa fathir sebelum meninggal.

Semua murid-murid berbondong-bondong masuk ke dalam kelas dengan berlari lari.

Dikelas Naura, rasya dan gibran, rasya yang selalu menjahili naura dan gibran kini terdiam dan melamun, Naura melihat itu merasa kasihan ia bergegas menghampiri rasya sedangkan gibran fokus ke kerjanya yang belum siap.

" Sya lo gapapa " ujar naura.

" Gapapa " ujar rasya, singkat ia tidak menatap ke arah naura sama sekali rasya hanya menunduk.

Naura menghela nafasnya lalu kembali duduk di bangkunya karna sebentar lagi akan mulai pembelajaran.

Kringgg kringgg

Bunyi bel sudah berlalu 2 minit lalu kelima anak pak fathir sudah berada di parkiran sekolah mereka memutuskan untuk sepulang sekolah ini ke mall.

25 minit kemudian mereka sudah sampai di mall rasya yang tak mau memasuki mall karna kakinya hanya duduk di mobil sendiri ia memainkan handphone nya yang sudah tak ia pakai seminggu lalu.
Awalnya naura menolak untuk rasya yang berada di mobil sendiri namun rasya memaksanya untuk masuk ke dalam mall dan naura pun menurut.

Rasya yang sudah bosan melihat hpnya kini ia meletakkan hpnya kedalam saku celana nya ia kembali menatap ke arah mall yang masih belum keluar saudara saudara nya yang berada di dalam mall.

Rasya tertidur karna saudara nya yang lama berada di dalam mall.
Tak lama kemudian muncul lah sosok empat anak fathir dengan membawa tas besar satu persatu mereka memasuki mobil dan melihat rasya yang memejamkan matanya.

" Rasya tidur nau? " tanya gibran.

" Kayaknya iya deh bran " ujar naura.

" Yaudah ah jalan ini udah malam juga pasti si rasya kecapean nungguin kita " ujar irsyad gibran yang mengemudi memencap mesin gas mobil mereka yang dibeli fathir 5 hari lalu.

Naura memindahkan kepala rasya di kaca kini dibahu naura ia mengusap lembut pipi rasya yang sedang tidur rasya yang tidur dengan wajah seperti bayi membuat naura gemas.adara yang berada di samping naura hanya menggeleng kepala melihat kelakuan saudara nya yang sedang jatuh cinta itu.

Jam menunjukkan pukul 17.45 mereka sudah sampai di perkarangan rumah gibran dan irsyad mengangkat rasya yang masih tidur dan naura adara mengangkat tas yang dipenuhi barang barang mereka beli di mall.
Gibran dan irsyad meletakkan tubuh rasya ke sofa ruang tamu.

" Eughh " lenguh rasya terdengar oleh empat saudaranya.

" Eh lo udah bangun sya " ujar gibran.

" hmm ini di rumah ya " ujar rasya dengan suara khas bangun tidur.

" Iya sya mending lo mandi sana " perintah naura diangguki rasya.



























Bersambung..........

DIARY RASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang