Selepas meminum obat yang selalu rasya konsumsi kini dia tertidur karna pengaruh dari obat itu, cukup lama naura disana hingga pukul 20.13 malam. Naura menghembuskan nafasnya pelan ia melangkah menuju pintu keluar lalu menutup pintu kamar rasya dengan perlahan agar rasya tidurnya tidak terganggu.
Naura menuruni satu persatu anak tangga ia memutuskan ke dapur untuk melihat makanan yang dihidangkan oleh bibi.
Dia tau gibran dan irsyad sedang merencanakan tentang rasya, karna itu ia tidak mau mengganggu biar saja dia makan sendiri.Naura satu persatu mengambil lauk pauk yang ada di meja makan lalu mulai menyuapi makanan nya.
Saat hendak membersihkan piring seseorang menarik tangannya hingga kembali terduduk.
" Apaansih lo no ! " Sarkas naura.
" Santai dong " ujar noah santai.
Naura berdecak kesal " Ck. Lo mau apa emangnya? " tanyanya memalingkan wajah.
" Lo jadian sama gue! " jawab noah.
Naura menoleh lalu beranjak dari duduknya " Gue gak akan mau sampai kapanpun no! " Sentaknya lalu melangkah menuju ke pantri.
Noah tersenyum menyeringai " Tunggu aja naura gue pastiin lo jatuh sejatuhnya sama gue! " gumamnya.
***
Rasya terbangun dari tidurnya, jam sudah menunjukkan pukul 5.15 pagi ia meraba raba kaca matanya yang berada di atas nakas.Saat menemukan kacamata nya ia beranjak dari tempat tidurnya lalu melangkah menuju ke kamar mandi.
Rasya dengan baju koko hitam juga sarung. Rasya mengetuk semua pintu kamar saudaranya untuk solat subuh kemudian mereka berempat menunaikan solat di musholla.
Kelimanya sudah siap solat jam menunujukkan pukul 5.38 pagi, rasya dan keempat saudaranya sedang berada di ruang tamu.
" Gue mau sekolah " ujar rasya tiba tiba.
Dengan pantas naura menggeleng tanda tak setuju " Gak rasya! " ujarnya tegas.
" Kenapa?! " tanya rasya heran.
" Lo baru sembuh " sahut irsyad.
" Sembuh? " tanya rasya kembali.
" Lo kemarin malam kambuh sya, rasya mirip sama lo datangi lo kita gak tau apa yang terjadi sehingga lo kacau semalam " jelas gibran menimpali.
Rasya menunduk bersalah " Maaf gue nyusahin kalian kemarin malam " sesalnya.
" Engga sya! " sahut naura.
" Mending kalian siap siap aja nanti telat " ujar rasya pelan.
Ketiganya mengangguk, mereka masing-masing memasuki kamar mereka masing-masing untuk siap siap.
Saat ketiga sudah siap dengan seragam sekolah, ketiga adik beradik itu turun dari tangga menghampiri rasya.
" Gapapa kita tinggal sya? " ujar gibran.
" Gapapa lagian disini ada bibi gue janji gue di sini sampai kalian pulang " jawab rasya dibalas anggukan dari ketiganya
" Yaudah sono nanti telat " lanjutnya dengan nada mengusir." Yaudah kita duluan ya sya kalo butuh apa apa panggil bibi aja " peringat naura diangguki rasya.
__________
" Gue perintah lo buat singkirin nih cowok gue bakalan bayar berapapun lo mau " ujar seorang pria dengan memperlihatkan foto seorang pria juga di layar ponselnya.
" Ok gue setuju tapi rencana ini lo yakin gak bakalan nyesal? " tanya pria di dekatnya.
" Rey gue gak akan nyesal! Siapa juga ini cowok bukan siapa siapa gue "
" Yaudah gue bantu no nanti gue cari tau tentang dia dan gue buat dia mati secara perlahan "
" Hm bagus gue duluan "
" Iya noah "
__________
Rasya sekarang berada di ruang tamu sambari memakan cemilan yang berada disana karna bosan ia menonton tv untuk menghilangkan rasa bosannya.
Saat rasya mulai bosan ia memutuskan untuk ke taman.
Rasya mulai membuka pintu utama disana ada kotak hadiah yang terletak di lantai dengan sekeping surat.
Rasya yang ingin ke taman ia urungkan dia memilih untuk membuka kotak itu karna penasaran dengan isi kotak tersebut.
Ia mulai membaca isi surat itu ia sontak menggeleng kan kepalanya dan membuang surat itu.
" Gak! " ujarnya.
Rasya membuka kotak tersebut disana ada tikus yang sudah mati dengan darah dan juga bangkai rasya lantas membuangnya ke tong sampah.
Lagi-lagi isi surat itu tentang kematian ibu kandungnya, rasya frustasi karna itu lagi lagi kambuh dia tidak tau harus apa rasya berlari menuju ke kamar dan mengambil obat penenang nya menelannya tanpa air.
Isi surat itu masih terngiang-ngiang di pikiran nya ia tidak bisa tenang.
Rasya bumi putera narendra
Anak kesayangan mama...
Yang tega banget ngebunuh ibu kandung sendiri emang gak punya hati!
Mending lo mati aja nyusahin banget di keluarga angkat aja!Ingat lo PEMBUNUH RASYA!
Dasar pembunuh- Dari seseorang
Rasya menetralkan nafasnya yang tersenggal senggal, tak lama kemudian suara azan berkumandang ia melirik jam yang ada di dinding menunjukkan pukul 12.30 tengah hari.
Rasya lantas menggeleng kan kepalanya ia akan menunaikan solat zohor.
Selepas menunaikan solat zohor ia merebahkan tubuhnya di atas kasur kesayangannya yang terletak di sebelah gudang." Ya Allah kapan aku dijemput? " gumamnya.
" Rasya gak sanggup lagi buat ngerasain sakit ini, ini sangat sakit ya Allah "
Perlahan mata remaja 17 tahun itu tertutup karna rasa kantuk yang menyerangnya, sebelum matanya terpejam ia melihat seseorang yang menghampiri nya kemudian matanya tertutup rapat.
Itu adalah noah.
Bersambung......
Apa yang direncanakan noah lagi sih?
Jahat banget yaTerror itu siapa yang ngirim kira-kira
Tunggu kelanjutan bab ini ya para readers!
Gak nyangka udah 51 bab aja aku nulisnya hehehehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY RASYA
JugendliteraturMenceritakan tentang seorang remaja berusia 17 thn yang menghidap penyakit mematikan , ia berusaha untuk menutupi penyakitnya dari keluarga angkatnya.Rasya adalah anak angkat dari pak fathir dan ibu salma karna ibunya rasya sdh meninggal saat dia ma...