Mendengar ucapan dari sang doktor naura menggeleng kepala nya dengan keras bibir nya bergetar, keringat dingin di sekujur tubuhnya pertahanan nya hancur ia terjatuh duduk dengan air mata deras yang membasahi pipinya.
Fatma juga berharap rasya tidak meninggalkan mereka masih banyak impian yang belum kesampaian, salma mendekap tubuh naura dan adara yang menangis.
Sedangkan irsyad dan gibran berlari menuju ke ruangan rasya disana rasya ditutupi kain putih sehingga ke kepalanya, perlahan keduanya mendekat membuka kain yang menutupi wajah rasya.
Gibran dan irsyad melihat wajah rasya yang penuh lebam, pucat pasi dan bibir yang membiru detak jantung nya tak ada lagi.
Brak
" N-nau? "
" Rasya! Rasya gak mungkin meninggal ! " gumam naura mendekap tubuhnya rasya.
Gibran mengelus pundak naura ia coba menenangkan naura bahwa rasya sudah tidak ada namun naura bersikeras jika rasya masih hidup.
Sedangkan di alam rasya
Pohon-pohon yang berada di sekeliling rasya sangat indah bahkan disana tempat nya hanya putih tempat itu juga terdapat seorang wanita yang duduk di kursi panjang.
" Gue dimana? " gumamnya.
Ia kemudian menghampiri wanita itu ingin menanyakan tempat apakah ini kenapa semuanya putih.
" Maaf bu saya boleh tanya gak? " tanya rasya kepada wanita itu.
Wanita yang menunduk itu mendongak ia menatap seorang remaja di depannya. Mata wanita itu berkaca-kaca dengan bibir yang bergetar rasya melihat itu panik seketika.
" Eh ibu kenapa emang salah saya apa? "
Wanita itu menggeleng lalu bangkit mengelus pipi remaja tampan di depannya.
" Anakku ngapain kamu disini? "
Seketika rasya mengeluarkan air mata dengan deras " M-mama? " ujar rasya pelan ia langsung mendekap tubuh wanita itu dengan erat.
" Iya sayang ini mama " ujar wanita itu sambari mengelus rambut anaknya.
" Kenapa mama ninggalin rasya ma? " tanya rasya menatap intens wanita itu.
Wanita itu tersenyum tipis " Rasya mama gak ninggalin kamu, mama pergi karna mama dipanggil tuhan jadi mama gak bisa nantangin takdir sayang " jelasnya sambari mengelus pipi rasya " Sekarang kamu ke tempat asal lagi ya kamu gak boleh disini ini tempat mama " lanjutnya.
Rasya menggeleng keras " Gak ma rasya gak mau rasya gak mau kehilangan mama lagi " ujarnya.
Lagi lagi mama rasya tersenyum ia kembali mengelus surai rambut rasya dengan penuh kasih sayang " Sayangnya mama tolong kembali ke tempat kamu ya? Disana banyak menunggu kamu apalagi kamu bilang mau ketemu papa kan? "
" Enggak rasya gak sudi ketemu sama laki-laki brengsek itu ! "
" Hey rasya denger mama! Papa ninggalin mama sama kamu itu karna satu alasan jadi kamu gak boleh berkata seperti itu "
" Alasannya apa? "
Wanita itu tersenyum kembali " Hanya papamu yang bisa menjawab pulang lah disana juga udah ada naura yang menunggu mu "
Rasya mengangguk sebelum ia memasuki cahaya putih itu ia mendekap tubuhnya wanita itu dengan erat lalu perlahan ia meninggalkan wanita itu dengan senyuman yang tersungging di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY RASYA
Teen FictionMenceritakan tentang seorang remaja berusia 17 thn yang menghidap penyakit mematikan , ia berusaha untuk menutupi penyakitnya dari keluarga angkatnya.Rasya adalah anak angkat dari pak fathir dan ibu salma karna ibunya rasya sdh meninggal saat dia ma...