Leukimia stadium 2 ?

658 51 1
                                    

Hari ini rasya sudah diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit karna kondisinya sudah baik. Salma yang sedang mengemas barang barang rasya sedangkan fathir berada di ruangan dokter.

" Dok gimana kondisi anak saya rasya " tanya fathir.

Doktor vino menghela nafas panjang
" kondisi rasya sekarang tidak baik sebaiknya bapak menjaga kesihatan rasya atau pola makannya karna kita gak tau kapan saja penyakit nya kambuh dan ada satu lagi pak...." Jelas dokter vino menghentikan kalimat sebentar " penyakit anak bapak sudah memasuki stadium 2 " lanjutnya dengan wajah yang sulit diartikan.

Mata fathir berkaca kaca ia tak sanggup melihat anak angkatnya itu mengalami penyakit yang bisa mematikan " dok apakah ada jalan lain untuk rasya?" Tanyanya.

Dokter vino menggeleng pelan " Rasya hanya bisa melakukan terapi untuk bertahan hidup selebihnya saya gak yakin kalo rasya bisa sembuh karna penyakitnya bisa mengalami kematian" ujarnya " yang sabar ya pak , saya pamit " lanjutnya lalu melenggang pergi meninggalkan fathir yang masih duduk di kursi.

***

Sudah beberapa jam kemudian mereka sudah berada di rumah ibu salma dan bi siti sedang di dapur untuk menyiapkan makanan siang ini.

" Bu ga usah bu biar saya aja " ujar bi siti sopan.

" Gapapa bi biar saya bantuin ini juga special untuk rasya " ujar salma tersenyum tipis ke arah bi siti, bi siti hanya mengangguk lalu tersenyum seperti salma.

Setelah beberapa minit kemudian makan sudah siap di atas meja makan.

" anak anak ayo turun " teriak salma dari lantai bawah.

Kelima anak salma dan fathir turun kebawah dengan membawa benda pipi mereka. Rasya naura gibran irsyad dan adara duduk di kursi masing masing di meja makan itu.
Sedangkan fathir sudah pamit kepada istrinya untuk kembali kerja di perusahaan nya.

Tidak ada pembicaraan saat makan hanya suara sendok dan garpu mereka masing-masing melahap makanan yang dimasak oleh bi siti dan salma, sehingga beberapa minit kemudian mereka selesai makan.

" Besok kalian harus sekolah ya " ujar salma memecah keheningan.

" Iya bu " serentak mereka berlima.

" Oh ya bu rasya sakit apa sih kok sering banget masuk rumah sakit " tanya adara.

" Uhuk uhuk... " rasya terbatuk karna perkataan adara, naura mengambil air yang ada di meja lalu memberikannya kepada rasya.

" Bang lo gapapa kan " tanya adara khawatir " maaf " lanjutnya.

Rasya mengangguk lalu meletakkan gelas ke nangkas " gapapa kok " ujarnya.

" Ekhem... Rasya gapapa kok sayang kata doktor cuman kecapean aja " ujar salma kepada adara.

Adara mengangguk faham " Oh gitu ya bu " ujarnya.

" Kepo banget lo dar " ujar irsyad.

" Apaansih gue kan cuman nanya! " ujar adara ketus.

" Kok ketus! Gue kan cuman bercanda! " ujar irsyad tak kalah ketus.

" Udah udah jangan berteman" lerai gibran.

" BERANTEM! " kompak irsyad dan adara.

Gibran menyengir " hehe itu maksudnya " ujarnya menggaruk tekuknya yang tak gatal.

" Udah udah kalian sekarang bersih bersih terus ambil wudhu dan kita solat jemaah zuhur " ujar salma.

kelimanya patuh mereka langsung beranjak dari tempat duduk mereka lalu naik ke atas ke kamar mereka masing-masing.

***

Assalamualaikum warahmatullahi

Di dalam mushola rumah mereka, mereka saling bersalim saliman dengan salma, bi siti dan supir mereka.

Selepas solat nara gidara dan irsyad ke mini market untuk membeli cemilan di rumah tak lupa pula bahan rumah. Mereka menggunakan mobil fathir untuk ke mini market itu.

" Eh ini kita beli banyak aja cemilannya untuk nanti nonton drakor " ujar adara.

" Boleh ambil aja " ujar naura.

Setelah 1 jam kemudian mereka sudah berada di rumah dengan barang barang yang mereka bawa di tangan mereka berlima.

Adara mengetuk pintu rumah bernuasa putih itu, tak lama kemudian datang lah seorang wanita berpakaian gamis dan kerudung di atas kepalanya membuka pintu untuk mereka.

" Loh ibu mau kemana? " tanya naura.

" Ibu mau ke pengajian jadi kalian di rumah aja ya " ujar salma diangguki kelimanya mereka mencium punggung tangan salma secara bergantian " kalo begitu ibu pamit " ujarnya lalu melenggang pergi meninggalkan kelima anaknya yang berada di ambang pintu.

" Yaudah mending masuk berat ini " ujar gibran.

Kelima-lima nya masuk ke dalam rumah lalu mengunci pintu utama , lalu meletakkan barang barang ke dapur.

Jam menunjukkan pukul 15.30 mereka sedang berada di ruang tamu, rasya yang sedang memberi pesan kepada seseorang, naura dan adara menonton drakor, gibran yang sedang bermain gitar dan irsyad sedang membuat alatan baru.

Pov rasya

Gue memberi pesan kepada temen temen gue di aplikasi WhatsApp karna untuk menghilangkan Kegabutan gue.

The cool boys 🥶🔥
Anda, reza, eby, afan dan zayyan

Eby 🌚
Woi p p

Afan 🐊
Salam woi

Eby 🌚
Eh eh assalamualaikum

Afan🐊
Waalaikumussalam

Reza 👾
Waalaikumussalam aya naon by?

Zayyan 💀
W

aalaikumussalam kenapa ?

Eby🌚
@ rasya woi

Anda
Knp ?

Eby🌚
Besok ada murid baru

Zayyan💀
Wah cowok atau cewek

Afan🐊
Eh zigzag cewek lah kalo bukan cewek mana mau eby bahas!

Zayyan💀
Enak aja zigzag gue tuh zayyan ya !

Reza👾
Ngapain bahas cewek?

Eby🌚
Katanya besok ada murid baru cewek cantik lagi

Reza 👾
Terus? Lo gak mau sama si electra?

Eby🌚
Engga gitu kayaknya murid baru itu cocok nih buat rasya

Afan🐊
Heh si naura itu

Zayyan💀
Iya rasya suka sama naura

Anda
Gausah bahas kalo gak penting!

Gue matiin ponsel gue lalu meletakkan kedalam saku celana gue.

***

" Solat " ujar rasya menatap ke arah saudara nya secara bergantian.

Keempat saudara nya mengangguk lalu pergi mengambil wudhu untuk solat asar.
Gibran yang melihat rasya yang pergi tanpa bicara atau menoleh ke arah mereka bingung.

" Si rasya kenapa tumben gitu? " tanya gibran yang sudah habis mengambil wudhu.

" gak tau " ujar irsyad lalu menarik gibran ke dalam mushola.













Bersambung.....

DIARY RASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang