Sudah 3 bulan ini rasya yang selalu terapi untuk menyembuhkan kelumpuhan nya itu sekaligus dengan penyakit nya ditemani oleh fathir atau irsyad namun pagi ini rasya sudah bisa menggerakkan kakinya artinya dia sudah bisa jalan lagi seperti biasanya.
" Alhamdulillah rasya kamu sudah bisa jalan saya bangga kepada kamu yang melewati ini semua " ujar doktor regan selaku doktor yang menyembuhkan kaki rasya.
" Terima kasih dok " ujar rasya tak lupa dengan senyuman nya.
" Pak fathir anak bapak hebat ini baru 3 bulan tapi sudah bisa berjalan dulu saya merawat pasien yang lumpuh seperti rasya dia dinyatakan sembuh setelah 1 tahun lebih " ujarnya.
" Terima kasih dok karna sudah membantu anak saya untuk sembuh dan berjalan seperti semula lagi " ujar fathir.
" Tidak masalah pak karna itu sudah menjadi tugas saya sebagai seorang doktor " ujar doktor regan.
" Iya dok kalo begitu saya dan rasya permisi ya " ujar fathir diangguki doktor regan.
Fathir dan rasya sudah sampai di parkiran rumah sakit.
" Sya kalo kamu jalan begini gak sakit lagi kaki kamu " tanya fathir sambari menahan pundak rasya agar tidak jatuh.
" Gak kok pa tapi kadang sih sakit tapi gakpapa ini juga udah bisa jalan gak kayak dulu " ujar rasya memasuki mobil mereka namun dibantu oleh papanya fathir.
" Yaudah besok kan senin terus papa gak mau kamu masuk sekolah dulu ya hem kira kira 3 hari aja khamis kamu masuk " ujar fathir sambari menutup pintu mobil.
Fathir sudah berada di mobil yang menyalahkan mesin gas mobilnya lalu meninggalkan perkarangan rumah sakit.
Didalam mobil tidak ada yang membuka suara fathir dan rasya hanya fokus dengan aktivitas mereka mulai dengan fathir yang fokus menyetir dan rasya yang fokus bermain hpnya.30 minit kemudian fathir dan rasya sudah sampai di perkarangan rumah mereka, mereka langsung menerobos masuk karna pintu rumah memang tak dikunci apalagi fathir ada kunci cadangan untuk rumahnya.
" Papa!!" teriak adara ia langsung memeluk tubuh papanya itu.
" kenapa sayang " tanya fathir kepada adara, adara melepas pelukan nya.
" Papa ada beliin aku seblak gak " bukan menjawab tapi malah bertanya kepada sang papanya.
" Ada ini " ujar fathir sambari menyodorkan plastik hitam kepada adara adara tentu saja menerima nya.
Memang fathir dan rasya sempat singgah ke warung seblak ,warung martabak dan minimarket untuk membeli jajanan yang dipesan oleh orang rumah.
Mata adara berbinar binar melihat yang ada di plastik hitam itu " Wahh makasih pa " ujarnya.
" Papa kita gak ada " ujar gibran dan irsyad secara bersamaan.
" Itu sama rasya " ujar fathir menunjukkan keberadaan rasya yang duduk di sofa.
Gibran dan irsyad langsung berlari kecil ke arah rasya mereka mengambil satu persatu cemilan yang dibeli oleh fathir.
" Naura ada gak pa " tanya naura.
" Sama rasya nau kamu kesana aja " ujar fathir diangguki naura.
Naura melenggang pergi menuju ke tempat rasya.
" Mas fathir aku ada gak " ujar salma memeluk lengan fathir.
" Ada sayang ini aku ada beliin kamu martabak coklat " ujar fathir menyodorkan plastik hitam kepada salma.
" Makasih mas " ujar salma lalu menarik tangan fathir secara lembut untuk menuju ke dapur.
***
" Enak banget nih seblak nau nau lo gak mau coba " ujar adara sambari menyuapkan naura sesendok seblak.
" Boleh " ujar naura lalu menerima suapan dari adara itu.
" Lo mau nih marshmallow dar " ujar naura kepada adara.
" Gak deh mending lo tawarin ke gibran irsyad sama rasya tuh " ujar adara sambil melahap seblak itu.
Naura mengangguk ia menyodorkan kepada gibran dan irsyad terlebih dahulu namun mereka tak mau mereka juga sibuk memakan makanan cemilan mereka, dan sekarang rasya.
" Sya lo mau " ujar naura.
" Gak " ujar rasya dingin.
Sudah 3 bulan lebih ini memang rasya selalu saja menghindar dari naura tetapi naura tidak tahu kenapa dan selama 3 bulan ini juga dika dan naura menjalin hubungan sebagai kekasih dengan baik walaupun ada pertengkaran sedikit namun mereka menyelesaikan secara dewasa.
" RASYA GUE UDAH CUKUP SABAR YA SAMA LO TAPI KOK LO GINI SIH SAMA GUE EMANG GUE SALAH APA SAMA LO SAMPAI SAMPAI GUE DICUEKIN 3 BULAN INI GUE GAK HABIS FIKIR LO KENAPA GUE JUGA GAK TAU " Bentak naura kepada rasya sedangkan rasya hanya menunduk.
" JAWAB RASYA! " lanjutnya.
Sedangkan ketiga saudara mereka terdiam dan menyaksikan mereka berdua.
Fathir dan salma juga tidak mendengar karna ruang tamu dan dapur berjauhan.Rasya menghembuskan nafasnya kasar
" Gue mau jauhin lo nau! " ujar rasya dengan nada sedikit tinggi." Alasannya " tanya naura.
" Ck. Gue cinta sama lo nau! Dan gue jauhin lo karna gue gak mau sakit hati karna liat lo sama dika " ujar rasya.
Deg
" Tapi maaf sya gue gak cinta sama lo dan maaf lo telat kayaknya " ujar naura.
" Iya gue tau jadi mulai sekarang lo gausah deket deket sama gue nau! Dan gue janji pada diri gue sendiri mau jauhin lo " ujar rasya.
" Baiklah kalo lo mau begitu! " ujar naura.
Rasya menaiki tangga satu persatu untuk ke kamar nya yang sudah ia tidak tempati karna selama ia lumpuh ia tidur di kamar lantai bawah.
Adara melihat naura yang sedang emosi karna rasya yang membuat kesepakatan untuk menjauhi antara satu sama lain ia memeluk tubuh naura dengan erat seketika itu emosi naura mereda.
" Kalian kenapa sih gara-gara gini kalian jadi menjauh inget nau rasya saudara kita " ujar adara naura tak menggapinya ia langsung menaik satu persatu tangga untuk menuju ke kamarnya.
Sedangkan gibran irsyad dan adara hanya bergeleng kepala.
Bersambung........
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY RASYA
Teen FictionMenceritakan tentang seorang remaja berusia 17 thn yang menghidap penyakit mematikan , ia berusaha untuk menutupi penyakitnya dari keluarga angkatnya.Rasya adalah anak angkat dari pak fathir dan ibu salma karna ibunya rasya sdh meninggal saat dia ma...