Maaf!

418 53 6
                                    

Pagi ini rasya diperbolehkan untuk pulang karna sudah lebih 1 minggu dirawat di rumah sakit. Kini naura rasya menuju ke parkiran untuk pulang ke rumah kediaman fatma.

Fathir yang sudah berada di parkiran menghampiri kedua nya, rasya yang memakai kursi roda karna kaki satunya yang luka. Fathir mendorong pelan kursi roda rasya, rasya mengernyit bingung siapa pria tua mendorong kursi roda nya? Pertanyaan di benaknya.

" Maaf pak? Bapak ini siapa ya? " tanyanya kepada fathir.

Deg

Bagai tersambar petir, fathir membeku ketika pertanyaan dari putra pertamanya tidak mengenalinya.

" Ini papa nak! " ujar fathir tersenyum.

Rasya menurunkan tangan fathir " maaf! Saya gak kenal anda, jangan ngaku-ngaku! "

" Sya? Ini papa kita " sahut naura.

Rasya merasakan pusing di kepalanya ketika naura mengatakan itu  "Arghh! " ringisnya.

" Maaf rasya gak ngenal papa! " ujar rasya ia langsung memeluk tubuh fathir.

Fathir tersenyum seraya mengusap punggung rasya " gapapa sya! Papa minta maaf ya? "

" Kenapa papa minta maaf? "

" Gapapa, papa cuman mau minta maaf rasya "

Rasya mengangguk fathir mendorong kursi roda rasya menuju ke parkiran.

***

Seperempat di perjalanan kini fathir rasya dan naura sudah tiba di perkarangan rumah kediaman fatma. Fathir membantu rasya untuk masuk ke dalam rumah memapahnya sehingga sudah berada di ruang tamu.

" Rasya! " salma langsung memeluk tubuh rasya erat.

Rasya yang sudah tau salma ibu angkatnya membalas pelukan tersebut, karna salma lah yang selalu membawakannya masakan kesukaannya.

" Yaudah sekarang kita makan bareng ya! Ibu udah masak kesukaan kalian loh! " seru salma.

Gibran yang baru saja turun dari tangga langsung menghampiri rasya memeluknya erat " maaf sya! Kita udah jahat sama lo! " ujarnya.

Rasya mengernyit bingung " hah? Maksudnya " tanya nya bingung.

Gibran mulai menceritakan tentang mereka bertiga yang mencueki rasya tidak peduli dan sebagainya.

Rasya mengangguk faham kemudian ia tersenyum tipis " udah berlalu juga kan gapapa lah "

" Tapi kita bersalah sya! " sahut irsyad.

" Iya karna kita semua lo amnesia " timpal adara.

" Amnesia? Dan kalian siapa? " tanya rasya.

" Kita saudara lo sya " jawab irsyad.

Rasya mengangguk faham lalu berdehem sejenak, ia kemudian duduk di kursi yang di samping naura. Mereka mulai memakan makanan tanpa bersuara hanya ada suara garpu sendok dan gelas yang beraduan.

Setelah selesai makan rasya yang mulai kebingungan karna penyebab ia amnesia karna siapa " maaf semuanya, rasya mau nanya "

" Nanya apa sya? " tanya salma sambari menuangkan kopi ke gelas untuk suaminya.

" Penyebab rasya amnesia karna apa? " tanya rasya, ia menghembuskan nafas nya pelan ketika semua mata tertuju ke arahnya.

Deg

" Itu karna papa sya " fathir mengaku bahwa ialah yang menyebabkan rasya kecelakaan.

" P-pah? "

Pikiran nya mulai terbayang ketika ia menyelamatkan fathir dari truk besar yang ingin menambrak fathir, kemudian ia juga mulai terbayang ketika fathir tak menganggap nya anak.

" Agrhhh! Pah? Papa masih marah sama rasya kan? Papa gak marah karna ingin menebus kesalahan papa kan? Papa hanya pura-pura? " tanya rasya bertubi-tubi.

" Maksudnya kamu apa rasya " fathir mulai meninggikan suaranya " kalau emang iya kenapa sya? Kamu ingin pergi dari rumah ini? Silakan saya gak peduli "

" Mas? "

" Kenapa sal? Aku udah muak pura-pura baik di depan dia dari tadi "

Rasya menunduk dalam ia kemudian beranjak dari tempat duduknya meninggalkan semuanya yang mematung mendengarkan kejujuran dari fathir.

" Papa jahat! " setelah mengatakan itu naura juga ikut beranjak mengejar rasya yang sudah membawa koper nya.

" Rasya ! "

Brak
























Bersambung......

DIARY RASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang