Penyesalan?

364 64 12
                                    

Huek huek

Fathir yang sudah lebih 1 minggu memuntahkan isi perutnya. Ia tidak tau kenapa salma pun tak peduli itu.

" Aku harus cek ke dokter " batinnya.

Fathir memutuskan untuk ke rumah sakit, mencek kondisinya yang tidak begitu fit sejak ia mengusir rasya dari rumahnya. 30 minit di perjalanan kini fathir telah tiba di rumah sakit, ia melangkah masuk ke ruangan dokter vino.

" Astaghfirullah, kak thir " ujar dokter vino sambari memapah fathir memasuki kedalam ruangan nya, kenapa tidak? Wajahnya yang sangat pucat seperti mayat berjalan.

" Vino, cek kondisi ku, kayaknya ada yang gak beres sama diriku " ujar fathir.

" Baiklah " jawab vino.

Dokter vino mulai mencek kondisi fathir, ia menatap fathir dengan tatapan yang sulit diartikan.

" Thir penyakit mu bukan penyakit biasa "

" Maksudnya? "

" Kamu mengalami kegagalan ginjal, ginjal mu tinggal satu satu satunya cara kamu harus rutin kemo. Dan aku akan tunggu sampai ada yang donorin ginjal buat kamu"

Deg

" Kenapa bisa! "

Dokter vino menggeleng " aku gak tau thir"

***

Sudah lebih 1 minggu rasya berada di rumah milik salma dengan keempat saudara saudaranya, Naura gibran irsyad dan adara juga selalu ada disamping nya mengawasinya. Sudah 2 hari juga ingatan rasya pulih karna rutin ke dokter dan juga bantuan saudara saudaranya.

Sore ini kelima nya akan memutuskan untuk ke taman yang biasanya mereka pergi.

" Adara! Cepet lo mau ditinggal lo " teriak irsyad.

Tak! Gibran menyentil pelan dahi irsyad.

" Enak aja mau ninggalin pacar gue " ujar gibran sinis.

" Dih "

" Udah udah guys itu adara udah ada " lerai naura ia menunjukkan adara yang berpakaian minim.

" Adara udah ada sekarang kita berangkat " sahut rasya diangguki ketiganya.

Dengan bantuan supir salma mereka berlima menaiki mobil. Seperempat di perjalanan kini mereka telah tiba di sebuah taman yang mereka sering kunjungi.

" Woah udah ada perubahan aja ni taman! " kagum adara heboh.

" Iya nih beb " ujar gibran sambari merangkul adara.

Sedangkan rasya naura dan irsyad memandang keduanya tidak suka.

" Bucin bucin wae " ujar irsyad.

" Mending duduk yok " ajak rasya.

Mereka berlima menurut, semuanya kini berada dibangku toko eskrim. Saat rasya hendak memakan eskrim nya ia mendapati seseorang yang menjatuhkan sekeping kertas karna tak sadar.

Rasya beranjak dari tempat duduknya membuat kelimanya sontak kaget, rasya tak peduli ia melenggang pergi meninggalkan keempat nya yang kebingungan.

Rasya meraih sebuah kertas lalu tak sengaja membacanya, membuat nya kaget dan tak terasa matanya memanas saat melihat isi kertas itu. Niatnya untuk mengembalikan ke pemiliknya namun ia urungkan karna tau pemilik kertas itu ia akan menyembunyikan itu.

Rasya kembali ke tempat duduknya, ia menyelipkan kertas tersebut di saku jaketnya.

" Sya lo ngapain tadi? " tanya naura dibalas gelengan oleh rasya.

*****

" Om? "

" Rasya? Kamu ngapain kesini? Kemo lagi? Tadi pagi kan udah " tanya dokter vino.

Rasya yang tadinya berada di taman memutuskan untuk ke rumah sakit karna hal lainnya. Ia meminta alasan kepada keempat saudaranya membuat mereka percaya begitu saja.

" Gue ada urusan bentar, nanti gue bakalan pulang juga "

Rasya menggeleng pelan " om, om mau kan nurutin kata rasya? Rasya mohon om " mohon rasya.

" Maksudnya kamu? Nurutin apa "

" Rasya mau donorin ginjal buat papa "

" Maaf om gak bisa lakuin itu rasya "

" Om! Rasya mohon! Rasya juga kan gak lama lagi gak ada buat apa rasya hidup kalau penyakit rasya gak bisa disembuhin. Bahkan penyakit leukimia bertahan hidupnya sampai 3 bulan lagi kan om? Rasya rutin kemo itu juga demi papa ibu saudara saudaranya rasya dan papa kandung rasya bukan buat rasya. Jadi rasya mohon om turutin kata rasya sekali aja " ujar rasya panjang lebar.

Dokter vino menghembuskan nafasnya panjang " baiklah, besok kamu kesini proses transfusi ginjal dilakukan besok pagi " jawabnya tersenyum tipis.

***

" Thir aku udah nemu pendonor ginjal buat kamu "

" Beneran kamu! "

" Iya thir "

" Yaudah thanks "

" Besok pagi kamu kesini, operasi transfusi ginjal dilakukan besok thir "

" Orang yang donorin ginjal itu siapa kalau aku boleh tau "

" Maaf aku gak bisa kasih tau siapa, tapi setelah dia selesai dan pergi jauh aku janji bakalan kasih tau kamu "

" Jadi penasaran aku, yaudah aku tutup telponnya aku mau ke salma dulu.

Tut!

" Sal "

" Ada apa mas? "

" Aku udah dapet donor ginjal "

" Oh syukurlah "

" Kenapa respon kamu begitu sih sal! Aku lagi sakit kamu gak peduli " Sentak fathir.

" Terus? Rasya yang berjuang antara hidup dan mati kamu juga gak peduli mas, kata vino hidupnya gak lama lagi penyakit leukimianya bertahan 3 bulan aja mas! Lebih baik mas minta maaf sebelum terlambat dan ingat penyesalan itu datang terlambat mas! " setelah mengatakan itu salma melenggang pergi meninggalkan fathir yang meneteskan air mata.

***

" Alhamdulillah operasi transfusi ginjal lancar, thir sehari ini kamu nginap di rumah sakit untuk pemulihan besok sore baru diperbolehkan untuk pulang "

" Alhamdulillah "

" Yaudah sekarang sus tolong hanter pak fathir ke ruangan pemulihan "

" Baik dok "

Dua suster mendorong brankar fathir ke ruangan pemulihan, disana tampak seorang pemuda dengan alat alatan medis yang menempel pada tubuhnya. Fathir tidak mengenali pemuda itu karna alat alatan yang menempel pada tubuhnya tetapi ia tidak asing kepada pemuda itu.

" Sus maaf itu siapa ya? " tanya fathir.

" Itu seseorang yang udah donorin ginjal buat bapak " jawab salah satu suster.

" Namanya siapa dok? " tanya fathir lagi.

" Rasya bumi putera narendra "

Deg






























Bersambung.....

DIARY RASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang