Hari sakit hati rasya

687 75 22
                                    

Rasya menghempas kan tubuhnya di kasur rumah minimalis salma karna merasakan lelah. Memang akhir akhir ini rasya merasakan lelah walaupun pekerjaan nya cuman belajar.

Ia menghembuskan nafasnya lelah dengan hari ini. Saat rasya memejamkan mata nya terdengar suara deringan ponsel di atas nakas, dengan malas ia meraih ponsel tersebut lalu mengangkat nya.

Assalamualaikum

Hening beberapa saat.

RASYA! PULANG SEKARANG!

Pulang? Buat apa rasya pulang kalau rasya disana gak dianggap

Kamu gausah kegeeran, saya cuman menuruti perkataan naura rasya

Maksud papa?

Naura papa jodohin dengan syarat kamu harus kembali ke rumah saya

Deg

Hati rasya seperti ditusuk belati panjang berkali kali karna omongan dari papanya fathir. Bagaimana tidak? Apakah kita rela mengikhlaskan orang yang kita cintai demi orang yang sudah jahat sama kita. Tapi rasya tidak boleh egois apapun pilihan naura ia tetap menyetujui nya.

Naura papa jodohin?

Iya

Siapa pah?

Noah, pokoknya papa gak mau tau sekarang kamu pulang kalau ngak papa seret kamu dari sana.5 hari lagi naura tunangan kamu harus menghadiri setelah itu kamu pergi sejauh jauh nya biar papa gak liat lagi muka kamu!

Baik pah rasya pulang sekarang

Tut!

Sambungan telfon mati secara sepihak, fathir yang memutuskannya tanpa membalas respon dari rasya. Rasya hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah lalu menyambar kunci motornya menuju ke rumah kediaman fatma.

***

Jam menunjukkan pukul 23.15 malam rasya sudah tiba di perkarangan rumah kediaman fatma, rumah juga sudah sepi pasti mereka sekarang mereka semua yang ada di dalam sudah tidur pikir rasya.

Dengan bibir bergetar juga baju yang basah kuyup karna memang sedari tadi hujan lebat, rasya melangkah masuk ke pintu utama. Disana ada mas tejo dan mbak siti tersenyum tipis. Mereka berdua mempersilakan rasya untuk masuk ke dalam.

Saat rasya melewati tangga ia dikejutkan dengan fathir yang berada di depannya memandangnya dari atas sampai bawah.

" Ngapain tadi? " tanya fathir dingin.

" Di luar hujan pah " jawab rasya dengan mengelus elus jaketnya yang basah.

" Oh " setelah itu fathir melangkah menuju ke dapur.

Rasya hanya bisa menghembuskan nafasnya panjang lalu melangkah lebar menuju kamar yang dia huni tepat di sebelah gudang.

Saat sampai di kamarnya ia menghempas kan dirinya di kasur nya memejamkan mata untuk istirahat sejenak.

Di Alam bawah sadar.

Seorang wanita berparu baya sedang mencabut bunga liar iaitu dandelion sambari tertawa karna bahagia sudah banyak ia dapati untuk tanamannya.

Di sini dihiasi dengan bunga bunga dandelion juga beberapa pokok disana, tetapi anehnya semuannya berwarna putih serta bercahaya.

Seorang pemuda berkeliling dengan raut wajah kebingungan, wanita berparu baya itu mengerutkan kening nya karna pemuda itu seperti tak asing baginya.

Pemuda itu menghampiri wanita berparu baya itu dengan posisi wanita itu menghadap ke belakang " maaf sebelumnya bu kalau saya menganggu waktu ibu tapi apakah boleh saya meminta waktu ibu sebentar saja? " ujar rasya.

DIARY RASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang