Hidden Act

1.8K 182 21
                                    

Zaven sedang berada di ruangannya, seusai rapat dan memenangkan tender terbesar dalam pencapaiannya bulan ini; ia di suguhkan kiriman video di tablet William.

Video di mana Jasmine tertawa riang, menjerit ketika Marvin menggelitikinya di parkiran gedung sekolah Alexandrea.

Wajah pucat yang sudah satu minggu belakang ini murung akhirnya tergantikan dengan keceriaan, Zaven senang melihat Jasmine senang.

Entah apa alasan Jasmine tertawa, senang dan bahagia, Zaven akan selalu lebih bahagia dari puterinya itu. Karena begitulah bahasa cinta yang ia miliki untuk puteri bungsu kesayangannya.

Rasanya, jika mau di kilas balik; pertama kali bertemu dengan Jasmine, bersama dalam satu atap setelah belasan tahun berpisah; kala itu Jasmine hanya tersenyum biasa saja, tak ada binar bahagia yang ikut memancarkan auranya.

Berbeda dengan saat ini, gadis kecilnya itu mempunyai binar yang sangat terang. Ketika bersama keempat kakaknya, orang tuanya, kakek neneknya dan teman - teman barunya. Jasmine seolah benar - benar hidup sekarang.

Mengingat masa - masa sulit gadis itu, tidak adil bagi Zaven kalau ia tidak juga ikut bahagia saat dia bahagia. Atau Zaven memilah mana bahagia yang ia ikuti dan tidak. Itu tidak mungkin. Tidak seperti orang tua pada umumnya.

"Video itu sudah tersebar di berbagai portal berita, Tuan. Apa saya harus mengurusnya, agar video dan berita tentang Nona Muda di take down?"

William bertanya. Pasalnya, Zaven melindungi kehidupan puterinya lebih ketat dibanding para puteranya. Semua informasi, berita mengenai Jasmine tidak tersebar luas dan tidak dengan mudah bisa di dapatkan.

Setiap detailnya Zaven atur agar puterinya terjaga.

"Biarkan saja, biar semua orang tahu puteriku bahagia dalam hidupnya yang sekarang," jawab Zaven dengan senyumannya, netranya masih asyik memutar video Jasmine.

Untuk melawan orang - orang jahat dan usil di luar sana pada puterinya, ini merupakan salah satu tendangan kuat.

Lihatlah, Jasmine bahagia!

"Jasmine-ku cantik sekali saat dia bahagia, William. Aku rela melakukan apapun, agar kebahagiaannya akan tetap ada menyertainya," ungkap Zaven tulus, sebagai seorang Ayah tentunya kebahagiaan anak adalah nomor satu.

"Saya juga yakin Anda akan melakukan itu, Tuan," jawab William ikut tersenyum.

Lega sekali, ketika melihat seseorang yang kita sayang bahagia dalam hidupnya. Apapun alasannya dibalik kebahagiaan itu. Bukankah begitu?

"Sekarang dia di mana?" Tanya Zaven pada William, sambil menyerahkan tablet pria itu.

"Di mansion, Tuan. Tuan Muda Smith mengantarkan Nona Muda dengan baik," jawab William, tadi Jay melaporkan begitu.

Zaven mengangguk. Ia percaya Marvin bisa di andalkan.

Di mansion Pramoedya, ada Marvin yang duduk menyilangkan kakinya sambil bermain ponsel. Sesuai dugaan, akun miliknya dan Jasmine banyak sekali di sebut dalam berbagai postingan sosial media.

Tidak hanya itu, akun sosial media perusahaan masing - masing hingga Yayasan Alexandrea yang di gunakan untuk kepentingan bisnis pun ikut di sebutkan. Media berita bisnis dan lainnya turut meramaikan.

Baru pembukaan saja sudah seheboh ini, Marvin menyeringai; rencana pertamanya membuat publik gempar sukses besar. Akan ia lanjutkan ke rencana selanjutnya, tunggu saja.

Marvin masih anteng bermain sosial media, sambil menunggu Jasmine yang ingin berganti baju seragamnya.

Sedang iseng melihat - lihat blog milik gadisnya itu, ada satu artikel yang menarik perhatiannya. Semua artikel di blog Jasmine tentang tutorial desain, menggambar, rumus fisika dan matematika. Satu artikel ini yang membuatnya langsung meng-klik tanpa berpikir panjang.

LOVE LANGUAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang