J.S Entertainment, adalah sebuah perusahaan besar yang terletak di Jakarta. Bukan hanya disini, bahkan J.S Entertainment sudah berada di beberapa negara. Dengan pemimpin muda kita Jeslyn Vega Altaraya.
Perempuan dengan rambut yang tergerai lurus itu sedang menekuk wajahnya, entah apa yang sedang dia pikirkan.
Bbraaaggkk
Suara pintu di buka cukup keras membuat nya terkejut bahkan Jeslyn sampai berdiri dari duduknya.
Dia dapat melihat sekretaris nya berjalan masuk dengan dua kopi kaleng di tangannya, wajahnya berseri-seri saat menatap mata sinis Jeslyn.
Perempuan itu kembali duduk, Tasya menyodorkan kapi kaleng kepada Jeslyn, “Widih bos gue dah balik aja setelah dua tahun liburan ke Prancis,” ucapnya sembari menarik turunkan alis.
Jeslyn menaruh kaleng kopi saat dia selesai meneguknya, “Pala Lo liburan! Gue kewalahan disana anjir!”
Suara tawa Tasya terdengar menyebalkan di telinga Jeslyn, “Udah gue duga, Lo pasti nggak bisa kalau nggak ada gue,” pedenya dengan dengusan di akhir kalimat.
Walaupun Tasya sekretarisnya tapi Jeslyn memaksa dia untuk tidak ikut ke Prancis kemarin, bukan apa Jeslyn hanya tidak percaya jika perusahaannya yang di Jakarta ini di ambil ahli sementara oleh seseorang selain Tasya.
Jeslyn tidak merespons ucapan Tasya, perempuan itu kembali menekuk wajahnya kali ini lebih suram. Tasya mendelik.
“Gua liat-liat tuh muka di tekuk Mulu dari tadi, kenapa sih? Kalah main slot ya Lo?”
Dengan tidak ada belas kasihannya, Jeslyn melempar tumpukan kertas tepat mengenai wajah Tasya, perempuan dengan blazer berwarna pink itu mendengus kasar.
“Lo pikir gue semiskin itu sampe harus main slot hah?!”
Tasya mengambil beberapa lembar kertas yang berserakan menyimpannya di atas meja, “Ck ini tuh semua gue kerjain sambil bergadang tau! Tega banget lo hamburin gini!” Jeslyn hanya mengerlingkan mata tidak perduli.
“Lagi Lo kenapa sih?! Balik-balik dari Prancis jadi kaya orang stres gak punya tujuan hidup gini,”
Jeslyn menghela napas, “Ada problem di ruma. Lo mau tau nggak? Gue ceritain balik kerja ini, di cafe,”
Bukan tertarik pada problem yang di hadapi Jeslyn, Tasya justru lebih tertarik pada cafe yang disebut Jeslyn. Kalau Jeslyn yang mengajak sudah pasti tempat itu akan berkelas.
“Aasiikk cafe, oke gue tunggu. Kalau perlu cerita yang lama, gue pengen healing soalnya,”
Untung Tasya ini adalah sekretaris serta sahabat seperjuangan Jeslyn, jadi perempuan itu hanya mendengus kala Tasya lebih semangat mendengar Jeslyn akan mengajaknya ke cafe dari pada menjadi tempat ceritanya.💌💌💌💌💌
Dan disinilah mereka sekarang, disebuah cafe terkenal di Jakarta. Dengan nuansa Eropa menambah kesan mewah terlihat. Sudah Tasya bilangkan, kalau Jeslyn yang mengajak tempat itu bukan tempat biasa.
Lestoran atau cafe yang Jeslyn kunjungi paling murah harga makanan di tempat itu merogoh kocek sebesar satu juta. Ya, itu bukan bualan semata.
Mereka duduk di lantai dua, tempat ini ramai oleh para pengunjung tidak biasanya. Saat naik keatas sayup-sayup Jeslyn mendengar tentang band yang ada di cafe ini. Katanya malam ini mereka akan tampil. Mungkin ini salah satu alasan tempat ini jadi ramai.
Saat sudah memilih tempat duduk Tasya langsung membuka buku menu, melihat-lihat makanan dan minuman apa saja yang akan dia pesan.
Jeslyn yang baru membuka buku menu mendengus, uangnya akan habis malam ini. Tasya memanggil waiters, seorang laki-laki itu menghampiri meja mereka. Dengan senyum yang mengembang Tasya menyebutkan apa saja yang dia pesan, Jeslyn yang mendengar membelalakkan matanya. Tasya memang tidak tau diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Crazy Wife
Teen FictionMrs. Crazy Wife [Sinopsis] Jeslyn Vega Altaraya, seorang CEO J.S Entertainment berusia 27 tahun, telah kehilangan rasa kepercayaan pada cinta setelah dikecewakan di masa lalu. Sepulang dari luar negeri, ayahnya menjodohkan Jeslyn dengan laki-laki be...