10. Cuman Penasaran

12 1 0
                                    

Kali ini Exsan bangun lebih pagi dari biasanya, dia bergegas mandi dan bersiap. Setelah selesai dia keluar dari kamar sembari menenteng tas sekolahnya, sedikit dia melirik kamar yang pintunya masih tertutup. Lalu tanpa rasa penasaran lagi Exsan melanjutkan langkahnya.

Uang yang diberikan Jeslyn kemarin masih tersisa lumayan banyak, cukup untuk dua hari kedepan maka dari itu sepertinya Exsan langsung berangkat saja toh motor milik Digo ada bersamanya.

Tapi sepertinya tuhan sedang tidak sedang berpihak padanya, dapat Exsan lihat punggung kecil milik Jeslyn sedang membelakanginya. Dari ruang tamu menuju dapur entah kenapa mata Exsan malah terfokus pada Jeslyn.

Perempuan itu tidak seperti biasanya yang selalu mengenakan baju formal, kali ini Jeslyn hanya mengenakan hotpants, dan kemeja oversize berbahan satin, bahu kemeja itu pula sedikit merosot memperlihatkan bentuk bahu indah yang terbalut tangtop, di tambah rambut Jeslyn yang di ikat sedikit berantakan.

Mata Exsan tidak berkedip melihat penampilan Jeslyn pagi ini, lagipula siapa yang tidak akan terpesona jika melihat pemandangan seperti ini? Jika bukan Exsan laki-laki lain juga akan sama sepertinya.

Exsan masih setia mematung bahkan saat Jeslyn sudah membalikkan badannya, perempuan itu menatap Exsan dengan tangan yang memegang dua piring nasi goreng.

“Kamu ngapain masih berdiri disana? Sini kita sarapan,”

Barulah saat bias suara Jeslyn terdengar oleh kupingnya Exsan mengerjap. Dia meneguk ludah lalu berdeham kecil. Kakinya otomatis bergerak menghampiri meja makan, padahal niat awal dia mengacuhkan Jeslyn.

Perempuan dengan kemeja berwarna ungu itu tersenyum kecil, “Kata mamah, kamu lebih suka susu rasa strawberry ya dari pada coklat atau vanilla? Nih aku beliin,” ucap Jeslyn sembari menggeser susu yang sudah dia siapkan.

Jeslyn bertanya pada Wina semalam makanan dan minuman apa yang disukai oleh Exsan, dan Wina dengan senang hati menjawab kalau Exsan lebih menyukai makanan dan minuman yang bercampur dengan rasa strawberry. Jeslyn terkekeh kecil karena Laki-laki sejudes Exsan malah menyukai rasa yang kebanyakan disukai oleh perempuan.

Exsan bukan tidak suka dengan rasa-rasa lain hanya saja dia alergi dengan coklat, jika Vanilla perutnya akan sakit kalau sudah mengkonsumsi rasa itu.

Exsan sebenarnya sedikit malu, tapi biarlah ini hanya tentang rasa minuman favorit dia, tidak akan membuat image nya sebagai ketua geng Orions turun juga.

Exsan meneguk sedikit susu itu, walau ini hanya susu instan tapi entah kenapa rasanya sangat nikmat.

“Dimakan juga nasi gorengnya,”

“Lo nggak kasih peletkan ke makanan sama minum ini?”

Jeslyn yang hendak menyuap nasi miliknya dia urungkan, “Pikiran kamu itu sehari nggak buruk sama aku bisa nggak sih? Aku nggak sejahat itu,” Rajuk Jeslyn lalu kembali menyuap nasi goreng miliknya.

“Ya siapa tau gitu, Lo lakuin apapun biar bisa bikin gue luluh sama Lo,” jawab Exsan sembari menyuap nasinya juga.

“Nggak kok, aku bakal usaha sendiri biar kamu cinta beneran sama aku,”

Exsan diam tidak merespons jawaban Jeslyn. Masakan buatan Jeslyn tidak buruk juga, rasanya hampir sama dengan masakan mamahnya dirumah.

Mata Jeslyn menatap Exsan yang hanya diam sembari mengunyah, “Nggak enak ya?” Exsan terkesiap, “Banget. Lo niat masakin gue nggak sih? Asin banget nih,” gerutu Exsan tapi masih melahap nasi gorengnya. Jeslyn diam sebentar, “Emang asin ya? Aku masukin garamnya pas kok tadi,”

Jeslyn diam menatap piring milik Exsan sudah bersih tidak ada sisa, laki-laki itu juga meneguk susunya hingga tandas, “Tadi katanya nggak enak, kok abis,”

Mrs. Crazy Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang