Mrs. Crazy Wife

49. Extra Part: Kejutan di Malam Bahagia

Setelah kejadian yang mengguncang hubungan mereka, Jeslyn dan Exsan semakin memperkuat komitmen mereka dengan janji untuk saling percaya dan mendukung satu sama lain.

Meskipun masa-masa sulit telah menguji cinta mereka, keduanya sadar bahwa hanya dengan kepercayaan yang kokoh, mereka bisa melanjutkan kehidupan pernikahan yang harmonis.

Sejak hari di mana Jeslyn melarikan diri dari rumah, kemudian kembali setelah menyadari pentingnya kehadiran Exsan, hubungan mereka perlahan-lahan kembali seperti sediakala, bahkan menjadi lebih erat.

Jeslyn terkejut saat mengetahui bahwa Jinan, yang selama ini dia pikir membencinya, ternyata memainkan peran penting dalam memperbaiki hubungannya dengan Exsan.

Tasya memberitahu Jeslyn bahwa Jinan adalah orang yang secara aktif mencari tahu keberadaannya ketika dia hilang, dan informasi itu membantu orang-orang menemukannya.

Rasa terkejut dan rasa syukur menyelimuti hati Jeslyn, membuatnya berpikir untuk berbicara dengan Jinan, berterima kasih atas apa yang telah dilakukannya, walaupun hubungan mereka tidak pernah berjalan mulus sebelumnya.

Tak lama setelah itu, Khatrine, perempuan yang hampir menghancurkan pernikahannya, datang meminta maaf kepada Jeslyn. Meskipun masih ada sisa rasa kesal di dalam dirinya, Jeslyn memilih untuk memaafkan Khatrine, menyadari bahwa memendam kebencian tidak akan membawa kebaikan bagi siapa pun.

Namun, permasalahan tidak berhenti di situ. Thomas, yang masih memiliki perasaan kepada Jeslyn, semakin gencar berusaha mendekatinya sejak Jeslyn meninggalkan apartemennya dan kembali pada Exsan. Entah kenapa Thomas masih belum rela melihat Jeslyn bahagia bersama Exsan, walau saat itu Thomas meminta Jeslyn menghubungi Exsan, tapi setelah melihat Jeslyn kembali pada dekapan Exsan hati Thomas berasa hancur.

Perilaku Thomas yang terus menerus mencoba menarik perhatian Jeslyn membuatnya kesal, hingga pada suatu titik terjadi pertengkaran antara Exsan dan Thomas.

Jeslyn, yang awalnya khawatir Exsan akan terluka, terkejut mengetahui bahwa Thomas lah yang akhirnya mengalami cedera dan harus dirawat di rumah sakit.

Sekalipun bersyukur bahwa Exsan baik-baik saja, Jeslyn merasa kasihan pada Thomas, terutama karena insiden itu membuat sekretaris Thomas harus terbang dari London ke Indonesia untuk mengurusnya. Meskipun terluka, Thomas bersikeras untuk tidak kembali ke Inggris hingga bayi Jeslyn lahir.

Berbicara soal kehamilan Jeslyn, kandungannya kini telah memasuki usia satu bulan. Baik orang tua Jeslyn maupun Exsan, termasuk Olyne, belum mengetahui kabar bahagia ini. Jeslyn dan Exsan berencana untuk memberi kejutan kepada mereka dalam sebuah acara keluarga sederhana. Mereka memutuskan untuk mengadakan acara barbeque bersama sebagai momen istimewa untuk mengumumkan kehamilan Jeslyn, berharap kabar tersebut akan membawa sukacita bagi keluarga mereka.

💌💌💌💌💌

Pagi itu Jeslyn terbangun dari tidurnya yang nyenyak dan langsung terkejut melihat keadaan kamarnya yang berantakan. Baju-baju berserakan di mana-mana, handuk diletakkan sembarangan di atas TV, meja riasnya acak-acakan, dan beberapa novel jatuh berantakan di lantai.

Rasa kesal langsung menggelegak dalam dirinya. Di rumah ini hanya ada dirinya dan Exsan, jadi tidak mungkin ada pelaku lain. Dengan keyakinan penuh, Jeslyn sudah tahu siapa yang harus disalahkan.

"EXSAAANNN!!!!" teriakannya memecah keheningan pagi.

Exsan yang sedang duduk santai di ruang TV langsung memejamkan mata, meneguk ludah karena merasa takut. Suara pintu yang dibuka dengan keras dan ditutup kasar terdengar jelas, membuatnya semakin cemas.

"Mampus gue!" Gumam Exsan pelan, sadar bahwa kemarahan Jeslyn sebentar lagi akan menghantamnya.

Dengan langkah cepat, Jeslyn turun dari tangga, masih mengenakan dress piyama tidurnya yang tipis. Wajahnya memerah karena amarah, dan begitu tiba di lantai satu, matanya langsung tertuju pada Exsan yang tampak tegang duduk di depan TV.